Mi Instan Tak Dianjurkan Dikonsumsi Saat Sahur
A
A
A
TOKYO - Mengonsumsi mi instan saat sahur kerap dilakukan sebagian orang. Sayangnya, hal ini tidak dianjurkan oleh pakar kesehatan.
Pasalnya, mi instan hanya mengandung karbohidrat dan lemak saja. Sementara untuk menjalani puasa, tubuh membutuhkan asupan nutrisi yang lengkap.
"Kalau ingin sahur dengan mi instan, wajib menambahkan potongan sayuran di dalamnya sebagai pelengkap karbohidrat," papar praktisi gizi klinik dan olahraga, Rita Ramayulis di Jakarta.
Sementara itu, kandungan natrium yang sangat tinggi membuat bumbu mie instan tidak dianjurkan digunakan seluruhnya. "Di dalam bumbu mi instan itu terkandung 75% natrium yang dibutuhkan tubuh selama sehari. Bila dikonsumi terus menerus, risiko terkena hipertensi di kemudian hari jadi semakin tinggi," kata dia.
Lebih lanjut Rita menjelaskan, karena pola makan yang tidak sehat membuat banyak anak muda yang mudah terkena stroke. Seperti diketahui, hipertensi merupakan faktor risiko utama terjadinya stroke. Oleh karena itu, Rita menganjurkan untuk mengonsumsi mi instan secara tidak berlebihan.
"Prinsipnya adalah makan sewajarnya dan tidak berlebihan. Kalau memang ingin menambahkan bumbu mi instan, sebaiknya digunakan setengahnya saja," tandasnya.
Pasalnya, mi instan hanya mengandung karbohidrat dan lemak saja. Sementara untuk menjalani puasa, tubuh membutuhkan asupan nutrisi yang lengkap.
"Kalau ingin sahur dengan mi instan, wajib menambahkan potongan sayuran di dalamnya sebagai pelengkap karbohidrat," papar praktisi gizi klinik dan olahraga, Rita Ramayulis di Jakarta.
Sementara itu, kandungan natrium yang sangat tinggi membuat bumbu mie instan tidak dianjurkan digunakan seluruhnya. "Di dalam bumbu mi instan itu terkandung 75% natrium yang dibutuhkan tubuh selama sehari. Bila dikonsumi terus menerus, risiko terkena hipertensi di kemudian hari jadi semakin tinggi," kata dia.
Lebih lanjut Rita menjelaskan, karena pola makan yang tidak sehat membuat banyak anak muda yang mudah terkena stroke. Seperti diketahui, hipertensi merupakan faktor risiko utama terjadinya stroke. Oleh karena itu, Rita menganjurkan untuk mengonsumsi mi instan secara tidak berlebihan.
"Prinsipnya adalah makan sewajarnya dan tidak berlebihan. Kalau memang ingin menambahkan bumbu mi instan, sebaiknya digunakan setengahnya saja," tandasnya.
(alv)