Banyak Digandrungi Milenial, Ini Perbedaan Film dengan Teater
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seni peran merupakan salah satu industri yang cukup digandrungi. Pasalnya, lewat seni peran, lahirlah berbagai jenis karya dalam berbagai bentuk, seperti film hingga teater.
Film dan teater merupakan jenis seni peran yang sebenarnya memiliki esensi dan keaktoran yang sama. Hal itu diungkapkan langsung oleh seorang pemeran sekaligus sutradara teater, Rinaldy Zulkarnain.
Kendati demikian, Rinaldy menyebut, baik film maupun teater tetap memiliki beberapa perbedaan. Terutama, dari segi tempat pertunjukan atau platform hingga dari segi teknis.
Baca juga: Podcast Aksi Nyata: Kisah Sukses Konten Kreator, Berawal dari Iseng Bikin Panggung Teater di TikTok
"Sebenarnya kalau secara esensi ya sama ya. Secara esensi, keaktoran, seni peran itu ya sama. Tapi memang karena platformnya beda, jadi yang banyak kita bedain itu penyampaiannya," papar Rinaldy dalam Podcast Aksi Nyata bertajuk Profesi Impian Gen Z, Content Creator, Populer Dengan Income Spektakuler di kanal YouTube Partai Perindo , Senin (9/1/2023).
Rinaldy menjelaskan, dibanding teater, film lebih banyak melibatkan sisi teknis sehingga sang aktor tak perlu melakukan improvisasi yang banyak, baik dari segi gestur, ekspresi, hingga vokal.
"Misalnya kalau di teater sama film nih, itu sebenarnya esensi keaktorannya tuh sama, cuma emang pengaplikasiannya. Jadi kalau di film itu karena ada bantuan pake kamera, bantuan efek dan segala macem, jadi gesturnya cukup kecil, dan mikro expression, udah gitu volume suara juga gak usah bulet-bulet banget," terangnya.
"Sedangkan kalau di teater tujuan kita kan menyampaikan informasi ke penonton paling belakang, jadi gestur harus gede, ekspresi harus total, dan vokal juga harus bulet banget. Jadi sebenernya pengaplikasiannya aja yang beda. Tapi sebenernya dari esensi keaktorannya itu masih sama," katanya lagi.
Walaupun begitu, Rinaldy menilai bahwa kecanggihan era digital dan kehadiran berbagai platform membuat kedua jenis seni peran ini sama-sama mempermudah para aktor atau pelaku seni peran untuk mengekspresikan bakat mereka.
Terlebih, lanjut dia, banyak yang kini ingin menjadi aktor yang tak hanya sukses di layar lebar maupun di panggung teater saja, namun juga sukses di berbagai platform yang saat ini cukup banyak digandrungi kaum milenial dan Gen Z.
Baca juga: Suti Karno Pastikan Akan Terus Lanjutkan Perannya di Serial Si Doel The Series
"Cita-cita gue pengin jadi aktor terbaik dari multi platform. Itu ada di digital, panggung, sama layar lebar. Itu cita-cita gue. Jadi gue bakal datengin semua platform itu dan gue berkarya di setiap platform itu supaya impian gue tercapai," tutupnya.
Film dan teater merupakan jenis seni peran yang sebenarnya memiliki esensi dan keaktoran yang sama. Hal itu diungkapkan langsung oleh seorang pemeran sekaligus sutradara teater, Rinaldy Zulkarnain.
Kendati demikian, Rinaldy menyebut, baik film maupun teater tetap memiliki beberapa perbedaan. Terutama, dari segi tempat pertunjukan atau platform hingga dari segi teknis.
Baca juga: Podcast Aksi Nyata: Kisah Sukses Konten Kreator, Berawal dari Iseng Bikin Panggung Teater di TikTok
"Sebenarnya kalau secara esensi ya sama ya. Secara esensi, keaktoran, seni peran itu ya sama. Tapi memang karena platformnya beda, jadi yang banyak kita bedain itu penyampaiannya," papar Rinaldy dalam Podcast Aksi Nyata bertajuk Profesi Impian Gen Z, Content Creator, Populer Dengan Income Spektakuler di kanal YouTube Partai Perindo , Senin (9/1/2023).
Rinaldy menjelaskan, dibanding teater, film lebih banyak melibatkan sisi teknis sehingga sang aktor tak perlu melakukan improvisasi yang banyak, baik dari segi gestur, ekspresi, hingga vokal.
"Misalnya kalau di teater sama film nih, itu sebenarnya esensi keaktorannya tuh sama, cuma emang pengaplikasiannya. Jadi kalau di film itu karena ada bantuan pake kamera, bantuan efek dan segala macem, jadi gesturnya cukup kecil, dan mikro expression, udah gitu volume suara juga gak usah bulet-bulet banget," terangnya.
"Sedangkan kalau di teater tujuan kita kan menyampaikan informasi ke penonton paling belakang, jadi gestur harus gede, ekspresi harus total, dan vokal juga harus bulet banget. Jadi sebenernya pengaplikasiannya aja yang beda. Tapi sebenernya dari esensi keaktorannya itu masih sama," katanya lagi.
Walaupun begitu, Rinaldy menilai bahwa kecanggihan era digital dan kehadiran berbagai platform membuat kedua jenis seni peran ini sama-sama mempermudah para aktor atau pelaku seni peran untuk mengekspresikan bakat mereka.
Terlebih, lanjut dia, banyak yang kini ingin menjadi aktor yang tak hanya sukses di layar lebar maupun di panggung teater saja, namun juga sukses di berbagai platform yang saat ini cukup banyak digandrungi kaum milenial dan Gen Z.
Baca juga: Suti Karno Pastikan Akan Terus Lanjutkan Perannya di Serial Si Doel The Series
"Cita-cita gue pengin jadi aktor terbaik dari multi platform. Itu ada di digital, panggung, sama layar lebar. Itu cita-cita gue. Jadi gue bakal datengin semua platform itu dan gue berkarya di setiap platform itu supaya impian gue tercapai," tutupnya.
(nug)