Viral! Istri dan Bayi Dalam Kandungan Tewas Gegara Hubungan Seks dengan Suami, Kenali Risikonya
loading...
A
A
A
CHINA - Viral sebuah kisah pilu seorang pria asal bernama Tieu Tieu asal China yang kini hanya bisa meratapi nasibnya kehilangan istri dan anak yang segera lahir.
Gegara tak bisa menahan nafsu birahi seusai minum alkohol berlebih, Tieu Tieu bersetubuh dengan istrinya yang hamil 9 bulan. Tak disangka, sang istri kemudian alami pendarahan hebat dan kontraksi.
Dalam keadaan panik, Tieu Tieu membopong istrinya yang hamil tua menuju rumah sakit. Sayang seribu sayang, karena darah yang keluar teramat banyak, nyawa istri Tieu Tieu tak tertolong. Nahasnya, bayi yang sebentar lagi hadir ke dunia pun ikut meregang nyawa.
Padahal, menurut informasi yang dilaporkan Eva.vn, pasangan ini sudah menanti hadirnya buah hati setelah 3 tahun menikah. Nasib tak bisa ditolak, Tieu Tieu mesti merelakan kepergian istri dan anak untuk selama-lamanya.
Dari kejadian ini, Anda mungkin bertanya apakah terlalu berisiko melakukan hubungan suami istri di usia kehamilan 9 bulan. Berikut penjelasan ahli?
Menurut laporan What to Expect yang ditinjau dr James Greenberg, pendarahan ringan hingga sedang setelah seks biasanya disebabkan oleh perubahan normal pada serviks selama kehamilan. Pada kasus yang jarang terjadi, pendarahan hebat bisa menjadi tanda keguguran atau kehamilan ektopik.
"Kalau sudah terjadi pendarahan hebat usai seks di masa kehamilan, segera datangi dokter untuk mengidentifikasi penyebabnya," kata laporan tersebut, dikutip MNC Portal, Kamis (5/1/2023).
Pada kondisi serius, pendarahan setelah berhubungan badan di masa kehamilan biasanya dibarengi dengan gejala lain seperti darah mengalir tak berhenti disertai kram sedang hingga berat, demam, muncul nyeri pada punggung dan panggul, serta kontraksi.
"Intinya, jika terjadi pendarahan seusai seks, disertai kram dan tekanan di panggul, bahkan muncul kontraksi, segera datangi rumah sakit," tambah laporan itu.
Berikut beberapa penyebab pendarahan seusai hubungan seks saat hamil tua:
1. Hormon Kehamilan
Saat hamil, terjadi peningkatan hormon progesteron yang membuat pembuluh dara lebih besar dan lebih rapuh. Sedikit trauma pada tubuh perempuan hamil bisa membuat pembuluh darah pecah, termasuk akibat hubungan seksual.
2. Penetrasi Miss V yang Tidak Benar
penetrasi dapat menjadi penyebab pendarahan seusai seks. Penetrasi dapat menyebabkan pembuluh darah di leher rahim berdarah terutama jika Mr P bersentuhan dengan leher rahim.
"Ini sebetulnya tidak berbahaya, karena itu disarankan atur posisi seks untuk mencegah keadaan tersebut," ungkap Profesor Klinis di Departemen Obstetri, Ginekologi, dan Ilmu Reproduksi di Yale University School of Medicine di New Haven, Connecticut, dilansir dari laman Parents.
3. Miss V Kering
Kondisi Miss V yang kering dapat menyebabkan pendarahan, bahkan bisa sebabkan pendarahan implantasi. Pendarahan jenis itu terkadang dapat terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel pada lapisan rahim. Pendarahan implantasi biasanya dapat dikenali dari darah yang keluar berwarna merah muda atau coklat.
Para ahli kesehatan mengatakan bahwa seks saat hamil memang diperbolehkan, namun tetap harus hati-hati. Sebab, ada risiko berbahaya yang terjadi jika seks dilakukan tidak tepat.
Gegara tak bisa menahan nafsu birahi seusai minum alkohol berlebih, Tieu Tieu bersetubuh dengan istrinya yang hamil 9 bulan. Tak disangka, sang istri kemudian alami pendarahan hebat dan kontraksi.
Dalam keadaan panik, Tieu Tieu membopong istrinya yang hamil tua menuju rumah sakit. Sayang seribu sayang, karena darah yang keluar teramat banyak, nyawa istri Tieu Tieu tak tertolong. Nahasnya, bayi yang sebentar lagi hadir ke dunia pun ikut meregang nyawa.
Padahal, menurut informasi yang dilaporkan Eva.vn, pasangan ini sudah menanti hadirnya buah hati setelah 3 tahun menikah. Nasib tak bisa ditolak, Tieu Tieu mesti merelakan kepergian istri dan anak untuk selama-lamanya.
Dari kejadian ini, Anda mungkin bertanya apakah terlalu berisiko melakukan hubungan suami istri di usia kehamilan 9 bulan. Berikut penjelasan ahli?
Menurut laporan What to Expect yang ditinjau dr James Greenberg, pendarahan ringan hingga sedang setelah seks biasanya disebabkan oleh perubahan normal pada serviks selama kehamilan. Pada kasus yang jarang terjadi, pendarahan hebat bisa menjadi tanda keguguran atau kehamilan ektopik.
"Kalau sudah terjadi pendarahan hebat usai seks di masa kehamilan, segera datangi dokter untuk mengidentifikasi penyebabnya," kata laporan tersebut, dikutip MNC Portal, Kamis (5/1/2023).
Pada kondisi serius, pendarahan setelah berhubungan badan di masa kehamilan biasanya dibarengi dengan gejala lain seperti darah mengalir tak berhenti disertai kram sedang hingga berat, demam, muncul nyeri pada punggung dan panggul, serta kontraksi.
"Intinya, jika terjadi pendarahan seusai seks, disertai kram dan tekanan di panggul, bahkan muncul kontraksi, segera datangi rumah sakit," tambah laporan itu.
Berikut beberapa penyebab pendarahan seusai hubungan seks saat hamil tua:
1. Hormon Kehamilan
Saat hamil, terjadi peningkatan hormon progesteron yang membuat pembuluh dara lebih besar dan lebih rapuh. Sedikit trauma pada tubuh perempuan hamil bisa membuat pembuluh darah pecah, termasuk akibat hubungan seksual.
2. Penetrasi Miss V yang Tidak Benar
penetrasi dapat menjadi penyebab pendarahan seusai seks. Penetrasi dapat menyebabkan pembuluh darah di leher rahim berdarah terutama jika Mr P bersentuhan dengan leher rahim.
"Ini sebetulnya tidak berbahaya, karena itu disarankan atur posisi seks untuk mencegah keadaan tersebut," ungkap Profesor Klinis di Departemen Obstetri, Ginekologi, dan Ilmu Reproduksi di Yale University School of Medicine di New Haven, Connecticut, dilansir dari laman Parents.
3. Miss V Kering
Kondisi Miss V yang kering dapat menyebabkan pendarahan, bahkan bisa sebabkan pendarahan implantasi. Pendarahan jenis itu terkadang dapat terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel pada lapisan rahim. Pendarahan implantasi biasanya dapat dikenali dari darah yang keluar berwarna merah muda atau coklat.
Para ahli kesehatan mengatakan bahwa seks saat hamil memang diperbolehkan, namun tetap harus hati-hati. Sebab, ada risiko berbahaya yang terjadi jika seks dilakukan tidak tepat.
(hri)