Aishiteru Raih PGA 2015
A
A
A
Film televisi Aishiteru mendapatkan special awards dari Panasonic Gobel Awards (PGA ) 2015. Penghargaan khusus ini diberikan lantaran tayangan yang dibuat rumah produksi DNA Production dan pihak Jepang ini dianggap memiliki kualitas yang baik.
Aishiteru dibintangi Prisa Nasution, Teuku Zacky, dan aktor Jepang, Minami Keisuke. FTV ini awalnya dibuat untuk memperingati 55 tahun persahabatan Indonesia dan Jepang, tetapi ternyata dilirik oleh ajang penghargaan yang dihelat RCTI ini lantaran memiliki konsep yang menarik. “Kami enggak sangka dapat penghargaan ini.
Tidak mengharapkan award , kami hanya berpikir membuat film yang terbaik saja, tetapi penghargaan ini membuat kami berusaha lebih baik lagi,” kata Rina Novita, Executive Producer DNA Production. Sebelum meraih penghargaan, film berdurasi sekitar 90 menit ini mendapat sambutan hangat masyarakat Jepang setelah diputar di Fujitv , salah satu televisi terbesar di Jepang. Sementara, di Indonesia, Aishiteru juga diperkenalkan kepada mahasiswa di berbagai kampus.
“Mereka respek ke kami. Mereka juga bilang puas dengan DNA meski pada proses pembuatannya cukup sulit. Kami terkendala bahasa dan proses syutingnya cukup lama, sekitar 7 bulan,” ujarnya. Kisahnya ini bermula pada masa perang ketika Indonesia dijajah Jepang. Tetapi nyatanya, banyak tentara Jepang yang merasa nyaman berada dan tinggal di Indonesia. Bahkan, di antaranya menjadi pahlawan.
Buktinya beberapa tentara Jepang dimakamkan di Taman Makan Pahlawan, Kalibata, Jakarta. Namun, DNA production tidak memperlihatkan kisah perang, melainkan soal cinta antara pemuda Jepang dan wanita Indonesia. Kisah yang menarik ini membuat pihak Jepang kembali menggaet DNA untuk bekerja pada proyek Aishiteru 2 . Prosesnya akan dimulai pertengahan tahun ini.
Wahyu sibarani
Aishiteru dibintangi Prisa Nasution, Teuku Zacky, dan aktor Jepang, Minami Keisuke. FTV ini awalnya dibuat untuk memperingati 55 tahun persahabatan Indonesia dan Jepang, tetapi ternyata dilirik oleh ajang penghargaan yang dihelat RCTI ini lantaran memiliki konsep yang menarik. “Kami enggak sangka dapat penghargaan ini.
Tidak mengharapkan award , kami hanya berpikir membuat film yang terbaik saja, tetapi penghargaan ini membuat kami berusaha lebih baik lagi,” kata Rina Novita, Executive Producer DNA Production. Sebelum meraih penghargaan, film berdurasi sekitar 90 menit ini mendapat sambutan hangat masyarakat Jepang setelah diputar di Fujitv , salah satu televisi terbesar di Jepang. Sementara, di Indonesia, Aishiteru juga diperkenalkan kepada mahasiswa di berbagai kampus.
“Mereka respek ke kami. Mereka juga bilang puas dengan DNA meski pada proses pembuatannya cukup sulit. Kami terkendala bahasa dan proses syutingnya cukup lama, sekitar 7 bulan,” ujarnya. Kisahnya ini bermula pada masa perang ketika Indonesia dijajah Jepang. Tetapi nyatanya, banyak tentara Jepang yang merasa nyaman berada dan tinggal di Indonesia. Bahkan, di antaranya menjadi pahlawan.
Buktinya beberapa tentara Jepang dimakamkan di Taman Makan Pahlawan, Kalibata, Jakarta. Namun, DNA production tidak memperlihatkan kisah perang, melainkan soal cinta antara pemuda Jepang dan wanita Indonesia. Kisah yang menarik ini membuat pihak Jepang kembali menggaet DNA untuk bekerja pada proyek Aishiteru 2 . Prosesnya akan dimulai pertengahan tahun ini.
Wahyu sibarani
(ars)