Artis dan Pengaruh Medsos

Selasa, 12 Mei 2015 - 09:55 WIB
Artis dan Pengaruh Medsos
Artis dan Pengaruh Medsos
A A A
MEDIA sosial (medsos) menjadi wadah yang sering digunakan banyak orang di seluruh dunia untuk berinteraksi, tidak terkecuali selebriti.

Di antara mereka memanfaatkan untuk menyapa fans dan menginformasikan ragam kegiatannya, tapi tak sedikit dari para artis yang mendapat hujatan dan meninggalkan situs jejaringan sosial tersebut.

Belum lama ini, Twitter diramaikan perang tweet (Tweet War ) antara Katy Perry dan Taylor Swift atau Iggy Azalea yang disindir banyak netizen . Ada juga mantan personel One Direction, Zayn Malik atau John Mayer yang mengaku Twitter telah memengaruhi kehidupannya. Sementara beberapa selebriti justru melihat Twitter atau media sosial lain, seperti Instagram, YouTobe atau Facebook sangat berguna untuk mengembangkan potensi mereka di jalur hiburan.

Beberapa selebriti menggunakannya untuk mencari berita atau mempromosikan diri. Kim Kardashian, istri penyanyi rap Kanye West ini sering menginformasikan kegiatan yang sedang dilakukannya. Mulai bangun tidur sampai jelang tidur. Kim kerap menyempatkan diri menginformasikan aktivitas kepada followers -nya ataupun hanya curhatan dalam akun Twitter . Aktivitasnya ini berpengaruh pada kariernya. Namanya semakin dikenal dan banyak job yang diterimanya.

Demikian dengan One Direction. Walaupun telah memiliki akun resmi, Twitter masih menjadi pilihan para personelnya untuk mendekatkan hubungan mereka dengan para Directioners melalui media sosial. Berbeda dengan Zayn Malik, mantan personel kelompok vokal asal Inggris ini justru sempat menghapus akun Twitter miliknya. Dia rela meninggalkan 5 juta followers -nya lantaran banyak komentar yang tidak menyenangkan. Namun, dua hari kemudian mengaktifkannya kembali.

“Alasanku tidak terlalu sering men-tweet karena aku muak dengan opini serta kebencian yang tidak penting yang aku dapatkan setiap hari, selamat tinggal Twitter :)” tulisnya sebelum menghapus akunnya tersebut. Sementara Iggy yang baru saja menyelesaikan kerja sama dengan Britney Spears memiliki pengalaman buruk di Twitter.

Dia dikenal tangguh ketika berargumen dalam Twitter dengan musisi lain, seperti Eminem dan Azealia Banks, tetapi beberapa kali pelantun Fancy ini mengumumkan berhenti aktif di media sosial tersebut. Komentar media mengenai tubuhnya pada Februari lalu menjadi puncak emosinya, sampaisampai dia tidak menggunakan Twitter lagi dan mengatakan akun media sosialnya akan ditangani oleh label rekaman miliknya. Namun, sebelum Iggy benar-benar meninggalkan dunia maya, dia menulis di Twitter , “Internet merupakan cerminan dari umat manusia yang paling buruk saat ini.”

Nicki Minaj juga menjadi salah satu penyanyi yang meninggalkan Twitter lantaran sikap egoisnya. Namun, sadar akan pentingnya situs jejaring tersebut, kepergiannya dari Twitter ini tidak berlangsung lama. Sekitar sembilan hari setelah akunnya dihapus, dia kembali berkicau. “Suara di kepalaku mengatakan kepadaku untuk menghapus Twitter milikku, dan itulah yang aku lakukan,” ujar Nicki. Musisi yang benar-benar menghapus Twitter miliknya adalah Prince.

Dia yang pertama menggunakan internet sebagai alat untuk distribusi musik, kemudian dia juga menarik pendistribusian musiknya keluar dari internet, setelah munculnya online streaming dan fasilitas unduh di internet. “Internet telah benar-benar selesai,” ujarnya. Kekesalannya ini karena beberapa situs jejaring sosial telah mendistribusikan musiknya secara ilegal. Dia pun kemudian menghapus akun Twitter serta Facebook miliknya. Berbeda dengan John Mayer.

Dengan tujuan baik, dia memilih meninggalkan aplikasi yang sebenarnya sangat disukainya itu. Dalam wawancaranya dengan majalah Rolling Stone Amerika , John mengaku Twitter telah banyak memengaruhinya. “Aku mulai menyadari bahwa aku tidak bisa berpikir jernih lagi dan ternyata aku adalah seorang Tweetaholic, “ ujarnya. “Twitter membuat pikiranku semakin kecil dan mengecil, aku bahkan tidak bisa menulis lagu,” tambahnya. Aston Kutcher sebenarnya tidak benar-benar ingin berhenti menggunakan Twitter .

Bintang film Two and a Half Men ini hanya menyerahkan akun Twitter -nya kepada manajemennya. “Saya merasa bahwa dengan melakukan hal ini (bermain Twitter ) akan memberi saya hubungan yang lebih dekat dengan teman-teman dan penggemar. Namun, ternyata saya menyadari bahwa hal itu bisa tumbuh menjadi lebih dari alat yang menyenangkan untuk berkomunikasi dengan orangorang,” kata Kutcher melalui blognya. Twitter mempunyai dua sisi, positif dan negatif.

Salah satu hal baik yang bisa dimanfaatkan dari Twitter adalah kemudahannya untuk diakses, baik untuk berbagi informasi maupun mendapatkan informasi. Berdasarkan pemungutan suara yang dilakukan Associated Press serta CNBC, 44% menggunakan aplikasi tersebut untuk mencari berita terbaru pada beberapa kesempatan. Sementara 16% menggunakan Twitter sebagai rutinitas.

Beberapa peneliti percaya bahwa upaya untuk tetap eksis di Twitter , seperti menyusun posting - an, menanggapi orang lain, dan mengumpulkan berita yang disukai akan menguras produktivitas. Hal ini bisa menjadi salah satu alasan untuk khawatir. Pasalnya, kebiasaan tersebut akan banyak menyita waktu. Namun di balik keunggulan dari aplikasi yang muncul pertama kali pada 2006 ini, terdapat beberapa kelemahan.

Di antaranya informasi yang didapat tidak memiliki sistem yang akurat atau bisa dipercaya. Hal ini terjadi karena semua orang bisa menulis hal yang mereka mau di sana. _fatturahman hakim
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6551 seconds (0.1#10.140)