Mengenal Depok Yang Sesungguhnya

Minggu, 02 Agustus 2015 - 10:36 WIB
Mengenal Depok Yang Sesungguhnya
Mengenal Depok Yang Sesungguhnya
A A A
SELAMA ini Kota Depok lebih dikenal sebagai kota penyangga ibu kota. Padahal kota yang berada di pinggir Jakarta ini memiliki banyak peninggalan sejarah yang berharga terutama peninggalan colonial Belanda.

Banyak dari peninggalan itulah yang kemudia sangat melekat buat kota yang sudah ada sejak 1963 tersebut. Peninggalan sejarah inilah yang coba dipertahankan dan terus diusahakan agar menjadi cagar budaya oleh sebuah komunitas bernama Depok Heritage Community (DHC).

“DHC bergerak untuk penyelamatan aset sejarah di kota Depok khususnya. Kita bekerja sama dan bermitra dengan pemerintah mengenai bagaimana caranya menyelamatkan aset yang ada.

Kita mencoba menginventarisir kemudian kita serahkan pada pemerintah kota Depok untuk segera ditetapkan menjadi cagar budaya,” kata Ketua DHC, Ratu Farah Diba.

Ratu mengatakan misi dari DHC adalah mencoba memperkenalkan kepada masyarakat bahwa Depok bukan sekadar kota yang baru jadi. Depok adalah kota yang memiliki masa lalu dan identitas.

Kota ini bahkan sudah ada jauh sebelum masa kolonial dan masuknya Islam. “Setelah para arkeolog melakukan penelitian, Depok itu ditemukan sebelum zaman prasejarah.

Jadi, kita mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengenal Depok dalam arti sesungguhnya,” ucap Ratu. DHC yang berdiri sejak 5 Juli 2011, memiliki anggota di dunia maya sekitar 300-400 orang.

Sementara anggota aktif yang kerap melakukan berbagai kegiatan di kota Depok sekitar 20-30 orang. Mereka terdiri dari mahasiswa, pelajar, karyawan dan dosen. Di antara mereka malah terdapat anggota juga yang berasal dari Belanda.

Kegiatan DHC melakukan perjalanan ke lokasi-lokasi, mengantar tamu dari luar depok yang banyak ingin melihat sejarah dari Depok. “Kita sudah melakukan penginventarisasi budaya di beberapa kecamatan yang sudah di lokakaryakan juga mengadakan seminar dan pameran.

Selain itu kita sudah merestorasi tiang telepon yang berdiri sejak 1900. Kita lakukan pembersihan terhadap tiang tersebut, kita kalau kumpul tidak hanya di sekretariat, dimana saja kita kumpul, kadang-kadang kita di situs, kita tidak terikat kapan harus berkumpul ketika ada momen, pasti kita berkumpul,” tutur Ratu.

Menurut Ratu total peninggalan yang di data dari hanya 2 kecamatan terdapat 53 titik peninggalan sejarah, Masa kolonial punya hal yang paling unik, karena asetnya masih bisa dilihat sampai sekarang.

“Ada satu kawasan khusus di daerah depok lama yang sangat lekat dengan masa kolonial belanda, bisa dibilang itu sentra nya dan disitu benarbenar yang namanya Depok,” kata Ratu.

Peninggalan sejarah lainnya adalah Depo PLN yan dibangun pada tahun 1925, rumah cimanggis komplek RRI yang ada sejak 1775, Kantor YLCC sejak 1713, Kantor Pos Depok sejak 1900, Gereja GPIB Imanuel berdiri sejak awal abad 18, dan rumah sakit Harapan yang ada sejak 1871 yang dulunya berfungsi sebagai kantor pemerintahan sipil Depok.

ìDepok tidak benar dijajah Belanda, karena waktu Indonesia merdeka semua wilayah diambil NKRI, tapi di Depok tidak, banyak hal unik disini,î tutur Ratu. Ratu menilai Pembangunan di Kota Depok banyak mengikis peninggalan Sejarah, seperti pabrik pembakaran kapur yang menjadi cikal bakal nama pekapuran sekarang sudah dirobohkan, demi perkembangan ekonomi sekarang tmpat itu menjadi gudang, Ratu mengatakan pemerintah kota depok pernah mengajak DHC untuk menginventarisir tapi dari 2013 sampai sekarang mandek, tapi menurutnya belum satu pun yang di Perda kan sebagai cagar budaya.

ìKita akan terus berjuang dan mendesak pemerintah untuk segera menyelematkan aset yang ada dan kita minta untuk penelitian lebih lanjut yang belum dilakukan, kita menharapkan pemkot agar lebih peduli,î katanya.

Dalam waktu dekat ini menurut Ratu, DHC sekarang ini sedang bermitra, diminta sebagai tim penilai penulisan sejarah kota Depok, “kita juga diminta pihak kearsipan untuk persiapan seminar, kita sedang merancang penetapan sejarah depok berdasarkan kurun waktu,” papar Ratu. Siapapun bisa menjadi anggota Komunitas DHC ini, tentunya Bagi Anda yang memiliki visi dan misi sama yaitu menyelematkan aset peninggalan sejarah di Kota Depok.

Imanfirmansyah
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6852 seconds (0.1#10.140)