Sutradara Indonesia di Kancah Dunia

Selasa, 21 Juli 2015 - 08:48 WIB
Sutradara Indonesia...
Sutradara Indonesia di Kancah Dunia
A A A
INDUSTRI film Tanah Air seakan tak pernah kehabisan talenta dalam bidang penyutradaraan. Salah satunya Livi Zheng, seorang sutradara film muda bertalenta asal Indonesia yang kualitasnya diakui industri Hollywood.

Meski namanya tak setenar Hanung Bramantyo, Riri Riza, Mira Lesmana, atau sutradara tenar lainnya, sutradara asal Blitar, Jawa Timur, ini menjadi buah bibir perbincangan sineas dunia termasuk Hollywood. Namanya begitu dikenal dan mendapat apresiasi positif dari insan film dunia, kala pemutaran perdana debut film karyanya sebagai sutradara film Brush with Danger .

Saat itu, acara tersebut dihadiri banyak tamu penting Hollywood, termasuk Gubernur Academy of Motion Pictures and Arts (Oscar) Don Hall. Dia menceritakan perjuangan dan kerja kerasnya menembus industri film Hollywood. Film yang proses pembuatannya memakan waktu setahun, sejak 2013 bahkan sempat didaftarkan untuk masuk daftar pilih dalam Piala Oscar ke-87 pada 2015.

Saat itu, film besutannya dimasukkan kelompok film lokal Amerika Serikat (AS). “Filmku sempat masuk dalam daftar 323 judul film yang diseleksi untuk dinominasikan meraih Piala Oscar 2015,” kata Livi dengan logat khas Jawa Timurnya yang kental, meski telah delapan tahun tinggal di Amerika Serikat.

Anak kedua dari tiga bersaudara ini menjelaskan, meski akhirnya filmnya tidak lolos sebagai satu di antara delapan nomine peraih Oscar, dirinya tetap merasa bangga. Menurut dara kelahiran, 3 April 1989 ini, mendapatkan satu persen suara dari ribuan film yang diproduksi di AS untuk masuk seleksi nomine Oscar sudah merupakan prestasi besar.

Apalagi Brush with Danger merupakan film layar lebar perdana yang dibuat perempuan 26 tahun tersebut. “Saya sangat bersyukur karena saingannya enggak main-main. Di antaranya, Interstellar, The Hobbit: The Battle of Five Armies , dan Transformers: Age of Extinction ,” kata sutradara yang kini mengambil gelar master di University of Southern California (USC).

Tentu saja, prestasi luar biasa tersebut diperoleh Livi dengan tidak mudah. Semua orang mengetahui, persaingan di industri perfilman Hollywood sangat ketat dan keras. Apalagi bagi orang asing seperti dia. Karena itu, begitu filmnya masuk seleksi nomine, Livi mengaku senang bukan kepalang.

Livi pun mengaku pernah mendapatkan perlakuan diskriminatif selama syuting Brush with Danger . “Aku pernah dipersulit untuk mengurus beberapa hal buat keperluan syuting. Namun, itu di awal-awalnya saja. Pas tahu aku serius menggarap film, mereka akhirnya mendukung,” kenang Livi.

Saat film tersebut selesai dan mulai diputar di bioskop, kritik keras dan pedas sering diterima Livi. Meski demikian, dia tetap berupaya tenang dan percaya diri dalam menanggapi berbagai masukan itu. “Itu berarti filmku ada yang menonton. Kalau enggak ada kritik, berarti janganjangan filmku gagal karena enggak ada yang memperhatikan,” ujar putri pasangan Gunawan dan Lily tersebut.

Selain bertindak sebagai sutradara dan pemain, Livi merangkap sebagai produser. “Kenapa kelihatannya memborong kerjaan karena aku ingin film ini sukses sesuai dengan ekspektasiku. Caranya ya dengan menangani langsung filmku sendiri, mulai jadi sutradara, pemain, hingga produsernya sekaligus,” bebernya.

Setelah sukses di AS, film Brush with Danger akan diputar di negara-negara kawasan Asia. “Sebentar lagi akan tayang di Thailand, Jepang, dan Indonesia,” ucapnya. Livi saat ini sedang mengurus izin untuk pemutaran film laganya itu di Indonesia. Karena itu, perempuan berdarah Tionghoa ini mesti pulang ke Tanah Air untuk kepentingan tersebut.

“Mudah-mudahan tahun ini bisa tayang di Indonesia. Sekarang aku masih mempelajari persyaratannya, seperti perizinan dan harus memiliki NPWP. Total ada sekitar 20 persyaratan agar filmku bisa masuk di Indonesia dan mudah-mudahan Oktober nanti bisa tayang di bioskop Indonesia,” kata sutradara muda yang juga mahir bela diri wushu dan karate ini.

Thomas manggalla
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0888 seconds (0.1#10.140)