Fakultas Teknik UNJ Gelar Lomba Draping, Teknik Desain Baju Langsung di Badan Tanpa Menjahit
Kamis, 04 Juli 2019 - 12:09 WIB

Lomba draping digelar untuk menguji kreativitas calon desainer dalam FT Expo dari Universitas Teknik Universitas Negeri Jakarta. Foto-foto/Amalia Zhahrina
A
A
A
Lomba ini adalah bagian dari acara Fakultas Teknik Expo (FT Expo). Lomba draping diadakan karena kini sudah jadi tren di masyarakat.
FT Expo diadakan untuk memeriahkan hari lahir ke-55 Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Program dengan berbagai acara ini digelar untuk pertama kalinya, pada 2-3 Juli 2019 di Ballroom Hotel Holiday Inn and Suites, Jakarta.
FT Expo merupakan acara dari Fakultas Teknik yang terdiri dari 19 program studi di UNJ. Acara ini bertujuan untuk memamerkan produk kreatif dari para mahasiswa teknik dalam bentuk stan, perlombaan, pagelaran, dan seminar.
Bukan hanya untuk Mahasiswa UNJ saja, acara ini dibuka untuk umum dan sebagian perlombaan diikuti juga oleh siswa SMA dan SMK.
Berbagai perlombaan digelar pada hari pertama, salah satu yang menarik perhatian adalah lomba draping oleh mahasiswa Prodi Tata Busana.
Menurut Vivi Radiona, dosen draping di UNJ sekaligus juri lomba, draping merupakan teknik membuat desain secara langsung di atas badan manusia (model) dengan menggunakan kain tanpa digunting maupun dijahit.
![Fakultas Teknik UNJ Gelar Lomba Draping, Teknik Desain Baju Langsung di Badan Tanpa Menjahit]()
![Fakultas Teknik UNJ Gelar Lomba Draping, Teknik Desain Baju Langsung di Badan Tanpa Menjahit]()
"Keistimewaan teknik draping adalah kita bisa melihat hasil jadi dari bentuk busana yang diinginkan. Oleh sebab itu, teknik draping kini menjadi tren di masyarakat karena prosesnya yang praktis," tutur Vivi.
Lomba draping ini memiliki syarat, yaitu memasukkan salah satu unsur kain tradisional Indonesia ke dalam desain seperti kain batik dan tenun. Desain yang dibuat sangat bergantung pada kreativitas dan inspirasi dari para peserta.
Sebelum merangkai kain di badan model, setiap tim memiliki moodboard dua dimensi sebagai gambaran imajinasi dan kreativitas sehingga memudahkan proses draping.
Setelah dipasangkan ke tubuh model, penilaian dilakukan berdasarkan kerapian, ketepatan hasil draping dengan moodboard, dan inspirasi dari setiap tim. Para juri akhirnya memutuskan tiga juara dari lomba ini.
![Fakultas Teknik UNJ Gelar Lomba Draping, Teknik Desain Baju Langsung di Badan Tanpa Menjahit]()
![Fakultas Teknik UNJ Gelar Lomba Draping, Teknik Desain Baju Langsung di Badan Tanpa Menjahit]()
Lomba draping tak hanya sampai situ aja. Setelah penilaian selesai, semua model dari lomba draping melakukan pagelaran busana.
"Harapan ke depannya untuk mahasiswa tata busana yang akan menjadi desainer, semoga menjadi lebih kreatif dalam memasukkan ide-ide ke dalam desain dan lebih bisa merealisasikan imajinasi menjadi suatu desain," ujar Vivi.
Amalia Zhahrina
Kontributor Gen Sindo
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @amaliahihi
FT Expo diadakan untuk memeriahkan hari lahir ke-55 Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Program dengan berbagai acara ini digelar untuk pertama kalinya, pada 2-3 Juli 2019 di Ballroom Hotel Holiday Inn and Suites, Jakarta.
FT Expo merupakan acara dari Fakultas Teknik yang terdiri dari 19 program studi di UNJ. Acara ini bertujuan untuk memamerkan produk kreatif dari para mahasiswa teknik dalam bentuk stan, perlombaan, pagelaran, dan seminar.
Bukan hanya untuk Mahasiswa UNJ saja, acara ini dibuka untuk umum dan sebagian perlombaan diikuti juga oleh siswa SMA dan SMK.
Berbagai perlombaan digelar pada hari pertama, salah satu yang menarik perhatian adalah lomba draping oleh mahasiswa Prodi Tata Busana.
Menurut Vivi Radiona, dosen draping di UNJ sekaligus juri lomba, draping merupakan teknik membuat desain secara langsung di atas badan manusia (model) dengan menggunakan kain tanpa digunting maupun dijahit.


"Keistimewaan teknik draping adalah kita bisa melihat hasil jadi dari bentuk busana yang diinginkan. Oleh sebab itu, teknik draping kini menjadi tren di masyarakat karena prosesnya yang praktis," tutur Vivi.
Lomba draping ini memiliki syarat, yaitu memasukkan salah satu unsur kain tradisional Indonesia ke dalam desain seperti kain batik dan tenun. Desain yang dibuat sangat bergantung pada kreativitas dan inspirasi dari para peserta.
Sebelum merangkai kain di badan model, setiap tim memiliki moodboard dua dimensi sebagai gambaran imajinasi dan kreativitas sehingga memudahkan proses draping.
Setelah dipasangkan ke tubuh model, penilaian dilakukan berdasarkan kerapian, ketepatan hasil draping dengan moodboard, dan inspirasi dari setiap tim. Para juri akhirnya memutuskan tiga juara dari lomba ini.


Lomba draping tak hanya sampai situ aja. Setelah penilaian selesai, semua model dari lomba draping melakukan pagelaran busana.
"Harapan ke depannya untuk mahasiswa tata busana yang akan menjadi desainer, semoga menjadi lebih kreatif dalam memasukkan ide-ide ke dalam desain dan lebih bisa merealisasikan imajinasi menjadi suatu desain," ujar Vivi.
Amalia Zhahrina
Kontributor Gen Sindo
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @amaliahihi
(her)