Hadirkan Keragaman Budaya Nusantara, Festival Seni Artina 1 Digelar di Sarinah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penghujung tahun 2022, festival seni rupa kontemporer kembali hadir di Gedung Sarinah Thamrin lantai 6. Gelaran pameran seni kontemporer ini mengangkat berbagai praktik dan karya-karya seni sebagai refleksi khazanah nilai budaya Nusantara dengan nama 'artina' (art: seni ; ina: Indonesia).
artina lahir dari keinginan untuk menelisik kembali dan menampilkan perluasan, peleburan dan pencampuran berbagai tradisi penciptaan artistik yang termanifestasi dalam karya karya para seniman Indonesia.
"Selain mengangkat berbagai praktik dan karya seni yang telah ada, Artina juga mendorong lahirnya karya-karya baru melalui kolaborasi antar praktisi seni kontemporer di Indonesia," ujar Heri Pemad, Direktur Artistik artina dalam jumpa pers di Sarinah Thamrin, Jumat (16/12/2022).
Bersinergi dengan Sarinah sebagai Panggung Karya Indonesia, Artina Sarinah akan menjadi sebuah tempat sosialisasi, aktivasi dan sarana berjejaring antara para pelaku dalam ekosistem, seni melalui skema penthahelix (dunia bisnis, media, pendidikan, pemerintah dan komunitas).
"PT Sarinah Indonesia sangat mengapresiasi penyelenggaraan artina.Sarinah yang mana sejalan dengan visi perusahaan yaitu 'Meningkatkan Kesejahteraan UMKM di Indonesia, melalui Peningkatan Kewirausahaan dan Pemberdayaan Perempuan. Harapan dari sinergi ini adalah menjadi sebuah penggerak yang nantinya bisa diaplikasikan di daerah-daerah lainnya di Indonesia,”kata Fetty Kwartati, Direktur Utama Sarinah.
Pameran ini memproyeksikan adanya sebuah ranah kreativitas yang menembus kekakuan batas batas 'wujud' (wastu), 'ruang' (loka) dan 'waktu' (kala).
"artina Sarinah #1 menawarkan cara pandang yang dinamis dalam melihat Indonesia 'hari ini'. Sekaligus mendedahkan suatu pemahaman Nusantara melalui kreatif para pencipta (kreator) Indonesia kontemporer," lanjut Heri Pemad.
Karya-karya yang ditampilkan dalam wastu/loka/kala berupa khazanah tradisi (kesenian, pengetahuan, teknologi, kearifan sosial) yang benar-benar 'hidup' dan 'bertahan' dari waktu ke waktu. Bertahan dengan caranya sendiri, meski didera ancaman globalisasi yang mustahil terbendung.
Dalam arti sederhana, Artina Sarinah merupakan festival seni rupa kontemporer yang mengangkat wilayah wilayah irisan dengan praktek kesenian yang lain, terutama pertunjukan, film, musik, sastra dan arsitektur. Fokus tematik dan beragam, namun tetap merefleksikan kreativitas dan nilai nilai khazanah budaya Nusantara.
"Kontribusi para seniman Indonesia tidak hanya hadir secara artistik, tetapi juga dalam bentuk eksplorasi yang berbasis pengembangan teknologi, edukasi hingga pelibatan sektor ekonomi kreatif," sahut Agung Hujatnika/Bob Edrian, Kurator artina.Sarinah.
artina lahir dari keinginan untuk menelisik kembali dan menampilkan perluasan, peleburan dan pencampuran berbagai tradisi penciptaan artistik yang termanifestasi dalam karya karya para seniman Indonesia.
"Selain mengangkat berbagai praktik dan karya seni yang telah ada, Artina juga mendorong lahirnya karya-karya baru melalui kolaborasi antar praktisi seni kontemporer di Indonesia," ujar Heri Pemad, Direktur Artistik artina dalam jumpa pers di Sarinah Thamrin, Jumat (16/12/2022).
Bersinergi dengan Sarinah sebagai Panggung Karya Indonesia, Artina Sarinah akan menjadi sebuah tempat sosialisasi, aktivasi dan sarana berjejaring antara para pelaku dalam ekosistem, seni melalui skema penthahelix (dunia bisnis, media, pendidikan, pemerintah dan komunitas).
"PT Sarinah Indonesia sangat mengapresiasi penyelenggaraan artina.Sarinah yang mana sejalan dengan visi perusahaan yaitu 'Meningkatkan Kesejahteraan UMKM di Indonesia, melalui Peningkatan Kewirausahaan dan Pemberdayaan Perempuan. Harapan dari sinergi ini adalah menjadi sebuah penggerak yang nantinya bisa diaplikasikan di daerah-daerah lainnya di Indonesia,”kata Fetty Kwartati, Direktur Utama Sarinah.
Pameran ini memproyeksikan adanya sebuah ranah kreativitas yang menembus kekakuan batas batas 'wujud' (wastu), 'ruang' (loka) dan 'waktu' (kala).
"artina Sarinah #1 menawarkan cara pandang yang dinamis dalam melihat Indonesia 'hari ini'. Sekaligus mendedahkan suatu pemahaman Nusantara melalui kreatif para pencipta (kreator) Indonesia kontemporer," lanjut Heri Pemad.
Karya-karya yang ditampilkan dalam wastu/loka/kala berupa khazanah tradisi (kesenian, pengetahuan, teknologi, kearifan sosial) yang benar-benar 'hidup' dan 'bertahan' dari waktu ke waktu. Bertahan dengan caranya sendiri, meski didera ancaman globalisasi yang mustahil terbendung.
Dalam arti sederhana, Artina Sarinah merupakan festival seni rupa kontemporer yang mengangkat wilayah wilayah irisan dengan praktek kesenian yang lain, terutama pertunjukan, film, musik, sastra dan arsitektur. Fokus tematik dan beragam, namun tetap merefleksikan kreativitas dan nilai nilai khazanah budaya Nusantara.
"Kontribusi para seniman Indonesia tidak hanya hadir secara artistik, tetapi juga dalam bentuk eksplorasi yang berbasis pengembangan teknologi, edukasi hingga pelibatan sektor ekonomi kreatif," sahut Agung Hujatnika/Bob Edrian, Kurator artina.Sarinah.
(hri)