Paling Romantis di Jagat Musik
A
A
A
SPA tradisional Indonesia menjadi salah satu perawatan kecantikan yang favorit. Kelebihan spa tradisional Indonesia dibandingkan spa lain adalah eksotisme budaya yang terdapat dalam ritual perawatannya.
Marcell Siahaan kembali menunjukkan eksistensi di industri musik dengan merilis album “Jadi Milikku”. Album ini diklaim sebagai album paling romantis yang dibuat olehnya. Pemilik nama lengkap Marcellius Kirana Hamonangan Siahaan ini mengatakan, album “Jadi Milikku” tersebut akan menceritakan banyak kisah romantis.
Menurut dia, 10 lagu yang ada di album tersebut memiliki cara yang berbeda dalam menginterpretasikan kisahkisah romantis. “Memang aku pribadi seorang yang sangat romantis. Begitu datang (idenya) match pasti keren. Tema lagu ini sangat dizzy , tapi memang begitu ketika kita mencintai sesuatu,” kata Marcell di kawasan Tugu Tani, Jakarta, belum lama ini. Uniknya di antara sepuluh lagu tersebut, Marcell membawakan dua lagu yang unik.
Pertama, lagu berbahasa Batak berjudul Nasonang Do Hita Nadua . Lainnya adalah lagu milik Duran Duran berjudul Ordinary World . Untuk single jagoan dalam album ketujuh ini adalah lagu berjudul Cinta Mati . Lagu ini merupakan ciptaan gitaris band Samsons, Irfan Aulia. “Jadi, Cinta Mati ini butuh perjuangan. Kalau dibilang lagu ini paling slow dibanding lagu-lagu lain di album ini. Sebagian besar memang (iramanya) medium,” ujarnya.
Untuk urusan klip video, mantan suami Dewi Dee Lestari ini juga melibatkan mantan vokalis band ska, Jun Fan Gung Foo, Dawny Bayu. Syuting pun dilakukan di Jakarta. Ini merupakan salah satu karya pertama Dawny dalam dunia penyutradaraan. “Saya meminta tolong Dawny. Saya hanya kasih semata-mata konsepnya seperti apa. Saya kenal dia sudah lama. Jadi, saya sudah mengetahui Dawny itu seperti apa,” ucapnya.
Menariknya, sebelum resmi dirilis album ini sudah terjual 50.000 kopi saat peluncuran pada Rabu (5/8). Rencananya, Marcell akan mengunjungi 500 rumah makan cepat saji di Indonesia untuk mempromosikan album ini. Album ini hanya akan dijual di KFC. Sebelumnya, dia telah merilis single Sempurnalah Cinta yang berkolaborasi dengan Andien. Dia pun akan mempersiapkan klip video untuk lagu berjudul Bisa Kau Percaya . Setiap lagu dalam album ini akan dibuatkan klip video.
Optimistis Laku di Pasaran
Direktur VMC Muhammad Soufan atau yang biasa disapa Muna ini telah mengenal Marcell sejak 2002. Kala itu, Marcell berduet dengan Ashanti. Menurut Muna, dia merupakan salah satu penyanyi terhebat yang dimiliki Indonesia. Label ini menaungi band legendaris seperti Koes Plus dan Slank.
“Marcell cukup besar dan saya sangat bangga dengannya. Saya optimistis dengan album ini. Yang kita jual ini kan rasa. Kalau hasilnya bagus, orang pasti juga akan menikmati,” ujarnya. Meski penjualan album fisik telah menurun, dengan keberadaan rumah makan cepat saji, penjualan album tertolong. Apalagi, toko kaset mulai menghilang akibat pembajakan.
Tak hanya itu, unduh gratis lewat internet akan mematikan industri musik Tanah Air. “Pembajakan sudah 98%. Pada 2006, saya enggak pernah terpikir penjualan seperti ini akan membantu musikus. Banyak juga yang mencibir penjualan ini. Namun, di tengah kondisi ini, label rekaman pun harus menggunakan cara lain agar industri musik tetap dapat hidup. Penjualan ini juga transparan. Kami dapat royalti yang jelas,” ucap Marcell.
Pria kelahiran Bandung, 21 September 1977, ini sebelumnya telah merilis tujuh album, antara lain “Marcell” (2003), “Marcell: Repackage” (2004), “Denganmu” (2006), “Hidup” (2008), dan “And The Story Continues...” (2011).
Thomasmanggalla
Marcell Siahaan kembali menunjukkan eksistensi di industri musik dengan merilis album “Jadi Milikku”. Album ini diklaim sebagai album paling romantis yang dibuat olehnya. Pemilik nama lengkap Marcellius Kirana Hamonangan Siahaan ini mengatakan, album “Jadi Milikku” tersebut akan menceritakan banyak kisah romantis.
Menurut dia, 10 lagu yang ada di album tersebut memiliki cara yang berbeda dalam menginterpretasikan kisahkisah romantis. “Memang aku pribadi seorang yang sangat romantis. Begitu datang (idenya) match pasti keren. Tema lagu ini sangat dizzy , tapi memang begitu ketika kita mencintai sesuatu,” kata Marcell di kawasan Tugu Tani, Jakarta, belum lama ini. Uniknya di antara sepuluh lagu tersebut, Marcell membawakan dua lagu yang unik.
Pertama, lagu berbahasa Batak berjudul Nasonang Do Hita Nadua . Lainnya adalah lagu milik Duran Duran berjudul Ordinary World . Untuk single jagoan dalam album ketujuh ini adalah lagu berjudul Cinta Mati . Lagu ini merupakan ciptaan gitaris band Samsons, Irfan Aulia. “Jadi, Cinta Mati ini butuh perjuangan. Kalau dibilang lagu ini paling slow dibanding lagu-lagu lain di album ini. Sebagian besar memang (iramanya) medium,” ujarnya.
Untuk urusan klip video, mantan suami Dewi Dee Lestari ini juga melibatkan mantan vokalis band ska, Jun Fan Gung Foo, Dawny Bayu. Syuting pun dilakukan di Jakarta. Ini merupakan salah satu karya pertama Dawny dalam dunia penyutradaraan. “Saya meminta tolong Dawny. Saya hanya kasih semata-mata konsepnya seperti apa. Saya kenal dia sudah lama. Jadi, saya sudah mengetahui Dawny itu seperti apa,” ucapnya.
Menariknya, sebelum resmi dirilis album ini sudah terjual 50.000 kopi saat peluncuran pada Rabu (5/8). Rencananya, Marcell akan mengunjungi 500 rumah makan cepat saji di Indonesia untuk mempromosikan album ini. Album ini hanya akan dijual di KFC. Sebelumnya, dia telah merilis single Sempurnalah Cinta yang berkolaborasi dengan Andien. Dia pun akan mempersiapkan klip video untuk lagu berjudul Bisa Kau Percaya . Setiap lagu dalam album ini akan dibuatkan klip video.
Optimistis Laku di Pasaran
Direktur VMC Muhammad Soufan atau yang biasa disapa Muna ini telah mengenal Marcell sejak 2002. Kala itu, Marcell berduet dengan Ashanti. Menurut Muna, dia merupakan salah satu penyanyi terhebat yang dimiliki Indonesia. Label ini menaungi band legendaris seperti Koes Plus dan Slank.
“Marcell cukup besar dan saya sangat bangga dengannya. Saya optimistis dengan album ini. Yang kita jual ini kan rasa. Kalau hasilnya bagus, orang pasti juga akan menikmati,” ujarnya. Meski penjualan album fisik telah menurun, dengan keberadaan rumah makan cepat saji, penjualan album tertolong. Apalagi, toko kaset mulai menghilang akibat pembajakan.
Tak hanya itu, unduh gratis lewat internet akan mematikan industri musik Tanah Air. “Pembajakan sudah 98%. Pada 2006, saya enggak pernah terpikir penjualan seperti ini akan membantu musikus. Banyak juga yang mencibir penjualan ini. Namun, di tengah kondisi ini, label rekaman pun harus menggunakan cara lain agar industri musik tetap dapat hidup. Penjualan ini juga transparan. Kami dapat royalti yang jelas,” ucap Marcell.
Pria kelahiran Bandung, 21 September 1977, ini sebelumnya telah merilis tujuh album, antara lain “Marcell” (2003), “Marcell: Repackage” (2004), “Denganmu” (2006), “Hidup” (2008), dan “And The Story Continues...” (2011).
Thomasmanggalla
(ftr)