Kolaborasi dengan Universitas Shinhan, Universitas Sahid Gelar Malam Budaya Indonesia-Korea
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Sahid Jakarta bersama Universitas Shinhan Korea Selatan menggelar pertunjukan malam budaya sebagai puncak dari pekan kolaborasi di antara dua institusi. Kegiatan ini berlangsung di Puri Ratna, Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, pada Rabu (11/1/2023).
Kolaborasi ini adalah program overseas volunteers Universitas Shinhan ke-15 yang berlangsung di Indonesia, tepatnya Jakarta dan Bogor, pada 4-10 Januari 2023.
Pentas malam budaya itu sendiri merupakan apresiasi terhadap kebudayaan bangsa oleh kedua universitas. Dalam pementasan tersebut, Universitas Sahid menampilkan dua tarian tradisional Indonesia yang berasal dari Aceh, yaitu Saman dan Ratoh Jaroe.
Tak hanya itu, ada pula tarian seperti Mangente Dance dan Maumere Dance yang turut ditampilkan di akhir acara. Terlihat semua hadirin ikut berdendang mengikuti alunan lagu Gemu Fa Mi Re dan ditutup secara meriah.
Sebelumnya, pertunjukan malam budaya ini dibuka dengan tarian dari Betawi, yaitu Kembang Kemayoran. Kembang Kemayoran adalah tarian untuk penyambutan para tamu. Tamu yang dimaksud tak lain adalah pihak dari Universitas Shinhan, termasuk Kang Sung Jong selaku President of Shinhan University, para peserta volunteer, dan semua orang yang termasuk dalam rombongan.
Menurut Rektor Universitas Sahid Prof. Dr. Ir. Kholil, M.Kom., IPU, digelarnya malam budaya ini bertujuan untuk mengakrabkan kedua institusi.
“Setelah Universitas Shinhan di Sahid sepekan, ada berbagai macam kegiatan pada malam hari ini untuk kita bersama-sama mengakhiri kegiatan itu dengan malam kebudayaan. Hal ini bertujuan agar kedua institusi lebih akrab,” ujar Kholil.
Selama program yang dilakukan selama satu minggu, dihasilkan pula penandatanganan memorandum of understanding (MOU) dari kedua universitas.
Rektor Universitas Sahid memaparkan bahwa ada beberapa hal yang bakal diimplementasikan dari penandatanganan MOU tersebut. Seperti program student exchange atau double degree, penelitian bersama antara Universitas Sahid dan Universitas Shinhan, serta joint publication. Nota kesepakatan yang telah disetujui itu diharapkan dapat meningkatkan reputasi masing-masing universitas.
“Jadi tidak hanya budaya, ada banyak yang akan kami lakukan setelah mereka pulang ke sana. Kami tadi sudah komunikasi, kita saling menyiapkan detail dari masing-masing,” kata Prof. Kholil.
Malam kebudayaan ini tak hanya dihadiri oleh pihak dari Universitas Sahid dan Universitas Shihan. Beberapa tokoh pemerintahan yang turut diundang yaitu mantan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2011-2014 Sapta Nirwandar, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Wali Kota Pariaman Genius Umar, serta Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia.
Kolaborasi ini adalah program overseas volunteers Universitas Shinhan ke-15 yang berlangsung di Indonesia, tepatnya Jakarta dan Bogor, pada 4-10 Januari 2023.
Pentas malam budaya itu sendiri merupakan apresiasi terhadap kebudayaan bangsa oleh kedua universitas. Dalam pementasan tersebut, Universitas Sahid menampilkan dua tarian tradisional Indonesia yang berasal dari Aceh, yaitu Saman dan Ratoh Jaroe.
Tak hanya itu, ada pula tarian seperti Mangente Dance dan Maumere Dance yang turut ditampilkan di akhir acara. Terlihat semua hadirin ikut berdendang mengikuti alunan lagu Gemu Fa Mi Re dan ditutup secara meriah.
Sebelumnya, pertunjukan malam budaya ini dibuka dengan tarian dari Betawi, yaitu Kembang Kemayoran. Kembang Kemayoran adalah tarian untuk penyambutan para tamu. Tamu yang dimaksud tak lain adalah pihak dari Universitas Shinhan, termasuk Kang Sung Jong selaku President of Shinhan University, para peserta volunteer, dan semua orang yang termasuk dalam rombongan.
Menurut Rektor Universitas Sahid Prof. Dr. Ir. Kholil, M.Kom., IPU, digelarnya malam budaya ini bertujuan untuk mengakrabkan kedua institusi.
“Setelah Universitas Shinhan di Sahid sepekan, ada berbagai macam kegiatan pada malam hari ini untuk kita bersama-sama mengakhiri kegiatan itu dengan malam kebudayaan. Hal ini bertujuan agar kedua institusi lebih akrab,” ujar Kholil.
Selama program yang dilakukan selama satu minggu, dihasilkan pula penandatanganan memorandum of understanding (MOU) dari kedua universitas.
Rektor Universitas Sahid memaparkan bahwa ada beberapa hal yang bakal diimplementasikan dari penandatanganan MOU tersebut. Seperti program student exchange atau double degree, penelitian bersama antara Universitas Sahid dan Universitas Shinhan, serta joint publication. Nota kesepakatan yang telah disetujui itu diharapkan dapat meningkatkan reputasi masing-masing universitas.
“Jadi tidak hanya budaya, ada banyak yang akan kami lakukan setelah mereka pulang ke sana. Kami tadi sudah komunikasi, kita saling menyiapkan detail dari masing-masing,” kata Prof. Kholil.
Malam kebudayaan ini tak hanya dihadiri oleh pihak dari Universitas Sahid dan Universitas Shihan. Beberapa tokoh pemerintahan yang turut diundang yaitu mantan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2011-2014 Sapta Nirwandar, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Wali Kota Pariaman Genius Umar, serta Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia.
(tsa)