Kolaborasi Kafe Dan Kedai Jamu

Apa jadinya jika kafe yang menawarkan menu variatif berkolaborasi dengan kedai jamu modern? Temukan jawabannya di Suwe Ora Jamu Cafe Corner yang berada di Cilandak Town Square lantai dasar.

Bakul tempat gendongan jamu, belasan stoples berisi aneka rempah yang biasa digunakan sebagai bahan racikan jamu, batu gilingan untuk menumbuk rempah jamu, hingga berbagai potret tokoh dalam dan luar negeri yang memenuhi dinding, menjadi ciri khas restoran yang baru buka Mei silam.

Meja dan kursinya pun dibuat macam di warung, namun pastinya dengan suasana yang bersih dan nyaman. Itulah Suwe Ora Jamu Cafe Corner, sebuah restoran berkapasitas 50 orang di lantai dasar Cilandak Town Square. Suwe Ora Jamu sebelumnya sudah dikenal dengan kedai jamunya di bilangan Kramat Pela, Kebayoran Lama.

Sementara Cafe Corner sendiri menyajikan hidangan Nusantara dengan beberapa modifikasi di dalamnya. Jadilah keduanya bergabung menghasilkan sebuah tempat bersantap yang juga oke untuk nongkrong sambil menyeruput jamu sebagai teman minum.

Richard Ciptawijaya sebagai pemilik mengatakan, menyambut Ramadan ini pihaknya turut menyiapkan menu khusus yang mengangkat hidangan asal Sumatera Barat. Ketupat gulai pakis dan rendang tacabiak, nasi dendeng ba dendang ala Uni Farah, dan sarikayo roti sebagai penutup siap menjadi santapan berbuka.

Selain menu tersebut tempat ini juga mempunyai menu reguler yang populer. Ragam nasi goreng seperti nasi goreng ketjombrang, seafood , jambal roti, teri medan, dan nasi goreng bebek. Uniknya nasi goreng ini bisa diatur tingkat pedasnya.

Ada empat tingkat, yakni agak pedas, sedang, pedas, dan pedas soro alias pedas banget. Mau makan mi juga ada, jenis minya juga beragam. Bakmi seafood , bihun goreng ayam, kwetiau goreng sapi lada hitam, mi ayam kampung, dan lain sebagainya.

Tapi kalau pilihan Anda jatuh pada nasi, tempat makan yang membanderol Rp50.000 untuk seorangnya ini juga melengkapi hidangannya dengan olahan nasi. Nasi bakar tandjung priok, nasi ayam bakar dimadu, nasi iga balado, dan nasi capcay nyonya Dewi, baru segelintir contoh yang diberikan.

Yang disebut terakhir ini adalah nasi cap cay dengan bawang putih digeprek dan berbagai irisan sayuran di antaranya caisim, kembang kol, kapri, wortel, putren, dan jamur tiram. Nah ini yang tak kalah menarik. Bagi mereka yang tak ingin makan berat, Suwe Ora Jamu Cafe Corner punya menu variatif.

Pempek Palembang, baso tahu bandung kang Ibing, gado-gado bang Ben, dan bakwan malang Cak Slamet pas bagi yang ingin makan tak terlalu kenyang. Dari yang manis-manis yang juga cocok untuk cemal-cemil, bubur kacang hijau, bubur ketan hitam, wedang ronde, pisang goreng krispi, singkong goreng krunyus, dan jamur mawut juga sesuai untuk sharing sehingga perut tidak terlalu penuh dan Anda masih bisa mencicipi yang lain.

Untuk pelega tenggorokan, aneka squash kiwi, leci, stroberi, termasuk aneka jus, tebu murni, cincau hitam, dan aneka teh berbagai rasa siap menjadi pilihan. Berbagai pilihan jamu yang menyehatkan dengan khasiatnya masing-masing bisa dicicipi di sini.

Jamu yang digunakan adalah jamu Cap Iboe yang legendaris. Selain jamu pahitan, bagi yang masih berkenalan dengan jamu sebaiknya mencoba jamu yang manis lebih dulu. Kalau ini pilihan Anda KORAN SINDO menyarankan pretty red rosella . “Minuman berwarna merah ini merupakan campuran jeruk limau dan bunga rosella, bagus untuk menekan kadar kolesterol,” tutur Jonathan selaku pengelola.

Masih seputar jeruk limau, vanila mint lime rasanya tak kalah seru dengan khasiat jeruk limau dan vanila. Penyuka kopi juga bakal dimanjakan dengan daftar minuman kopi yang cukup panjang. Diambil dari Toraja, Papua, Sumatera, dan Flores, kopi arabika racikan tempat ini salah satu menu yang membuat pengunjung balik kembali.

STMJ, kopi jahe, cafelatte , dan moccacino yang paling laris dipesan. Nikmati setiap menit Anda di Suwe Ora Jamu Cafe Corner sambil dihibur tembang lawas.

Sri Noviarni