Manfaat Asam Urat pada Pasien Stroke

Rabu, 22 Juli 2015 - 10:52 WIB
Manfaat Asam Urat pada Pasien Stroke
Manfaat Asam Urat pada Pasien Stroke
A A A
Sebuah penelitian terbaru telah menemukan, 42% pasien stroke wanita yang ditangani dengan zat asam urat terhindar dari kecacatan. Angka ini lebih tinggi dibandingkan kesempatan yang sama pada pasien yang ditangani dengan zat plasebo.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Strokedari American Heart Association (AHA) dan dilansir situs Medical News Today, Dr Chamorro PhD, penulis utama dan direktur Pusat Barcelona Comprehensive Stroke, Rumah Sakit Klinik Chamorro, Spanyol, menyoroti lebih lanjut tentang apa yang paling efektif terhadap pengobatan stroke.

Dr Chamorro dan rekannya menganalisis ulang data pusat tahun 2014 yang diambil dari URIC-ICTUS, percobaan double-blindacak dari pasien yang dirawat di pusat-pusat stroke di Spanyol. Partisipan dalam penelitian ini sebanyak 206 wanita dan 205 pria yang semuanya diberikan penanganan penggumpalan darah.

Setengah dari tiap kelompok wanita dan pria diberikan secara acak 1.000 miligram (mg) terapi asam urat dan plasebo yang diberikan dengan infus melalui pembuluh darah pada partisipan lainnya. Asam urat di dalam tubuh mempunyai fungsi sebagai antioksidan dan bermanfaat dalam proses regenerasi sel. Setiap peremajaan sel dalam tubuh membutuhkan asam urat.

Jika tubuh kekurangan antioksidan, akan banyak oksidan atau radikal bebas yang membunuh sel-sel dalam tubuh. Pada manusia, asam urat adalah produk terakhir lintasan katabolisme nukleotida purina karena tiadanya enzim urikase yang mengonversi asam urat menjadi alantoin. Penelitian kali ini menafsirkan penambahan terapi asam urat tidak meningkatkan penanganan dalam memulihkan pasien stroke, juga tidak menyebabkan masalah keamanan.

Namun, setelah kembali menganalisis data tersebut, peneliti menemukan 42% dari wanita yang diobati dengan asam urat dilaporkan mengalami penurunan risiko cacat 3 bulan setelah stroke dibandingkan dengan wanita yang diobati dengan plasebo, yang hasilnya hanya 29%. Selain itu, perempuan memiliki sedikit jaringan mati akibat kurangnya suplai darah setelah menerima asam urat.

Namun, pada kalangan pria, pada dasarnya tidak ada perbedaan hasil yang signifikan dari pemberian asam urat ataupun plasebo. Pada pasien dengan stroke iskemik (bentuk paling umum dari stroke), gumpalan darah yang beku menghambat arteri yang mengirim oksigen ke otak. Setelah dokter menghilangkan bekuan tersebut, oksigen bebas untuk masuk kembali ke otak tetapi juga melepaskan monoclesberbahaya, yang dikenal sebagai radikal bebas, yang dapat merusak jaringan di sekitarnya.

Meskipun kadar asam urat yang tinggi dapat membawa masalah bagi kesehatan, seperti batu ginjal atau penyakit gout, temuan ini bisa digunakan untuk menangkal bahaya radikal bebas. Menurut Dr Chamorro, perempuan bernasib lebih baik karena mereka secara alami memiliki asam urat kurang dalam tubuh mereka.

Dalam penelitian tersebut, rata-rata perempuan berusia 7 tahun lebih tua dari pria dan mereka lebih cenderung memiliki denyut jantung tidak teratur, tekanan darah tinggi, dan kondisi lainnya. Dr Chamorro percaya, hasil terapi asam urat akan lebih mengesankan ketika diuji pada korban stroke muda dan sehat. Temuan menggemakan sebuah penelitian tahun lalu yang menemukan asam urat menjadi antioksidan intraseluler utama.

Tahun lalu, AHA melaporkan 795.000 orang di Amerika menderita stroke baru atau berulang setiap tahunnya. Sekitar 55.000 lebih wanita menderita stroke daripada pria di Amerika Serikat, dengan 60% dari kematian stroke terjadi pada wanita. Penelitian ini bisa dijadikan sebagai tanggapan karena pedoman untuk pencegahan stroke pada wanita ini diciptakan untuk pertama kalinya.

Larissa huda
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3437 seconds (0.1#10.140)