Women of The Year 2022
loading...
A
A
A
3. Marthella Sirait, Founder dari Konekin yang sebelumnya telah meraih penghargaan People and Inspiration Awards 2022 dari Berita Satu. Marthella merupakan lulusan University of Birmingham jurusan Social Policy dan pernah menjadi Disability Specialist di BAPPENAS, mendampingi Menteri dalam penyusunan UU Disabilitas Pasal 8 Tahun 2016 sekaligus mengkaji Rencana Aksi Nasional Bisnis dan Hak Asasi Manusia.
4. Syukriatun Niamah, Founder dari Robries. Robries merupakan perusahaan yang berfokus pada pengelolaan limbah sampah (upcycle) yang kemudian diubah menjadi furnitur. Niam terinspirasi dari negara-negara maju lainnya seperti Italia, Belanda, Jerman, dan Australia, yang sudah lebih peduli akan isu limbah sampah.
5. Sharlini Eriza Putri sebagai Co-Founder dari Nusantics, di mana Nusantara Genetics (Nusantics) merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang bioteknologi yang berfokus pada teknologi genome (genome adalah keseluruhan informasi genetik yang dimiliki oleh suatu sel atau organisme). Sharlini Eriza Putri yang merupakan lulusan Teknik Kimia dari Institut Teknologi Bandung juga menghasilkan produk yang bernama Bio Saliva bersama Nusantics dan Bio Farma. Bio Saliva merupakan alat test kit PCR yang menggunakan air liur yang dihasilkan dari penggunaan obat kumur, yang nantinya akan diperiksa di laboratorium.
6. Yura Yunita merupakan seorang penyanyi yang memiliki beberapa lagu yang berhasil menjadi hit di berbagai radio Indonesia, yang pada tahun 2021 lalu merilis album terbarunya yaitu “Tutur Batin”. “Tutur Batin” mengisahkan tentang proses perjalanan batin, penyembuhan, dan penerimaan diri yang telah dijalani Yura selama tiga tahun terakhir. Beberapa video klipnya berhasil membangun percakapan seputar pentingnya kesehatan mental. Yura Yunita mengatakan, apapun yang terjadi dalam hidup, sakit apa yang terjadi dalam tubuh dan terlihat itu sebenarnya sangat berefek dari hal yang tidak terlihat. "Salah satunya adalah luka dan trauma masa lalu yang belum tuntas," kata Yura.
Yura menjelaskan bahwa kita membutuhkan retreat dan detoks, untuk benar-benar mengosongkan diri, dan kembali mereset diri. “Semakin kita kosong, semakin kita diisi dengan sesuatu yang baru dan baik untuk diri. Saat kosong, kita juga jadi berefleksi diri dengan apa yang terjadi di masa lalu," lanjut Yura.
7. Kamila Andini adalah seorang Sutradara yang mengawali kariernya di tahun 2002. Kamila Andini berhasil menyutradarai film “Laut Bercermin” karyanya meraih penghargaan sebagai Film Cerita Anak-Anak terbaik di ajang Asia Pacific Screen Awards Australia dan mendapatkan tujuh nominasi dalam Festival Film Indonesia 2011. Film lainnya yang berhasil memenangkan penghargaan adalah Yuni. Yuni berhasil menjadi pemenang Platform Prize di Toronto International Film Festival 2021. Film dari kawasan Asia Tenggara pertama yang memenangkan penghargaan tersebut. Sosok perempuan juga menjadi salah satu fokus bagi Kamila Andini yang terus berprestasi di dunia film. "Saya tertarik untuk menangkap karakter-karakter perempuan yang bukan siapa-siapa, yang mungkin karakternya tidak cool tetapi banyak perempuan merasa relate," kata Kamila.
8. Martcellia Liunic, yang merupakan lulusan LaSalle College Jakarta, yang memiliki profesi sebagai Illustrator dan Art Director. Karya yang dihasilkan Cella identik dengan binatang, tumbuhan, makhluk hidup, hingga berbagai bentuk lainnya dengan menggunakan warna-warna yang cerah. Sebagai Illustrator dan Art Director, Cella telah berhasil mendapatkan kesempatan untuk berkolaborasi dengan beberapa merek ternama seperti Dove dan H&M.
9. Aryenda Atma sebagai Founder dari Pable. Pable adalah perusahaan pengolah limbah tekstil yang hadir sejak awal tahun 2020. Aryenda mendirikan Pable dengan harapan bisa menawarkan alternatif baru dalam memproduksi dan mengkonsumsi suatu produk. Pable mengolah limbah tekstil menjadikan benang daur ulang serta memprosesnya kembali menjadi barang baru seperti pouch, keset, serbet, karpet, dan alas piknik.
10. Lintang Kusuma Pratiwi adalah Co-Founder dari Elevarm, sebuah perusahaan start-up di bidang agrikultur untuk membawa perubahan di industri pertanian. Salah satu inovasi yang diluncurkan adalah aplikasi “Dr. Tania” sebagai solusi bagi petani. Lewat aplikasi ini, Lintang dan Elevarm berhasil menjangkau hampir 4000 petani di 257 kota di Indonesia.
Kesepuluh sosok terpilih di atas akan hadir pada Malam penganugerahan WOTY 2022 yang mengusung tema Enhance Your Potential. WOTY 2022 diselenggarakan di Ballroom Hotel Sultan Jakarta pada hari Rabu, 26 Oktober 2022. Ajang ini juga menghadirkan para alumni WOTY dan dilengkapi dengan penampilan dari penyanyi Shelomita.
4. Syukriatun Niamah, Founder dari Robries. Robries merupakan perusahaan yang berfokus pada pengelolaan limbah sampah (upcycle) yang kemudian diubah menjadi furnitur. Niam terinspirasi dari negara-negara maju lainnya seperti Italia, Belanda, Jerman, dan Australia, yang sudah lebih peduli akan isu limbah sampah.
5. Sharlini Eriza Putri sebagai Co-Founder dari Nusantics, di mana Nusantara Genetics (Nusantics) merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang bioteknologi yang berfokus pada teknologi genome (genome adalah keseluruhan informasi genetik yang dimiliki oleh suatu sel atau organisme). Sharlini Eriza Putri yang merupakan lulusan Teknik Kimia dari Institut Teknologi Bandung juga menghasilkan produk yang bernama Bio Saliva bersama Nusantics dan Bio Farma. Bio Saliva merupakan alat test kit PCR yang menggunakan air liur yang dihasilkan dari penggunaan obat kumur, yang nantinya akan diperiksa di laboratorium.
6. Yura Yunita merupakan seorang penyanyi yang memiliki beberapa lagu yang berhasil menjadi hit di berbagai radio Indonesia, yang pada tahun 2021 lalu merilis album terbarunya yaitu “Tutur Batin”. “Tutur Batin” mengisahkan tentang proses perjalanan batin, penyembuhan, dan penerimaan diri yang telah dijalani Yura selama tiga tahun terakhir. Beberapa video klipnya berhasil membangun percakapan seputar pentingnya kesehatan mental. Yura Yunita mengatakan, apapun yang terjadi dalam hidup, sakit apa yang terjadi dalam tubuh dan terlihat itu sebenarnya sangat berefek dari hal yang tidak terlihat. "Salah satunya adalah luka dan trauma masa lalu yang belum tuntas," kata Yura.
Yura menjelaskan bahwa kita membutuhkan retreat dan detoks, untuk benar-benar mengosongkan diri, dan kembali mereset diri. “Semakin kita kosong, semakin kita diisi dengan sesuatu yang baru dan baik untuk diri. Saat kosong, kita juga jadi berefleksi diri dengan apa yang terjadi di masa lalu," lanjut Yura.
7. Kamila Andini adalah seorang Sutradara yang mengawali kariernya di tahun 2002. Kamila Andini berhasil menyutradarai film “Laut Bercermin” karyanya meraih penghargaan sebagai Film Cerita Anak-Anak terbaik di ajang Asia Pacific Screen Awards Australia dan mendapatkan tujuh nominasi dalam Festival Film Indonesia 2011. Film lainnya yang berhasil memenangkan penghargaan adalah Yuni. Yuni berhasil menjadi pemenang Platform Prize di Toronto International Film Festival 2021. Film dari kawasan Asia Tenggara pertama yang memenangkan penghargaan tersebut. Sosok perempuan juga menjadi salah satu fokus bagi Kamila Andini yang terus berprestasi di dunia film. "Saya tertarik untuk menangkap karakter-karakter perempuan yang bukan siapa-siapa, yang mungkin karakternya tidak cool tetapi banyak perempuan merasa relate," kata Kamila.
8. Martcellia Liunic, yang merupakan lulusan LaSalle College Jakarta, yang memiliki profesi sebagai Illustrator dan Art Director. Karya yang dihasilkan Cella identik dengan binatang, tumbuhan, makhluk hidup, hingga berbagai bentuk lainnya dengan menggunakan warna-warna yang cerah. Sebagai Illustrator dan Art Director, Cella telah berhasil mendapatkan kesempatan untuk berkolaborasi dengan beberapa merek ternama seperti Dove dan H&M.
9. Aryenda Atma sebagai Founder dari Pable. Pable adalah perusahaan pengolah limbah tekstil yang hadir sejak awal tahun 2020. Aryenda mendirikan Pable dengan harapan bisa menawarkan alternatif baru dalam memproduksi dan mengkonsumsi suatu produk. Pable mengolah limbah tekstil menjadikan benang daur ulang serta memprosesnya kembali menjadi barang baru seperti pouch, keset, serbet, karpet, dan alas piknik.
10. Lintang Kusuma Pratiwi adalah Co-Founder dari Elevarm, sebuah perusahaan start-up di bidang agrikultur untuk membawa perubahan di industri pertanian. Salah satu inovasi yang diluncurkan adalah aplikasi “Dr. Tania” sebagai solusi bagi petani. Lewat aplikasi ini, Lintang dan Elevarm berhasil menjangkau hampir 4000 petani di 257 kota di Indonesia.
Kesepuluh sosok terpilih di atas akan hadir pada Malam penganugerahan WOTY 2022 yang mengusung tema Enhance Your Potential. WOTY 2022 diselenggarakan di Ballroom Hotel Sultan Jakarta pada hari Rabu, 26 Oktober 2022. Ajang ini juga menghadirkan para alumni WOTY dan dilengkapi dengan penampilan dari penyanyi Shelomita.