Fedi Nuril Ingin Indonesia Wajib Militer

Rabu, 27 Mei 2015 - 09:20 WIB
Fedi Nuril Ingin Indonesia Wajib Militer
Fedi Nuril Ingin Indonesia Wajib Militer
A A A
Fedinuril baru merasakan pentingnya hidup disiplin ketika membintangi film Doea Tanda Cinta , film yang mengambil tema militer. Malah, dia ingin Indonesia menjadi negara wajib militer, seperti yang dilakukan Korea Selatan.

“Sikap disiplin itu perlu dan itu akan membawa perubahan besar yang baik. Makanya, kalau ada wajib militer di Indonesia, saya setuju sekali,” kata Fedi bersama Tika Bravani dan Rendy Kjaernett saat mempromosikan film terbarunya, Doea Tanda Cinta ke kantor redaksi KORAN SINDO , belum lama ini.

Layaknya tentara, Fedi yang berperan sebagai Bagus ini mengikuti setiap kegiatan taruna di Akademi Militer (Akmil). Bintang film Ayat-Ayat Cinta dan 5cm ini pada akhirnya bisa mengerti akan sikap disiplin yang dilakukan tentara. Film garapan Induk Koperasi TNI Angkatan Darat (Inkopad) dan rumah produksi Benoa serta Cinema Delapan ini memang ingin memperlihatkan kehidupan militer yang sesungguhnya.

“Lemari baju mereka itu rapi banget, lipatannya, cara peletakannya. Kalau ada lipatan yang melebihi batas garis yang telah ditetapkan, mereka akan kena hukum push up . Saya sempat tanya ke pembina kenapa harus rapi gitu. Katanya, kalau ada serangan mendadak tentara akan selalu siap ambil barangnya tanpa harus lihat dalam keadaan gelap,” ujarnya.

Tidak itu saja, tentara termasuk orang yang sangat beretika saat makan. Sebelum makan, duduk para tentara sudah diatur, mulai cara duduk sampai pegang sendok. Mereka akan mendapat hukuman kalau salah menjalani sikap disiplin itu. Menurut dia, jika masyarakat sudah memperhatikan hal-hal kecil dengan baik melalui sikap disiplin, Indonesia akan menjadi negara maju.

Fedi pun mulai menerapkan disiplin pada kehidupan nyata dan dia begitu menikmatinya. Kamar dan rumahnya pun menjadi lebih rapi. Namun, untuk film yang mengangkat kehidupan militer ini, Fedi mengaku, karya Rick Soerafani ini memberi tontonan komplet. Selain drama, ada juga nuansa komedi hingga aksi mendebarkan.

“Kalau mau cari hiburan, film ini dapat banget. Kalau dari love story , kisahnya beda, film ini dari sudut pandang tentara. Dari action -nya juga dari sudut pandang tentara,” ujarnya. Rendy Kjaernett yang tampil sebagai Mahesa juga merasakan disiplin tinggi dalam kehidupan taruna. Sampai dia sulit move on setelah menyelesaikan film tersebut.

“Syutingnya satu bulan, tetapi sampai sekarang merasa seperti jadi tentara dan benarbenar terbawa rutinitas, termasuk sikap tubuh tegap saat berjalan,” bebernya. Pengalaman berbeda justru dirasakan Tika Bravani yang menjadi perempuan desa bernama Laras. Dia merasa sudah tidak sulit untuk memerankan karakternya itu.

Sebab, dia sering mendapatkan karakter serupa. Sebelumnya, dia menyelami sosok Fatmawati dalam film Soekarno . “Akademi Militer bisa jadi referensi buat mereka yang baru lulus SMA. Ini sekolah lengkap. Jika fisik enggak kuat pasti out , kalau enggak pinter pasti enggak lulus. Film ini memberi sudut pandang berbeda,” kata Tika.

Thomasmanggalla
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7719 seconds (0.1#10.140)
pixels