Dominasi Fashion Asia

Sabtu, 01 Agustus 2015 - 09:45 WIB
Dominasi Fashion Asia
Dominasi Fashion Asia
A A A
Desainer mengambil gaya dari Timur untuk inspirasi musim Spring/Summer 2015 ini. Ada banyak kemunculan potongan gaun kimono dan eksplorasi dari bentuk cheongsam , serta sabuk obi dari label seperti BCBG Max Azria, Gucci, Marni, Carven, dan Lanvin.

Printed ala Jepang dan motif bunga Oriental di sutra mewah menjadi kunci untuk tren seperti yang terlihat di beberapa label tersebut dengan sabuk obi longgar diikat di pinggang. Melalui pembaharuan dipernis emas, nuansa blus China dan motif bunga yang halus membawa sentuhan Oriental untuk busana Barat.

“Dengan cetakan cherry blossom dan gaun kimono, Anda dibawa ke-Timur Jauh tanpa harus melintasi benua dan menggunakan pesawat,” tulis Serena Hood, Executive Editor Mode Vogue.co.uk. Koleksi BCBG Max Azria yang membawa warna-warna pastel dengan kesan Asia fusion , diterjemahkan dalam nuansa lembut bermotif bunga-bunga khas Oriental.

Nada bunga yang dipilih seputar pink dan biru, serta kombinasi keduanya. Memang untuk potongan busana hampir yang ditampilkan kesemuanya longgar. Dan ketika rumah mode seperti Gucci menyentuh rasa tahun tujuh puluhan, itu dilakukan dengan rasa keyakinan yang tak tertandingi.

Dekade adalah masa kejayaan Gucci. Hal itu tampak meyakinkan dari kemunculan gaun mantel suede berwarna toffee . Beberapa potong gaun menunjukkan sisi Oriental dengan gaya kerah Mandarin dan bordir muncul untuk nuansa Asia yang berkesan glamor dan komersial.

Berikut, ada gaun boho di cetakan retro yang tampak meledak karena patchworks deluxe , dibuat dari kulit ular dan bulu kambing yang mengkilap. Kemudian label Marni, turut memeriahkan nuansa bunga yang Oriental dengan percikan palet warna dari penciptaan kesan pop-up. Dalam penggunaan siluetnya, Marni juga tampak tegas membawa nuansa Asia selain dominasi busana bertumpuk yang layering.

Ada kerah cheongsam di potongan dress dan ornamen Asia kental lainnya lewat lukisan pemandangan langit. Warna baku seperti beige mendominasi, selain ada merah, kuning, dan hijau rumput. Rok berpotongan asimetris dan gaya kimono dalam gaun, tali membuntuti seperti menggunakan celemek.

Semuanya tampak sopan, ada unsur merakyat melalui mosaik dan hiasan bunga di kanvas pakaian dalam nada biskuit. Ada daya tarik introvert ideal bagi mereka yang ingin bermain sempurna untuk pergi dengan lengan berpotongan besar. Meskipun awalnya tanpa motif bunga dan mengejutkan, kesemuanya dipoles dengan warnawarna cerah terang atau terlihat mekar di mantel musim panas yang indah.

“Tak ada yang tepat atau beraturan tentang gaya Oriental dari Marni,” tulis Jessica Bumpus dari Vogue.co.uk. Pada Lanvin, ide Oriental dimulai dengan gaun grecian ramping, memiliki celah di paha, dengan pemilihan warna angkatan laut, hitam dan putih, perhiasan besar dijepit di sekitar leher, dan tas muncul dengan setiap tampilan.

Berkesan elegan dan lembut tersampir, busana tampak seperti mengangguk. Selain itu dengan teknik jahitan supercanggih untuk gaun pesta. Dalam nada emas dan hitam, Oriental yang dibuat Lanvin pun terkesan modern. Walau kurang kesan sebagai gaun cocktail , ada nuansa permata terang. Penggunaan palet logam juga menjadi penegasan sisi luks mewah jati diri Lanvin.

Bersama penggunaan renda, mutiara secara bersamaan. Berikutnya itu pada serangkaian gaun tunik wafty dan ringan dicetak, bohemian modern dan gaya jubah pendek Lanvin, tampilannya dengan palet kuning dan merah. Selanjutnya, Carven yang selalu punya pesona Prancis.

Guillaume Henry memiliki sesuatu yang sangat berbeda dalam ide untuk musim semi / musim panas 2015. “Itu semua tentang gagasan kecepatan, garis lurus, siluet terinspirasi era 1960-an,” tutur Henry, sang direktur kreatif.

Dyah ayu pamela
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1244 seconds (0.1#10.140)