Project M: Wastra The Love Affair, Apresiasi Terhadap Pelaku Industri Mode

Jum'at, 26 Juni 2015 - 10:15 WIB
Project M: Wastra The Love Affair, Apresiasi Terhadap Pelaku Industri Mode
Project M: Wastra The Love Affair, Apresiasi Terhadap Pelaku Industri Mode
A A A
JAKARTA - Untuk pertama kalinya Project M: Wastra The Love Affair hadir untuk mengapresiasi para desainer, label dan asosiasi khusus wastra.

Sebanyak enam pelaku industri mode tersebut dinilai telah menghasilkan karya-karya yang menginspirasi untuk mempresentasikan koleksi terkini. Kekayaan wastra kini telah mewarnai kebudayaan bangsa. Bahkan, wastra telah berkembang pesat.

"Acara Project M: Wastra The Love Affair ini merupakan proyek pertama Magnifique. Kami menghadirkan para pelaku kreatif di industri mode khusus wastra yang terbukti telah menghasilkan karya-karya yang siap pakai. Hal ini menimbulkan keinginan untuk menjadi bagian dari upaya pelestarian wastra Indonesia yang perkembangannya semakin mengagumkan berkat talenta para desainer," papar founder dan communication director Magnifique, Arifaldi Dasril saat acara Project M: Wastra The Love Affair di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Kamis (25/6/2015).

Disamping menciptakan wadah positif bagi pelaku industri mode terkait wastra, kegiatan ini juga bertujuan memberikan showcase atas pencapaian para desainer modern Indonesia.

Sebab mereka telah sukses mengolah wastra menjadi bagian dari industri ready-to-wear. "Semoga mendapat menjadi parameter untuk perkembangan industri serupa kedepannya," pungkasnya.

Project M: Wastra The Love Affair menampilkan enam pelaku industri mode seperti d|a|t Men yang memadukan tenun Bali dengan katun Jepang menjadi kemeja kasual dan resmi khusus busana pria. Kemudian, Cita Tenun Indonesia (CTI) yang diketuai oleh Okke Hatta Rajasa yang menaungi berbagai perajin tenun di berbagai daerah di Indonesia.

Sejauh Mata Memandang yang didirikan akhir tahun lalu oleh Chitra Subiyakto (desainer kostum) yang berkreasi dengan motif dan diproses batik, dari tulis hingga cap. Bin House dengan koleksi kain yang diolah menjadi wastra premium. Lekat yang didirikan oleh Amanda Indah Lestari yang mentrasformasi kain tenun badui menjadi pakaian siap pakai, topi, sepatu dan tas dengan desain modern dan edgy.

Serta PRibuMi yang didirikan oleh Ella V. Brizadly yang memproduksi tas sepatu dari kain tenun dan batik dipadukan dengan kulit sapi dan reptil.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7942 seconds (0.1#10.140)