Perang Game Jadul dengan Alien
A
A
A
PIXELS jadi salah satu contoh lagi bahwa sebuah film yang awalnya tampak cukup menjanjikan, berubah menjadi sebuah film yang mudah ditebak dan membosankan.
Sayangnya, film tersebut justru datang dari sineas dan aktor yang sesungguhnya punya reputasi bagus. Pixels disutradarai oleh Chris Columbus, pria yang menghadirkan , Harry Potter and the Sorcerer's Stone, Harry Potter and the Chamber of Secrets, Mrs. Doubtfire, Home Alone, danHome Alone 2: Lost in New York.
Adapun produser dan bintang utamanya adalah Adam Sandler yang sudah lekat sebagai ikon film komedi. Kerja sama keduanya sebenarnya melahirkan premis cerita yang cukup menarik. Yaitu tentang kisah dua sahabat, Sam (Adam Sandler) yang jago main game tapi berakhir menjadi pegawai pemasang kable televisi dan Will (Kevin James) yang biasa-biasa saja tapi malah menjadi presiden Amerika Serikat.
Belakangan, Amerika tiba-tiba diserang oleh alien yang meluncurkan senjata berupa bongkahan pikselpiksel layaknya dalam permainan gameera 1980-an. Will pun meminta Sam untuk ikut berperang melawan ancaman perang video gameyang dilancarkan para alien.
Sebenarnya, ada tawaran menarik yang diberikan Pixelspada penonton, yaitu sebuah nostalgia pada game jadul,seperti Pac-mandan Donkey Kong. Ada pula si cantik nan seksi Lady Lisa dari game Dojo Quest.
Saat misalnya, Pac-manberubah menjadi raksasa dan Lady Lisa tiba-tiba hidup sebagai sosok nyata, tentu ini bisa jadi keasyikan dan gairah tersendiri bagi para gameryang gandrung pada games era 1980-an. Ditambah lagi, perkenalan karakter-karakter penting dalam film ini juga menarik.
Misalnya Will yang masa depannya seolah tanpa harapan, tiba-tiba bisa menjadi presiden negara adidaya. Malah Sam yang cerdas, jadi pekerja rendahan. Juga Violet (Michelle Monaghan), klien Sam yang cantik tanpa cela, tapi suaminya malah selingkuh dengan guru pilates berusia 19 tahun.
Karakter-karakter ini menggambarkan ironi yang jika diolah dengan baik harusnya bisa menghasilkan film komedi yang segar. Namun, eksekusi film ini malah menjadi sebuah komedi konyol yang mudah ditebak. Pertempuran antara Sam dan piksel-piksel berjalan datar, minim emosi.
Komedi yang pada awal tampak segar, malah berubah menjadi tak menarik. Josh Gad yang biasanya cemerlang dalam film komedi pun terjebak dalam selera komedi yang buruk. Belum lagi Michelle Monaghan yang berperan sebagai seorang letnan militer, tapi punya bentuk tubuh dan otot layaknya model.
Sungguh sangat disayangkan, film yang diawali dengan sesuatu yang segar, malah berjalan menjadi sebuah komedi laga yang membosankan.
Herita Endriana
Sayangnya, film tersebut justru datang dari sineas dan aktor yang sesungguhnya punya reputasi bagus. Pixels disutradarai oleh Chris Columbus, pria yang menghadirkan , Harry Potter and the Sorcerer's Stone, Harry Potter and the Chamber of Secrets, Mrs. Doubtfire, Home Alone, danHome Alone 2: Lost in New York.
Adapun produser dan bintang utamanya adalah Adam Sandler yang sudah lekat sebagai ikon film komedi. Kerja sama keduanya sebenarnya melahirkan premis cerita yang cukup menarik. Yaitu tentang kisah dua sahabat, Sam (Adam Sandler) yang jago main game tapi berakhir menjadi pegawai pemasang kable televisi dan Will (Kevin James) yang biasa-biasa saja tapi malah menjadi presiden Amerika Serikat.
Belakangan, Amerika tiba-tiba diserang oleh alien yang meluncurkan senjata berupa bongkahan pikselpiksel layaknya dalam permainan gameera 1980-an. Will pun meminta Sam untuk ikut berperang melawan ancaman perang video gameyang dilancarkan para alien.
Sebenarnya, ada tawaran menarik yang diberikan Pixelspada penonton, yaitu sebuah nostalgia pada game jadul,seperti Pac-mandan Donkey Kong. Ada pula si cantik nan seksi Lady Lisa dari game Dojo Quest.
Saat misalnya, Pac-manberubah menjadi raksasa dan Lady Lisa tiba-tiba hidup sebagai sosok nyata, tentu ini bisa jadi keasyikan dan gairah tersendiri bagi para gameryang gandrung pada games era 1980-an. Ditambah lagi, perkenalan karakter-karakter penting dalam film ini juga menarik.
Misalnya Will yang masa depannya seolah tanpa harapan, tiba-tiba bisa menjadi presiden negara adidaya. Malah Sam yang cerdas, jadi pekerja rendahan. Juga Violet (Michelle Monaghan), klien Sam yang cantik tanpa cela, tapi suaminya malah selingkuh dengan guru pilates berusia 19 tahun.
Karakter-karakter ini menggambarkan ironi yang jika diolah dengan baik harusnya bisa menghasilkan film komedi yang segar. Namun, eksekusi film ini malah menjadi sebuah komedi konyol yang mudah ditebak. Pertempuran antara Sam dan piksel-piksel berjalan datar, minim emosi.
Komedi yang pada awal tampak segar, malah berubah menjadi tak menarik. Josh Gad yang biasanya cemerlang dalam film komedi pun terjebak dalam selera komedi yang buruk. Belum lagi Michelle Monaghan yang berperan sebagai seorang letnan militer, tapi punya bentuk tubuh dan otot layaknya model.
Sungguh sangat disayangkan, film yang diawali dengan sesuatu yang segar, malah berjalan menjadi sebuah komedi laga yang membosankan.
Herita Endriana
(ftr)