Konsumsi Ikan di Indonesia Masih Rendah
A
A
A
JAKARTA - Indonesia merupakan salah satu negara maritim. Dengan demikian, Indonesia dikelilingi banyak laut. Namun sayangnya, hal ini tidak menjamin penduduk Indonesia banyak mengonsumsi ikan.
Bahkan, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan, konsumsi ikan penduduk Indonesia per tahun kalah dari penduduk Malaysia.
Menurutnya, konsumsi ikan pendudukan Indonesia pada 2013 hanya 35 kilogram per kapita per tahun atau sekitar 60 sampai 70 gram per hari. Sementara, target konsumsi ikan di tahun 2014 adalah 38 kilogram per kapita per tahun. Sedangkan konsumsi ikan penduduk, Malaysia dan Singapura mencapai 56,2 kilogram dan 48,9 kilogram per kapita per tahun.
"Konsumsi ikan pada balita hanya 39,8%. Sedangkan proporsi yang mengonsumsi ikan laut, olahan ikan, dan ikan air tawar untuk kelompok balita 0 sampai 59 bulan masing-masing sebesar 17,4%, 6,3%, dan 7,4%," papar Tjandra melalui keterangan resmi yang diterima Sindonews.
Tjandra menjelaskan, ikan memiliki kandungan protein yang tak kalah dengan daging. Bahkan, ikan dapat menjadi suber protein dan gizi pengganti daging.
"Protein pada ikan memiliki komposisi dan kadar asam amino esensial yang cukup lengkap. Ikan juga mengandung asam lemak omega-3 yang memiliki keunggulan khusus dibanding pangan hewani lain, karena komposisi asam lemak esensialnya tidak jenuh ganda," jelasnya.
Bagi ibu hamil, ikan dipercaya mampu membantu pertumbuhan otak janin secara pesat pada minggu ke-20 hingga ke-36 usia kehamilan. "Sangat dianjurkan pada ibu hamil untuk banyak mengonsumsi ikan, terutama ikan yang mengandung omega-3 tinggi," pungkasnya.
Bahkan, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan, konsumsi ikan penduduk Indonesia per tahun kalah dari penduduk Malaysia.
Menurutnya, konsumsi ikan pendudukan Indonesia pada 2013 hanya 35 kilogram per kapita per tahun atau sekitar 60 sampai 70 gram per hari. Sementara, target konsumsi ikan di tahun 2014 adalah 38 kilogram per kapita per tahun. Sedangkan konsumsi ikan penduduk, Malaysia dan Singapura mencapai 56,2 kilogram dan 48,9 kilogram per kapita per tahun.
"Konsumsi ikan pada balita hanya 39,8%. Sedangkan proporsi yang mengonsumsi ikan laut, olahan ikan, dan ikan air tawar untuk kelompok balita 0 sampai 59 bulan masing-masing sebesar 17,4%, 6,3%, dan 7,4%," papar Tjandra melalui keterangan resmi yang diterima Sindonews.
Tjandra menjelaskan, ikan memiliki kandungan protein yang tak kalah dengan daging. Bahkan, ikan dapat menjadi suber protein dan gizi pengganti daging.
"Protein pada ikan memiliki komposisi dan kadar asam amino esensial yang cukup lengkap. Ikan juga mengandung asam lemak omega-3 yang memiliki keunggulan khusus dibanding pangan hewani lain, karena komposisi asam lemak esensialnya tidak jenuh ganda," jelasnya.
Bagi ibu hamil, ikan dipercaya mampu membantu pertumbuhan otak janin secara pesat pada minggu ke-20 hingga ke-36 usia kehamilan. "Sangat dianjurkan pada ibu hamil untuk banyak mengonsumsi ikan, terutama ikan yang mengandung omega-3 tinggi," pungkasnya.
(nfl)