Ramadhan, Ini Jenis Kurma yang Baik untuk Dikonsumsi
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Kurma merupakan makanan yang identik dengan bulan Ramadhan. Selain diajarkan oleh agama Islam untuk berbuka puasa dengan kurma, buah ini juga mengandung manfaat yang dapat mengembalikan energi tubuh setelah seharian berpuasa.
Karena itulah banyak orang memburu buah khas Arab ini saat bulan puasa. Dilansir dari laman Times Now News, kurma kaya antioksidan seperti flavonoid yang membantu mengurangi peradangan serta memiliki manfaat potensial untuk penyakit seperti kanker, alzheimer, dan diabetes.
Kurma juga mengandung karotenoid yang meningkatkan kesehatan jantung dan diketahui bisa mengurangi masalah terkait mata.
Asam fenolik pada kurma yang memiliki sifat antiinflamasi dapat pula membantu mengurangi risiko kanker serta penyakit jantung.
Menurut penelitian, kurma dapat membantu menurunkan penanda inflamasi seperti interleukin 6. Interleukin 6 dikaitkan dengan risiko penyakit otak seperti alzheimer.
Kurma juga kaya kandungan antioksidan. Buah ini sangat membantu dalam meningkatkan fungsi otak dan meningkatkan kesehatan otak. Antioksidan bekerja menjauhkan peradangan sehingga mengurangi risiko penyakit.
Kurma kaya pula akan serat dan nutrisi serta memiliki rasa manis alami. Anda dapat mengganti gula dengan kurma dalam beberapa resep makanan penutup untuk membuatnya lebih sehat.
Gula bisa memiliki beberapa efek buruk pada tubuh, mulai menyebabkan kantuk hingga peningkatan gula darah pada penderita diabetes.
Sementara kurma kaya serat sehingga sangat membantu dalam penurunan berat badan dan manajemen diabetes. Serat memperlambat pencernaan makanan dan membuat tubuh merasa kenyang lebih lama.
Serat juga menurunkan tingkat di mana gula dilepaskan ke dalam darah, sehingga membuat mudah para penderita diabetes dalam mengelola gula darah.
Karena itulah banyak orang memburu buah khas Arab ini saat bulan puasa. Dilansir dari laman Times Now News, kurma kaya antioksidan seperti flavonoid yang membantu mengurangi peradangan serta memiliki manfaat potensial untuk penyakit seperti kanker, alzheimer, dan diabetes.
Kurma juga mengandung karotenoid yang meningkatkan kesehatan jantung dan diketahui bisa mengurangi masalah terkait mata.
Asam fenolik pada kurma yang memiliki sifat antiinflamasi dapat pula membantu mengurangi risiko kanker serta penyakit jantung.
Menurut penelitian, kurma dapat membantu menurunkan penanda inflamasi seperti interleukin 6. Interleukin 6 dikaitkan dengan risiko penyakit otak seperti alzheimer.
Kurma juga kaya kandungan antioksidan. Buah ini sangat membantu dalam meningkatkan fungsi otak dan meningkatkan kesehatan otak. Antioksidan bekerja menjauhkan peradangan sehingga mengurangi risiko penyakit.
Kurma kaya pula akan serat dan nutrisi serta memiliki rasa manis alami. Anda dapat mengganti gula dengan kurma dalam beberapa resep makanan penutup untuk membuatnya lebih sehat.
Gula bisa memiliki beberapa efek buruk pada tubuh, mulai menyebabkan kantuk hingga peningkatan gula darah pada penderita diabetes.
Sementara kurma kaya serat sehingga sangat membantu dalam penurunan berat badan dan manajemen diabetes. Serat memperlambat pencernaan makanan dan membuat tubuh merasa kenyang lebih lama.
Serat juga menurunkan tingkat di mana gula dilepaskan ke dalam darah, sehingga membuat mudah para penderita diabetes dalam mengelola gula darah.