Klarifikasi Atta Halilintar usai Dituduh Terlibat Penipuan Robot Trading Net89

JAKARTA - Atta Halilintar klarifikasi kabar dirinya terlibat penipuan robot trading Net89. Melalui unggahan di Instagram Story miliknya, Atta dengan tegas membantah kabar miring tersebut.

Atta mengatakan bahwa dirinya tidak pernah terlibat dalam robot trading Net89. Suami Aurel Hermansyah itu menyebut bahwa hasil lelang bandana miliknya digunakan untuk membangun masjid dan tempat penghafal Al-Quran.

"Assalamualaikaum. Salam temen2 yang nanya saya tentang terkaitan saya sama robot2 trading Net89 yang ada diberita hari ini. Jadi saya pada saat itu melakukan lelang barang berserajah saya yang paling pertama (headband)," tulis Atta dikutip Kamis (27/10/2022).

"Dengan tujuan dana hasil lelang itu akan digunakan untuk membantu pembangunan tempat penghafal Al-Quran dan juga membantu pembangunan masjid," sambungnya.





Lebih lanjut Atta menjelaskan bahwa saat itu dirinya menggelar lelang secara terbuka. Karena itu, baginya sangat tidak memungkinkan untuk bertanya tujuan dan uang yang digunakan setiap orang untuk menawar bandana bersejarah miliknya.

"Pada saat itu tidak mungkin saya tanya satu2 semua yang ngebid, 'Kamu dapat uang dari mana ikut lelang ini'. Apalagi ini lelang terbuka kan," jelas Atta.

"Banyak yang mengikuti lelang dan akhirnya ditutup dengan tanggal dan jam yang sudah ditentukan," lanjutnya.

Youtuber itu pun kembali menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki keterkaitan dengan robot trading tersebut. Selain tidak pernah masuk ke dalamnya, Atta juga tidak mengerti mengenai robot trading Net89.



"Jadi kalau dibilang saya main robot trading atau ada di dalam robot trading Net89, saya sama sekali tidak mengerti dan tidak pernah ikut trading2 robot," kata Atta.

"Semoga ini semua jelas dan berita2 di luar sana tidak menggoreng menggunakan nama saya seperti saya yang main robot trading atau menipu. Terima kasih semoga Tuhan berkahi kita semua," tandasnya.

Sebelumnya, Atta dan sejumlah figur publik lainnya dikabarkan terlibat dalam penipuan robot trading Net89. Ini berawal dari laporan lima orang korban yang mengaku sebagai korban investasi bodong tersebut.