Bag Pipe Hipnosis Penonton Indonesia
A
A
A
Cept-Marching band bag pipe Skotlandia (kiri) tampil memukau di acara Jakarta Highland Gathering. Acara digelar dua tempat,Hotel Le Meridien Jakarta dan Imperial Klub Golf, Lippo Village Karawaci, pada akhir pekan lalu.
Permainan bag pipe , alat musik khas Skotlandia mampu mencuri perharian tamu di Hotel Le Meridien Jakarta dan Imperial Klub Golf, Lippo Village Karawaci, pada akhir pekan lalu. Alat musik tiup itu dimainkan oleh orang-orang berpakaian tradisional sehingga memberi suasana seperti di negara asalnya.
Para tamu yang hadir memang sebagian besar ekspatriat dari berbagai negara Eropa dan Asia. Mereka sengaja datang untuk menyaksikan acara yang digelar Jakarta Highland Gathering. Perhelatan ini diselenggarakan di dua tempat, yakni Hotel Le Meridien Jakarta, Jumat (22/5) dan Imperial Klub Golf, Lippo Village Karawaci, Sabtu (23/5).
Para penonton langsung dibuat kagum dengan penampilan marching band bag pipe Skotlandia, yang membawakan lagu kebangsaan Skotlandia, disusul dengan lagu-lagu khas Skotlandia. Sedikitnya empat lagu dibawakan dengan total durasi sekitar 20 menit.
Juliet Maric Capeling, kepala divisi dari Kedutaan Inggris, dalam sambutannya mengaku, berterima kasih atas kedatangan serta dukungan yang diberikan oleh para tamu yang hadir. Perhelatan Jakarta Highland Gathering ini tidak saja menampilkan permainan bag pipe , juga diramaikan oleh Julius Firdaus, penyanyi counter-tenor asal Indonesia.
Tidak itu saja, para undangan juga dihibur oleh tarian serta belly dancer. Penampilan terakhir ditutup oleh band Craic A Tau asal Jakarta. Band dengan formasi empat orang ditambah pemain bag pipe ini tampil begitu khas dengan genre celtic. Mereka memainkan lagulagu modern dan tradisional Skotlandia, Irlandia, Australia, dan Inggris.
Festival budaya yang dikenal dengan nama Highland Gathering ini merupakan ajang tahunan yang berasal dari Skotlandia. Indonesia memang tidak memiliki hubungan sejarah dengan Skotlandia. Kendati demikian, Jakarta dengan hormat diberi kepercayaan sebagai tuan rumah dari Highland Gathering terbesar di belahan bumi bagian selatan ini untuk menjadi tuah rumah.
Acara ini selalu dipenuhi dengan pengunjung yang rata-rata ekspatriat dengan jumlah total 6.000 orang tiap tahunnya. Ketua Panitia Jakarta Highland Gathering 2015 Alistar Speirs mengaku senang bisa bekerja sama dengan Indonesia memperkenalkan Skotlandia, khususnya seni dan budaya. “Kami sangat bangga bisa kembali memperkenalkan budaya kami di Indonesia dan mendukung persahabatan antara komunitas Skotlandia dan warga lokal,” kata Alistar.
Selama dua penyelenggaraan, Jakarta Highland Gathering juga menyajikan pertunjukan khas Skotlandia, seperti cabang olahraga atletik Highland Games yang diperlombakan secara profesional, seperti aksi pemotong kayu dari Victoria, marching band ala Skotlandia, lomba tarik tambang, serta berbagai pertunjukan tari khas dari Skotlandia, Indonesia, dan mancanegara.
Ragam budaya yang ditampilkan ini membuat acara berlangsung meriah, ditambah dengan hadirnya berbagai booth untuk keluarga, dan arena bermain untuk anak-anak, seperti outbond , kano, dan kuda poni. Pada malam puncak, kemeriahan acara ditutup dengan pesta kembang api.
Fatturahman hakim
Permainan bag pipe , alat musik khas Skotlandia mampu mencuri perharian tamu di Hotel Le Meridien Jakarta dan Imperial Klub Golf, Lippo Village Karawaci, pada akhir pekan lalu. Alat musik tiup itu dimainkan oleh orang-orang berpakaian tradisional sehingga memberi suasana seperti di negara asalnya.
Para tamu yang hadir memang sebagian besar ekspatriat dari berbagai negara Eropa dan Asia. Mereka sengaja datang untuk menyaksikan acara yang digelar Jakarta Highland Gathering. Perhelatan ini diselenggarakan di dua tempat, yakni Hotel Le Meridien Jakarta, Jumat (22/5) dan Imperial Klub Golf, Lippo Village Karawaci, Sabtu (23/5).
Para penonton langsung dibuat kagum dengan penampilan marching band bag pipe Skotlandia, yang membawakan lagu kebangsaan Skotlandia, disusul dengan lagu-lagu khas Skotlandia. Sedikitnya empat lagu dibawakan dengan total durasi sekitar 20 menit.
Juliet Maric Capeling, kepala divisi dari Kedutaan Inggris, dalam sambutannya mengaku, berterima kasih atas kedatangan serta dukungan yang diberikan oleh para tamu yang hadir. Perhelatan Jakarta Highland Gathering ini tidak saja menampilkan permainan bag pipe , juga diramaikan oleh Julius Firdaus, penyanyi counter-tenor asal Indonesia.
Tidak itu saja, para undangan juga dihibur oleh tarian serta belly dancer. Penampilan terakhir ditutup oleh band Craic A Tau asal Jakarta. Band dengan formasi empat orang ditambah pemain bag pipe ini tampil begitu khas dengan genre celtic. Mereka memainkan lagulagu modern dan tradisional Skotlandia, Irlandia, Australia, dan Inggris.
Festival budaya yang dikenal dengan nama Highland Gathering ini merupakan ajang tahunan yang berasal dari Skotlandia. Indonesia memang tidak memiliki hubungan sejarah dengan Skotlandia. Kendati demikian, Jakarta dengan hormat diberi kepercayaan sebagai tuan rumah dari Highland Gathering terbesar di belahan bumi bagian selatan ini untuk menjadi tuah rumah.
Acara ini selalu dipenuhi dengan pengunjung yang rata-rata ekspatriat dengan jumlah total 6.000 orang tiap tahunnya. Ketua Panitia Jakarta Highland Gathering 2015 Alistar Speirs mengaku senang bisa bekerja sama dengan Indonesia memperkenalkan Skotlandia, khususnya seni dan budaya. “Kami sangat bangga bisa kembali memperkenalkan budaya kami di Indonesia dan mendukung persahabatan antara komunitas Skotlandia dan warga lokal,” kata Alistar.
Selama dua penyelenggaraan, Jakarta Highland Gathering juga menyajikan pertunjukan khas Skotlandia, seperti cabang olahraga atletik Highland Games yang diperlombakan secara profesional, seperti aksi pemotong kayu dari Victoria, marching band ala Skotlandia, lomba tarik tambang, serta berbagai pertunjukan tari khas dari Skotlandia, Indonesia, dan mancanegara.
Ragam budaya yang ditampilkan ini membuat acara berlangsung meriah, ditambah dengan hadirnya berbagai booth untuk keluarga, dan arena bermain untuk anak-anak, seperti outbond , kano, dan kuda poni. Pada malam puncak, kemeriahan acara ditutup dengan pesta kembang api.
Fatturahman hakim
(bbg)