Mengenal Penyakit Hiportemia, Kondisi Medis Darurat Seperti yang Dialami 799 Orang di Skotlandia

Minggu, 08 Januari 2023 - 16:30 WIB
loading...
Mengenal Penyakit Hiportemia, Kondisi Medis Darurat Seperti yang Dialami 799 Orang di Skotlandia
Hipotermia merupakan kondisi medis darurat saat suhu tubuh turun secara drastis hingga di bawah 35 derajat celcius. Foto/Ilustrasi/Premiere Health
A A A
JAKARTA - Musim dingin yang tengah terjadi di negara-negara empat musim, memicu berbagai penyakit hingga kondisi medis kegawatdaruratan.

Berdasarkan laporan yang diterima oleh Scottish Ambulance Service (SAS) atau layanan ambulan Skotlandia terdapat 799 orang dilarikan ke rumah sakit sejak 1-18 Desember dengan keluhan Hipotermia , didefinisikan sebagai suhu yang kurang dari 35 derajat celcius.

Hipotermia sendiri tak hanya bisa dialami oleh orang-orang yang tinggal di negara empat musim dengan cuaca yang ekstrem, beberapa pendaki gunung juga kerap mengalami kondisi satu ini. Lantas apa itu Hipotermia dan apa saja penyebabnya? berikut adalah ulasannya.

Hipotermia

Sebagaimana dilansir Mayo Clinic,Minggu(8/1/2023), Hipotermia merupakan kondisi medis darurat saat suhu tubuh turun secara drastis hingga di bawah 35 derajat celcius.



Di mana tubuh kehilangan panas lebih cepat dari yang dihasilkan, sehingga hal tersebutlah yang menyebabkan suhu tubuh yang sangat rendah. Karena suhu tubuh normal biasanya berada di suhu 37 derajat celcius.

Ketika suhu tubuh Anda turun, jantung, sistem saraf, dan organ lainnya tidak dapat bekerja secara normal. Jika tidak diobati, hipotermia dapat menyebabkan kegagalan jantung dan sistem pernapasan dan yang paling menakutkan adalah kematian.

Hipotermia sering disebabkan oleh paparan cuaca dingin atau perendaman dalam air dingin. Perawatan utama untuk hipotermia adalah metode menghangatkan tubuh kembali ke suhu normal.

Gejala

Menggigil kemungkinan besar adalah hal pertama yang akan Anda perhatikan saat suhu mulai turun karena itu adalah pertahanan otomatis tubuh Anda terhadap suhu dingin, upaya untuk menghangatkan diri.

Tanda dan gejala hipotermia meliputi:

* Gemetaran
* Bicara cadel atau bergumam
* Pernapasan lambat dan dangkal
* Denyut nadi lemah
* Kecanggungan atau kurangnya koordinasi
* Mengantuk atau energi yang sangat rendah
* Kebingungan atau kehilangan ingatan
* Penurunan kesadaran
* Merah cerah, kulit dingin (pada bayi)

Seseorang dengan hipotermia biasanya tidak menyadari kondisinya karena gejalanya seringkali mulai muncul secara bertahap. Gejalanya pun kadang membuat penderitanya bingung.

Pencegahan

Tetap hangat di cuaca dingin adalah salah satu cara untuk mencegah terjadinya hipotermia. Berikut ini adalah beberapa cara pencegahan yang bisa dilakukan

- Cegah agar panas tubuh tidak keluar : Kenakan topi atau penutup pelindung lainnya untuk mencegah panas tubuh keluar dari kepala, wajah, dan leher. Tutupi tangan dengan sarung tangan.

- Aktivitas yang terlalu berat: Hindari aktivitas yang membuat Anda banyak berkeringat. Mengenakan pakaian basah dan cuaca dingin bisa menyebabkan lebih cepat kehilangan panas tubuh.

- Kenakan pakaian berlapis: Kenakan pakaian yang longgar, berlapis, dan ringan. Pakaian luar yang terbuat dari bahan anti air yang ditenun rapat adalah yang terbaik untuk perlindungan angin. Lapisan dalam wol, sutra, atau polipropilen menahan panas tubuh lebih baik daripada kapas.

- Tetap kering. Tetaplah jaga diri Anda untuk sekering mungkin. Gantilah pakaian basah sesegera mungkin.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2680 seconds (0.1#10.140)