Kisah Inspiratif Musisi Legenda
A
A
A
Musisi legendaris dunia seperti Amy Winehouse, Kurt Cobain, John Lennon, atau Jimi Hendrix telah memberi kontribusi besar selama hidup mereka pada bidang musik. Karya-karyanya kerap menjadi inspirasi banyakmusisi. Beberapa orang kemudian membuatkan lukisan, lagu, buku biografi, serta film tentang perjalanan kehidupan mereka.
Baru-baru ini Asif Kapadia meluncurkan trailer film dokumenter berjudul Amy di YouTube , film yang mengangkat tentang Amy Winehouse. Pada trailer berdurasi sekitar dua menit ini memperlihatkan beberapa video pribadi, wawancara eksklusif, dan rekaman lagu-lagu Amy.
Trailer dibuka dengan rekaman video Amy yang sedang berada di studio rekaman dan berkata, “Ow, bagian akhirnya agak sedikit menjengkelkan, iya kan?” Kemudian dilanjutkan dengan suara sahabat Amy yang mendeskripsikannya, “Dia benar-benar cerdas, orang paling cerdas yang pernah kukenal.” Tagline dari film ini menjelaskan karya Asif ini sebagai “kisah perjalanan yang sedih”.
Inti ceritanya difokuskan di sisi tragis dari penyanyi perempuan asal Inggris yang mencoba untuk “menghilang” karena merasa tidak nyaman dengan popularitas yang dimiliki. Film berdurasi 127 menit ini sama seperti filmfilm biopik pada umumnya, mendapat kritik dari mereka yang merasa film ini tidak relevan dengan kenyataan. Reg Traviss, kekasih Amy yang juga menjadi salah satu sumber dari film tersebut.
“Biopik bukanlah (film) fiksi, bukan sesuatu yang bisa atau harus disensor. Kamu harus melakukan dua hal, pertama tidak boleh memihak dan kedua menjadi sejujur mungkin, sebisa yang kau lakukan,” kata Traciss seperti dilansir Mirror . Keluarga Amy juga memiliki pendapat yang sama.
Mereka mengecam film ini karena menghilangkan kesempatan untuk merayakan kehidupan serta talenta yang dimiliki Amy selama hidup. Pada Juli 2011 Amy meninggal karena keracunan alkohol. Kematiannya pada usia 27 tahun membuatnya bergabung dengan musisi legendaris, seperti John Lennon, Jimi Hendrix, dan beberapa bintang rock lainnya dalam 27 Club (kumpulan bintang rock yang meninggal pada umur 27).
Musisi lain yang juga meninggal pada usia 27 tahun dan juga merupakan musisi legendaris dunia adalah Kurt Cobain. Beberapa film dan buku mencoba menggambarkan perjalanan hidupnya. Seperti Last Days (2005) dan belum lama ini Brett Morgen, sutradara asal Amerika mencoba kembali membuat film yang menjelaskan sisi lain Kurt yang belum diketahui.
Melalui film berjudul Montage of Heck , Morgen memiliki sedikit keuntungan dibandingkan sutradara lain. Dia memiliki izin eksklusif untuk mengakses semua video serta koleksi seni dari Kurt. Morgen kemudian menggabungkan seluruh arsip rekaman, film, rekaman audio, jurnal, gambar, coretan catatan dengan kutipan interviu beserta klip konser Kurt.
Morgen juga menghadirkan beberapa mitos tentang Kurt yang diluruskan dalam film tersebut. Salah satunya citra Kurt sebagai sosok yang senang bermalas-malasan. Mitos ini muncul karena penampilannya yang berantakan. Dalam film tersebut, Morgen menunjukkan beberapa catatan teknis Kurt untuk menjadi band terkenal, lengkap dengan harga instrumen, alamat label rekaman dan nomor telepon mereka.
Sementara, Tracy Marander, mantan kekasih Kurt, ikut menjelaskan bahwa pria yang dicintainya itu merupakan orang yang sering menghabiskan waktunya di rumah, memainkan gitarnya sepanjang hari sambil menonton TV. Selain itu, ditampilkan pula daftar nama band yang dibuatnya sebelum memutuskan memilih Nirvana sebagai nama terakhir.
The Reaganites, Elvis Cooper, Boy in Heat, The Mandibles, Window Pain, Fecal Matter, Erectum, Bliss, dan Nagging Rash, adalah beberapa nama pilihan Kurt sebelum Nirvana. Film dengan durasi 132 menit ini juga telah ditayangkan pada 4 Mei 2015 lalu di Amerika Serikat.
Film-film lain yang serupa dengan kedua film tersebut adalah I’m Not There (2007), film dokumenter mengenai Bob Dylan yang diperankan oleh tujuh aktor berbeda, Control (2007), yang menceritakan perjalanan Ian Curtis bersama Joy Division, serta perjalanan band Stone Roses dalam film Stone Roses: Made of Stone (2013).
Fatturahman hakim
Baru-baru ini Asif Kapadia meluncurkan trailer film dokumenter berjudul Amy di YouTube , film yang mengangkat tentang Amy Winehouse. Pada trailer berdurasi sekitar dua menit ini memperlihatkan beberapa video pribadi, wawancara eksklusif, dan rekaman lagu-lagu Amy.
Trailer dibuka dengan rekaman video Amy yang sedang berada di studio rekaman dan berkata, “Ow, bagian akhirnya agak sedikit menjengkelkan, iya kan?” Kemudian dilanjutkan dengan suara sahabat Amy yang mendeskripsikannya, “Dia benar-benar cerdas, orang paling cerdas yang pernah kukenal.” Tagline dari film ini menjelaskan karya Asif ini sebagai “kisah perjalanan yang sedih”.
Inti ceritanya difokuskan di sisi tragis dari penyanyi perempuan asal Inggris yang mencoba untuk “menghilang” karena merasa tidak nyaman dengan popularitas yang dimiliki. Film berdurasi 127 menit ini sama seperti filmfilm biopik pada umumnya, mendapat kritik dari mereka yang merasa film ini tidak relevan dengan kenyataan. Reg Traviss, kekasih Amy yang juga menjadi salah satu sumber dari film tersebut.
“Biopik bukanlah (film) fiksi, bukan sesuatu yang bisa atau harus disensor. Kamu harus melakukan dua hal, pertama tidak boleh memihak dan kedua menjadi sejujur mungkin, sebisa yang kau lakukan,” kata Traciss seperti dilansir Mirror . Keluarga Amy juga memiliki pendapat yang sama.
Mereka mengecam film ini karena menghilangkan kesempatan untuk merayakan kehidupan serta talenta yang dimiliki Amy selama hidup. Pada Juli 2011 Amy meninggal karena keracunan alkohol. Kematiannya pada usia 27 tahun membuatnya bergabung dengan musisi legendaris, seperti John Lennon, Jimi Hendrix, dan beberapa bintang rock lainnya dalam 27 Club (kumpulan bintang rock yang meninggal pada umur 27).
Musisi lain yang juga meninggal pada usia 27 tahun dan juga merupakan musisi legendaris dunia adalah Kurt Cobain. Beberapa film dan buku mencoba menggambarkan perjalanan hidupnya. Seperti Last Days (2005) dan belum lama ini Brett Morgen, sutradara asal Amerika mencoba kembali membuat film yang menjelaskan sisi lain Kurt yang belum diketahui.
Melalui film berjudul Montage of Heck , Morgen memiliki sedikit keuntungan dibandingkan sutradara lain. Dia memiliki izin eksklusif untuk mengakses semua video serta koleksi seni dari Kurt. Morgen kemudian menggabungkan seluruh arsip rekaman, film, rekaman audio, jurnal, gambar, coretan catatan dengan kutipan interviu beserta klip konser Kurt.
Morgen juga menghadirkan beberapa mitos tentang Kurt yang diluruskan dalam film tersebut. Salah satunya citra Kurt sebagai sosok yang senang bermalas-malasan. Mitos ini muncul karena penampilannya yang berantakan. Dalam film tersebut, Morgen menunjukkan beberapa catatan teknis Kurt untuk menjadi band terkenal, lengkap dengan harga instrumen, alamat label rekaman dan nomor telepon mereka.
Sementara, Tracy Marander, mantan kekasih Kurt, ikut menjelaskan bahwa pria yang dicintainya itu merupakan orang yang sering menghabiskan waktunya di rumah, memainkan gitarnya sepanjang hari sambil menonton TV. Selain itu, ditampilkan pula daftar nama band yang dibuatnya sebelum memutuskan memilih Nirvana sebagai nama terakhir.
The Reaganites, Elvis Cooper, Boy in Heat, The Mandibles, Window Pain, Fecal Matter, Erectum, Bliss, dan Nagging Rash, adalah beberapa nama pilihan Kurt sebelum Nirvana. Film dengan durasi 132 menit ini juga telah ditayangkan pada 4 Mei 2015 lalu di Amerika Serikat.
Film-film lain yang serupa dengan kedua film tersebut adalah I’m Not There (2007), film dokumenter mengenai Bob Dylan yang diperankan oleh tujuh aktor berbeda, Control (2007), yang menceritakan perjalanan Ian Curtis bersama Joy Division, serta perjalanan band Stone Roses dalam film Stone Roses: Made of Stone (2013).
Fatturahman hakim
(bbg)