; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Menparekraf Sandiaga Uno soal Ancaman Resesi 2023: Kami Yakin Indonesia Tetap Baik
loading...
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno cukup yakin Indonesia tetap kuat dan bisa terbebas dari ancaman resesi global. Foto/Dok.Sindonews
A
A
A
JAKARTA - Ancaman resesi 2023 jadi kekhawatiran tersendiri bagi sebagian masyarakat Indonesia. Meski begitu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno cukup yakin Indonesia tetap kuat dan bisa terbebas dari ancaman resesi global.
"Di tengah situasi ancaman resesi global, kami cukup yakin Indonesia tetap baik posisinya terutama di beberapa sektor unggulan seperti sektor konsumsi dan perbankan," kata Sandiaga Uno dalam diskusi yang digelar oleh Sandilogi di VOffice Centennial Tower, Jakarta Selatan, Rabu (7/12/2022).
Sandiaga melanjutkan, ada dua sektor yang menguat di tengah ancaman resesi global yakni teknologi dan ekosistem ekonomi digital. Bahkan, kata dia, ada sektor yang di dalam ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif diprediksi cukup baik pertumbuhannya.
Menurutnya, kedua sektor itu menunjukkan kinerja yang kuat dengan pertumbuhan yang diperkirakan akan meningkat di 2023.
Maka dari itu, Sandiaga Uno optimistis Indonesia akan Indonesia akan tetap kuat menghadapi resesi global. Terlebih, tahun depan Indonesia ekonominya tumbuh sekitar 5%, tercipta juga 1,1 juta lapangan kerja baru.
Bahkan, di 2024 akan ada 4,4 juta lapangan kerja baru yang tentu akan memperkuat ekonomi Indonesia
"Karena itu, kami rekomendasikan agar masyarakat Indonesia tetap berinvestasi. Sebab, ekonomi Indonesia masih cukup kuat di tahun depan," tambah Sandiaga Uno.
Hal senada diungkapkan, Direktur Utama BRI Danareksa Sekuritas Laksono Widodo yang menyarankan masyarakat untuk tetap berinvestasi dengan membeli saham sektor konsumsi.
"Kami lihat pertumbuhan yang sangat baik di Mayora dan Indofood. Salah satu contoh sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang dimungkinkan cukup baik pertumbuhannya di 2023 adalah Pigijo yang berkutat dalam sektor pariwisata," tambah Laksono.
"Pigijo ini adalah perusahaan event organizer yang juga menawarkan beberapa paket pariwisata. Kami lihat perusahaan ini masih cukup baik di 2023," kata Laksono.
"Di tengah situasi ancaman resesi global, kami cukup yakin Indonesia tetap baik posisinya terutama di beberapa sektor unggulan seperti sektor konsumsi dan perbankan," kata Sandiaga Uno dalam diskusi yang digelar oleh Sandilogi di VOffice Centennial Tower, Jakarta Selatan, Rabu (7/12/2022).
Sandiaga melanjutkan, ada dua sektor yang menguat di tengah ancaman resesi global yakni teknologi dan ekosistem ekonomi digital. Bahkan, kata dia, ada sektor yang di dalam ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif diprediksi cukup baik pertumbuhannya.
Menurutnya, kedua sektor itu menunjukkan kinerja yang kuat dengan pertumbuhan yang diperkirakan akan meningkat di 2023.
Maka dari itu, Sandiaga Uno optimistis Indonesia akan Indonesia akan tetap kuat menghadapi resesi global. Terlebih, tahun depan Indonesia ekonominya tumbuh sekitar 5%, tercipta juga 1,1 juta lapangan kerja baru.
Bahkan, di 2024 akan ada 4,4 juta lapangan kerja baru yang tentu akan memperkuat ekonomi Indonesia
"Karena itu, kami rekomendasikan agar masyarakat Indonesia tetap berinvestasi. Sebab, ekonomi Indonesia masih cukup kuat di tahun depan," tambah Sandiaga Uno.
Hal senada diungkapkan, Direktur Utama BRI Danareksa Sekuritas Laksono Widodo yang menyarankan masyarakat untuk tetap berinvestasi dengan membeli saham sektor konsumsi.
"Kami lihat pertumbuhan yang sangat baik di Mayora dan Indofood. Salah satu contoh sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang dimungkinkan cukup baik pertumbuhannya di 2023 adalah Pigijo yang berkutat dalam sektor pariwisata," tambah Laksono.
"Pigijo ini adalah perusahaan event organizer yang juga menawarkan beberapa paket pariwisata. Kami lihat perusahaan ini masih cukup baik di 2023," kata Laksono.
(hri)
Explore More