Mimpi Imajinatif Biyan

Minggu, 14 Juni 2015 - 09:21 WIB
Mimpi Imajinatif Biyan
Mimpi Imajinatif Biyan
A A A
Desainer Biyan Wanaatmadja mempresentasikan mimpinya dalam pergelaran koleksi menawan. Sebanyak seratus koleksi hadir dengan emosi imajinatif yang dimunculkan dalam mimpi.

Esensi surealdan magicalnamunjuga melankolispunhadirdalam pergelaran bertema ”Dream” yang dihelat pada Kamis(11/6) laludi The Dharmawangsa Hotel, Jakarta. Dalam sebuah panggung yang imajinatif dan background pohon balutan busana lembut hadir. Dalam koleksi Spring/Summer 2016 ini Biyan menerjemahkan mimpi sebagai sebuah inspirasi yang dituangkan dalam sisi yang sangat halus, tetapi sekaligus dinamis, anggun, sekaligus terlihat santai dan mudah dipadu-padan.

”Bicara tentang mimpi tak harus secara harfiah. Itu bisa menjadi impian maupun kenangan. Ini tentang sesuatu yang mewujud dan kamu tahu bahwa itu ada,” kata Biyan sebelum pergelaran. Pesan dari koleksi ini bagi Biyan adalah mimpinya sendiri yang diabuat dan mulai dengan sesuatu yang tertangkap dari indra daya setiap kolektivitasisi. Dalam penerapannya dibusana, banyak sekali wanita yang Biyan deskripsikan.

Misalnya sisi sensitif delicate, juga kuat pada saat bersamaan. Sosok wanita sempurna yang sebenarnya lembut tapi kuat mengambil sikap, serta memiliki jati diri yang kuat. ”Saya tidak membayangkan wanita sebagai sesuatu yang asing tapi personalisasi yang dapat dimengerti. Mengenali wanita dari pribadi kepribadi,” ujarnya. Banyak warna lembut refleksi kehidupan saat ini yang dibawa Biyan.

Dengan penggunaan bahan natural seperti sutra dalam beragam ketebalan dari yang paling tipis. Sementara, untuk cutting dan siluet, desainer yang menyelesaikan studi fashion diJerman ini lebih banyak menerapkan sisi kenyamanan dengan bahan bervolume tetapi praktis. ”Semakin hari, semakin banyak wanita yang menginginkan kebebasan dalam bergerak memiliki kepraktisan fungsi dan bisa bermetamorfosa dalam banyak kesempatan,” katanya.

Meminjamin spirasi dari beberapa sumber seperti detail kebaya, oldchildrenstorybook, hingga motif tiles yang sering dijumpai sebagai bagian penting pada interior bangunan lama dan juga digereja. Semua terasa seperti sebuah rangkaian cerita flashback. Tampak cantik, terasa sekali bahwa setiap karya telah melewati proses yang memperlihatkan intensitas workmanship yang rumit.

Latticeembroidery atau kerancang dibuat dengan proses yang membutuhkan kecermatan sehingga menghasilkan tekstur menyerupai lace. Detail eyelet tampak menghiasi berbagai gaun. Begitu juga detail macramé yang secara kontraster padu dengan motif garis dalam siluet jaket folkloric twist. Sisi graphic ikut muncul dalam embroidery monokromatik berukuran besar yang dipadu chunkyembllishment.

Floralprintpun dibuat berbeda denganperpaduan dainty flower bersusun angeometris berbentuk pola tiles.Rokber potongan A-line, palazzo pants, kulot, mantel, jaket, blusbersiluet loose, serta gaun panjang romantic seakan keluar dari dongeng masa kecil. Perpaduan beragam material ringan dan berat, seperti glitteredtulle, printedsilkorganza, silkgeorgette,linen, tafeta, dandenim menciptakan kontras pada tekstur.

Serasi dalam pulasan warna netral dan mutedmulai dari putih, beige, ivory,abu-abu, hingga blush, celadon, tilebluedan powerblue. Tiaphelaian busana ini begitu menonjolkan karakter perempuan yang berbeda-beda serta memiliki keunikan tersendiri. Selain melakukan pergelaran, presentasi Biyan kali ini juga mengajak relasi dan sahabat-sahabatnya untuk peduli berbagi.

Bersama yayasan sosial Habitat for Humanity, FAN Campus, dan Komunitas Cinta Kasih Bali, mereka menyalurkan sebagian dari keuntungan untuk komitmen berbagi kepada yang membutuhkan. Presentasi kali inipun diutarakan Biyan amat berbeda dengan napas yang lebih bersih, terang, dantenang.

Sebab Biyan ingin menyuguhkan dunia ketika perempuan dapat menikmati keindahan mimpi. Hal itu untuk merayakan kenangan bahagia dan lamunan tentang kecantikan. Sebuah representasi kesederhanaan dan keanggunan, sekaligus anti dote dari hidup yang semaki nintensdanrumit.

Dyah ayu pamela
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1993 seconds (0.1#10.140)