Iwan Fals Rasakan Manfaat Eco Music Camp
A
A
A
IWAN FALS merasakan manfaat dari perhelatan Eco Music Camp 2015 , konser musik bertaraf internasional yang digelar selama tiga hari, dari Jumat (7/8) hingga Minggu (9/8) di Taman Buah Mekarsari, Bogor.
Iwan Fals memang menjadi musisi yang paling ditunggu-tunggu. Tanpa buang waktu, pemilik nama asli Virgiawan Listanto ini menyanyikan tiga lagu, yakni Bangunlah Putra Putri, Katanya, dan Esek Esek Udug Udug .
Namun, di tengah penampilannya, musisi beraliran pop-balada ini menilai Eco Music Camp 2015 memberikan hal positif. “Banyak gagasan bagus dari acara ini. Kaya gimana cara bikin alat musik dari bahan bekas. Sama tanaman organik, kan ini bagus sekali. Kalau yang kita makan ternyata itu racun, gimana? Banyak hal positif dari acara ini,” papar Iwan.
Bangunlah Putra Putri misalnya, kata Iwan, dibuat karena kegelisahannya kepada anak muda yang kurang aktif dan tidak memberikan sesuatu untuk bangsa. “Kita punya alam dan potensi budaya musik yang besar. Kalau tidur, mana bisa beres masalah bangsa ini,” kata Iwan yang mendapatkan tepuk tangan meriah penonton.
Penampilan Iwan Fals mampu memuaskan ratusan penonton yang hadir dengan panggung berlatar belakang alam bebas yang ditumbuhi berbagai macam pohon. Bukan hanya Iwan Fals yang membuat panggung Eco Music Camp ini bermanfaat dan semarak.
Penyanyi Belanda berdarah Ambon, Monica Akihary yang tampil diiringi band Boi Akih memberikan penampilan memukau. Suara emasnya mampu menghipnosis penonton. Demikian dengan musisi lainnya.
Beberapa musisi mancanegara yang tampil, antara lain Supakalulu (Afrika), Anello Capuano (Italia), Chelwanka (Peru), dan Helga Sedli (Hungaria). Sementara artis lokal yang ikut menghibur, selain Iwan Fals, ada Endah & Resha, Ras Muhammad, Kunokini, Rizal & Rasendriya, Hanyaterra, White Shoes & The Couples Company (WSATCC), Santen, dan Robi Navicula.
Band WSATCC menganggap acara Eco Music Camp merupakan acara yang sangat bergizi bagi masyarakat, khususnya anak muda karena menampilkan musisi luar yang nantinya bisa menambah wawasan para peserta camping . “Acara dengan konsep seperti ini cukup kompeten. Banyak pengetahuan yang kita dapat,” ujar Rio, personel WSATCC.
Sementara Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar yang juga hadir pada acara itu mengajak pengunjung untuk menjaga lingkungan dan akan menjadikan Eco Music Camp menjadi acara tahunan. “Tahun ini kita mulai pertama. Apakah setuju tiap tahun diadakan? Setuju ya kalau gitu, kita jaga bumi? Sebab, saat ini 7,2 miliar penduduk bumi kalau dibandingkan pangan kita sudah kekurangan pangan.
Jadi, kalau kita enggak jaga bumi, bisa dipastikan kita akan kelaparan,” kata bintang film Naga Bonar itu. Tidak hanya menyuguhkan konser musik, Eco Music Camp 2015 juga menggelar workshop dan kemah. Bahkan, pihak penyelenggara menyiapkan tenda-tenda untuk 500 orang.
Dengan mengusung tema lingkungan hidup, Eco Music Camp 2015 hadir untuk mengajak masyarakat, terutama generasi muda agar lebih sadar dan peduli terhadap alam. Franki Raden selaku founder Eco Music Camp 2015 menambahkan, Eco Music Camp ditujukan untuk memberikan wawasan tentang lingkungan melalui pendekatan musik kepada para remaja.
Musik yang disajikan dalam acara ini adalah musik yang mencerminkan musik-musik eco friendly dan budaya Indonesia memiliki tradisi musik seperti itu, musik yang dekat dengan alam. “Musik tersebut lebih dikenal sebagai world music yang sudah sangat terkenal di luar negeri dan saya ingin memperkenalkannya di Indonesia, salah satunya melalui acara seperti ini,” kata Franki.
Anak muda yang hadir diberi bekal tentang alam melalui workshop menarik yang juga terkait dengan musik, seperti Digital World Music Arrangements oleh Anello Capoano, Vocal Techniques For World Music oleh Monica Akihary (vokalis Boi Akhi), Recycling Music oleh Dik Doang, dan beberapa rangkaian acara seperti demo memasak.
Thomas Manggalla/ Mg-1/Mg-2
Iwan Fals memang menjadi musisi yang paling ditunggu-tunggu. Tanpa buang waktu, pemilik nama asli Virgiawan Listanto ini menyanyikan tiga lagu, yakni Bangunlah Putra Putri, Katanya, dan Esek Esek Udug Udug .
Namun, di tengah penampilannya, musisi beraliran pop-balada ini menilai Eco Music Camp 2015 memberikan hal positif. “Banyak gagasan bagus dari acara ini. Kaya gimana cara bikin alat musik dari bahan bekas. Sama tanaman organik, kan ini bagus sekali. Kalau yang kita makan ternyata itu racun, gimana? Banyak hal positif dari acara ini,” papar Iwan.
Bangunlah Putra Putri misalnya, kata Iwan, dibuat karena kegelisahannya kepada anak muda yang kurang aktif dan tidak memberikan sesuatu untuk bangsa. “Kita punya alam dan potensi budaya musik yang besar. Kalau tidur, mana bisa beres masalah bangsa ini,” kata Iwan yang mendapatkan tepuk tangan meriah penonton.
Penampilan Iwan Fals mampu memuaskan ratusan penonton yang hadir dengan panggung berlatar belakang alam bebas yang ditumbuhi berbagai macam pohon. Bukan hanya Iwan Fals yang membuat panggung Eco Music Camp ini bermanfaat dan semarak.
Penyanyi Belanda berdarah Ambon, Monica Akihary yang tampil diiringi band Boi Akih memberikan penampilan memukau. Suara emasnya mampu menghipnosis penonton. Demikian dengan musisi lainnya.
Beberapa musisi mancanegara yang tampil, antara lain Supakalulu (Afrika), Anello Capuano (Italia), Chelwanka (Peru), dan Helga Sedli (Hungaria). Sementara artis lokal yang ikut menghibur, selain Iwan Fals, ada Endah & Resha, Ras Muhammad, Kunokini, Rizal & Rasendriya, Hanyaterra, White Shoes & The Couples Company (WSATCC), Santen, dan Robi Navicula.
Band WSATCC menganggap acara Eco Music Camp merupakan acara yang sangat bergizi bagi masyarakat, khususnya anak muda karena menampilkan musisi luar yang nantinya bisa menambah wawasan para peserta camping . “Acara dengan konsep seperti ini cukup kompeten. Banyak pengetahuan yang kita dapat,” ujar Rio, personel WSATCC.
Sementara Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar yang juga hadir pada acara itu mengajak pengunjung untuk menjaga lingkungan dan akan menjadikan Eco Music Camp menjadi acara tahunan. “Tahun ini kita mulai pertama. Apakah setuju tiap tahun diadakan? Setuju ya kalau gitu, kita jaga bumi? Sebab, saat ini 7,2 miliar penduduk bumi kalau dibandingkan pangan kita sudah kekurangan pangan.
Jadi, kalau kita enggak jaga bumi, bisa dipastikan kita akan kelaparan,” kata bintang film Naga Bonar itu. Tidak hanya menyuguhkan konser musik, Eco Music Camp 2015 juga menggelar workshop dan kemah. Bahkan, pihak penyelenggara menyiapkan tenda-tenda untuk 500 orang.
Dengan mengusung tema lingkungan hidup, Eco Music Camp 2015 hadir untuk mengajak masyarakat, terutama generasi muda agar lebih sadar dan peduli terhadap alam. Franki Raden selaku founder Eco Music Camp 2015 menambahkan, Eco Music Camp ditujukan untuk memberikan wawasan tentang lingkungan melalui pendekatan musik kepada para remaja.
Musik yang disajikan dalam acara ini adalah musik yang mencerminkan musik-musik eco friendly dan budaya Indonesia memiliki tradisi musik seperti itu, musik yang dekat dengan alam. “Musik tersebut lebih dikenal sebagai world music yang sudah sangat terkenal di luar negeri dan saya ingin memperkenalkannya di Indonesia, salah satunya melalui acara seperti ini,” kata Franki.
Anak muda yang hadir diberi bekal tentang alam melalui workshop menarik yang juga terkait dengan musik, seperti Digital World Music Arrangements oleh Anello Capoano, Vocal Techniques For World Music oleh Monica Akihary (vokalis Boi Akhi), Recycling Music oleh Dik Doang, dan beberapa rangkaian acara seperti demo memasak.
Thomas Manggalla/ Mg-1/Mg-2
(ars)