Mimpi Besar Sang Malaikat

Minggu, 02 Agustus 2015 - 10:03 WIB
Mimpi Besar Sang Malaikat
Mimpi Besar Sang Malaikat
A A A
Kontestan X Factor Indonesia , Angela July, tersisih di Gala Show X Factor , Jumat (31/7) malam lalu. Gagal di X Factor tidak membuat dia patah semangat. Masih ada mimpi besar yang ingin dia wujudkan.

Apa mimpi-mimpi tersebut? Langkah Angela di talent show X Factor Indonesia akhirnya terhenti. Kontestan overage yang diasuh musisi Ahmad Dhani itu masuk dalam dua posisi terbawah bersama kontestan girls, Clarissa Dewi. Keduanya langsung didaulat ke babak Save Me Song. Clarissa tampil lebih dulu menyanyikan lagu milik Kelly Clarkson, Because of You .

Setelah itu giliran Ela, panggilan akrab Angela, menyanyikan lagu My Heart Will Go On milik Celine Dion. Menurut Ela, lagu yang dia nyanyikan merupakan aransemen ulang dari penyanyi yang dia kagumi, Sarah Brightman. Di fase ini, kedua kontestan samasama kuat. Suara dukungan juri yang diperoleh Ela adalah suara voting dari Ahmad Dhani sebagai mentornya dan Rossa yang selalu dibuat terpukau di setiap penampilan Angela.

Di sisi lain, juri yang ingin terus melihat Clarissa berjuang adalah Bebi Romeo dan Afgan sebagai mentor Clarissa. Akhirnya, keputusan final diserahkan kepada pemirsa. Hasilnya, suara yang terkumpulkan ternyata lebih banyak terkumpul untuk Clarissa sehingga Ela harus mengakhiri petualangannya di X Factor Indonesia.

Kegagalan di X Factor Indonesia tidak membuat penyanyi kelahiran 16 Juli 1987 patah arang. Ela yang kerap dijuluki “sang malaikat” karena memainkan harpa yang bentuknya mirip sayap malaikat memiliki segudang rencana pascakegagalannya di X Factor . “Aku punya mimpi besar untuk go international . Saat ini vokalis harpis ini jumlahnya tidak banyak di dunia,” ujar Ela.

Ela melihat peluang berkarier di pentas internasional lebih menjanjikan dibandingkan di Tanah Air. Sebab saat ini industri musik Indonesia tidak begitu akrab dengan profesi yang dia jalankan. Dia mengatakan genre musik yang dia tekuni memang kurang populer di Indonesia. Salah satu buktinya adalah dukungan yang kecil ketika dia berada di babak Save Me Song .

“Ke depannya saya bermimpi go international karena di situ aku bisa menunjukkan warna musik yang sebenarnya,” ucap Ela. Di pentas internasional, menurut Ela, profesi yang dia tekuni memang memiliki peluang yang besar. Pentas dunia seperti Musical Disney dan Broadway selalu membutuhkan talentatalenta unik seperti vocalist harpist seperti yang Ela lakukan.

“Genre musik yang saya pilih ini unik karena musical . Jadi, kalau musical itu biasanya ada di Disney dan Broadway. Aku senang bisa tampilkan sebagian di sini (X Factor Indonesia ),” ujarnya. Ela memang memiliki potensi besar untuk go international . Buktinya saat tampil di X Factor Indonesia , sebuah perusahaan produsen harpa di Amerika Serikat tertarik dengan bakat Ela. Mereka mencermati penampilan Ela di X Factor Indonesia melalui YouTube.

Dari situlah mereka tertarik untuk memberikan sebuah harpa berwarna merah. Hanya Ela tidak memublikasikan berita tersebut. Sikap profesionalisme Ela ditunjukkan dengan komitmennya kepada talent management yang menaungi X Factor Indonesia , Star Media Nusantara (SMN).

Ela akan menunda rencananya go international sampai kontraknya dengan SMN selesai. “Selesaikan kontrak dengan manajemen dulu, baru melanjutkan langkah berikutnya untuk go international ,” kata alumnus Fakultas Musik Jurusan Musik Klasik Universitas Pelita Harapan (UPH).

Sementara, keluarnya Ela dari X Factor Indonesia menyisakan 6 kontestan, yakni Desy Natalia (overage ), Ramli Nurhappi, Aldy Saputra (boys ), Clarissa Dewi, Ajeng Astianti (girls ), dan Jebe and Patricia (group ) yang tentu harus berjuang dengan keras agar sukses memukau penonton dan mentor sehingga tetap bertahan di ajang bergengsi ini.

Thomasmanggalla
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7337 seconds (0.1#10.140)
pixels