Minyak Goreng Hanya Boleh Digunakan 2 Kali
A
A
A
JAKARTA - Minyak goreng kerap digunakan berkali-kali hingga berubah warna menjadi hitam. Meski makanan menjadi lebih renyah dan nikmat, namun hal ini tidak disarankan oleh para dokter.
Menurut Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc. MS. Sp.GK dari FKUI RSCM, saat digunakan berulang kali, minyak goreng mengalami perubahan susunan senyawa yang dikandungnya.
"Dipakai sekali saja kandungan lemak tak jenuhnya bisa berkurang, apalagi jika digunakan berulang kali. Selain itu, saat kita pakai satu kali untuk menggoreng deep fried, maka minyak bisa berubah. Sebagian akan menjadi jenuh, dua kali dipakai semakin banyak lemak jenuhnya," papar Fiastuti di Senayan, Jakarta.
Lebih lanjut Fiastuti menjelaskan, efek samping mengkonsumsi minyak ini adalah adanya penyumbatan yang disebabkan oleh lemak jenuh.
Jika sumbatan terjadi di pembuluh darah jantung, dapat memicu serangan jantung. Namun jika sumbatan terjadi di pembuluh darah otak, seseorang bisa mengalami stroke.
"Utamanya minyak jenuh bisa meningkatkan kadar kolesterol LDL dan total yang menyumbat dinding pembuluh darah. Tapi selain itu juga bisa menyebabkan penyakit keganasan lain seperti kanker usus atau tenggorokan, karena mengonsumsi minyak dengan lemak jenuh," ujarnya.
Demi kesehatan, Fiastuti menyarankan penggunaan minyak goreng saat memasak hanya digunakan satu hingga dua kali.
"Sebaiknya dipakai sebelum warnanya menghitam. Satu kali, dua kali menggoreng biasanya minyak sudah berubah warna. Jadi (digunakan) satu, dua kali oke. Tapi tidak lebih dari itu," pungkasnya.
Menurut Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc. MS. Sp.GK dari FKUI RSCM, saat digunakan berulang kali, minyak goreng mengalami perubahan susunan senyawa yang dikandungnya.
"Dipakai sekali saja kandungan lemak tak jenuhnya bisa berkurang, apalagi jika digunakan berulang kali. Selain itu, saat kita pakai satu kali untuk menggoreng deep fried, maka minyak bisa berubah. Sebagian akan menjadi jenuh, dua kali dipakai semakin banyak lemak jenuhnya," papar Fiastuti di Senayan, Jakarta.
Lebih lanjut Fiastuti menjelaskan, efek samping mengkonsumsi minyak ini adalah adanya penyumbatan yang disebabkan oleh lemak jenuh.
Jika sumbatan terjadi di pembuluh darah jantung, dapat memicu serangan jantung. Namun jika sumbatan terjadi di pembuluh darah otak, seseorang bisa mengalami stroke.
"Utamanya minyak jenuh bisa meningkatkan kadar kolesterol LDL dan total yang menyumbat dinding pembuluh darah. Tapi selain itu juga bisa menyebabkan penyakit keganasan lain seperti kanker usus atau tenggorokan, karena mengonsumsi minyak dengan lemak jenuh," ujarnya.
Demi kesehatan, Fiastuti menyarankan penggunaan minyak goreng saat memasak hanya digunakan satu hingga dua kali.
"Sebaiknya dipakai sebelum warnanya menghitam. Satu kali, dua kali menggoreng biasanya minyak sudah berubah warna. Jadi (digunakan) satu, dua kali oke. Tapi tidak lebih dari itu," pungkasnya.
(nfl)