Mazda Terbang Ke Langit Goodwood
A
A
A
Mazda menorehkan sejarah khusus di perayaan otomotif tahunan Goodwood Festival of Speed 2015 pada akhir Juni lalu. Di ajang ini Mazda benar-benar tampil berkilau dan membuat langit Goodwood bercahaya.
Ajang Goodwood Festival of Speed bukanlah ajang automotif biasa. Pagelaran yang pertama kali dibuka oleh Lord March pada 1993 ini merupakan even berskala internasional yang selalu merebut perhatian pencinta automotif dunia. Di sinilah seluruh jenis mobil mulai dari klasik, modern, futuristis, sport hingga super car ambil bagian melakukan berbagai eksibisi mulai dari menaiki bukit, parade mobil, hingga adu cepat melibas trek sirkuit yang ada di kawasan Goodwood.
Inilah mengapa setiap tahunnya pabrikan automotif dunia ikut serta di even automotif berkelas dunia tersebut. Namun, hanya sedikit yang mampu mencuri perhatian dan tampil berkilau. Tahun ini Mazda membuktikan kelas mereka sebagai pabrikan automotif kelas dunia. Goodwood Festival of Speed 2015 sendiri menjadi semacam perayaan bagi kiprah Mazda di dunia automotif.
Seperti dikatakan Lord March, dikutip dari koran Telegraph, pelaksanaan Goodwood Festival of Speed kali ini memang dilakukan untuk menghormati sepak terjang Mazda. “Fokus Goodwood Festival of Speed kali ini merupakan upaya penghormatan terhadap kreasi Mazda di dunia automotif. Mereka pernah membuat sebuah mobil legendaries 787B yang berhasil menjuarai ajang ketahanan balap mobil Le Mans 24 Hours pada 1991.
Di ajang ini juga kami membawa Mazda MX-5 yang melakukan debut perdana di Inggris,” ujar Lord March. Penghargaan terhadap Mazda dilakukan dengan maksimal oleh penyelenggara Goodwood Festival of Speed. Seniman dan desainer Gerry Judah yang setiap tahunnya membangun sebuah tugu di ajang tersebut kali ini membuat sebuah tugu Mazda setinggi 40 meter yang sangat unik.
Bahkan menurut situs Contemporist, tugu yang dibuat Gerry Judah untuk Mazda itu merupakan yang paling kompleks yang dia buat di Goodwood Festival of Speed. Bintang dari tugu tersebut adalah dua mobil Mazda yang menggambarkan sejarah dan arah Mazda ke masa depan, Mazda 787B dan Mazda LM55 Vision Gran Turismo.
Seperti dikatakan oleh Lord March, Mazda 787B adalah mobil Mazda yang menjuarai ajang ketahanan balap mobil Le Mans 24 Hours pada 1991. Yang jelas, pada 1991 Mazda menjadi pabrikan Jepang pertama yang menjuarai Le Mans, walaupun dua pabrikan Jepang lain sebenarnya lebih diunggulkan. Sejarah juga mencatat, 787B menjadi mobil balap pertama yang menjuarai Le Mans menggunakan mesin rotary dengan menuntaskan jarak 4923,2 km dengan kecepatan rata-rata 205,1 kpj.
Cerita kemenangan 787B tak kalah menarik. Dikemudikan bergantian oleh tiga pembalap, Johnny Herbert dari Inggris, Bertrand Gachot asal Prancis, dan Volker Weidler dari Jerman, mobil bernomor 55 itu start dari urutan 19. Dua Mazda 787B lain dengan nomor 18 dan 56 berada di urutan 23 dan 30. Di awal balapan, mobil dengan nomor 55 sudah menyodok ke posisi ke tiga.
Beberapa putaran kemudian, sudah berada di posisi ke dua di belakang Mercedes-Benz C11 yang dikemudikan Michael Schumacher, Fritz Kreutzpointner dan Karl Wendlinger. Ketika balapan sudah berlangsung 22 jam, C11 terpaksa masuk pit karena mengalami masalah mesin. Pada pit-stop terakhir, Herbert minta untuk tetap mengemudikan mobil tersebut dan membawa 787B melewati garis finish pertama kali sebagai juara.
Namun di akhir lomba, Herbert mengalami kelelahan dan dehidrasi sehingga ia tidak ikut naik podium bersama Weidler dan Gachot. Peristiwa dramatis inilah yang kemudian dicoba ditangkap oleh Gerry Judah lewat tugu tersebut. Tugu yang berpilin mebutuhkan ketelitian dan ketepatan yang tinggi. Setidaknya hal tersebut sepadan dengan filosofi Mazda yang memang mengedepankan ketelitian teknologi dan ketepatan produksi dalam membuat mobilmobil terbaik.
Wahyu sibarani
Ajang Goodwood Festival of Speed bukanlah ajang automotif biasa. Pagelaran yang pertama kali dibuka oleh Lord March pada 1993 ini merupakan even berskala internasional yang selalu merebut perhatian pencinta automotif dunia. Di sinilah seluruh jenis mobil mulai dari klasik, modern, futuristis, sport hingga super car ambil bagian melakukan berbagai eksibisi mulai dari menaiki bukit, parade mobil, hingga adu cepat melibas trek sirkuit yang ada di kawasan Goodwood.
Inilah mengapa setiap tahunnya pabrikan automotif dunia ikut serta di even automotif berkelas dunia tersebut. Namun, hanya sedikit yang mampu mencuri perhatian dan tampil berkilau. Tahun ini Mazda membuktikan kelas mereka sebagai pabrikan automotif kelas dunia. Goodwood Festival of Speed 2015 sendiri menjadi semacam perayaan bagi kiprah Mazda di dunia automotif.
Seperti dikatakan Lord March, dikutip dari koran Telegraph, pelaksanaan Goodwood Festival of Speed kali ini memang dilakukan untuk menghormati sepak terjang Mazda. “Fokus Goodwood Festival of Speed kali ini merupakan upaya penghormatan terhadap kreasi Mazda di dunia automotif. Mereka pernah membuat sebuah mobil legendaries 787B yang berhasil menjuarai ajang ketahanan balap mobil Le Mans 24 Hours pada 1991.
Di ajang ini juga kami membawa Mazda MX-5 yang melakukan debut perdana di Inggris,” ujar Lord March. Penghargaan terhadap Mazda dilakukan dengan maksimal oleh penyelenggara Goodwood Festival of Speed. Seniman dan desainer Gerry Judah yang setiap tahunnya membangun sebuah tugu di ajang tersebut kali ini membuat sebuah tugu Mazda setinggi 40 meter yang sangat unik.
Bahkan menurut situs Contemporist, tugu yang dibuat Gerry Judah untuk Mazda itu merupakan yang paling kompleks yang dia buat di Goodwood Festival of Speed. Bintang dari tugu tersebut adalah dua mobil Mazda yang menggambarkan sejarah dan arah Mazda ke masa depan, Mazda 787B dan Mazda LM55 Vision Gran Turismo.
Seperti dikatakan oleh Lord March, Mazda 787B adalah mobil Mazda yang menjuarai ajang ketahanan balap mobil Le Mans 24 Hours pada 1991. Yang jelas, pada 1991 Mazda menjadi pabrikan Jepang pertama yang menjuarai Le Mans, walaupun dua pabrikan Jepang lain sebenarnya lebih diunggulkan. Sejarah juga mencatat, 787B menjadi mobil balap pertama yang menjuarai Le Mans menggunakan mesin rotary dengan menuntaskan jarak 4923,2 km dengan kecepatan rata-rata 205,1 kpj.
Cerita kemenangan 787B tak kalah menarik. Dikemudikan bergantian oleh tiga pembalap, Johnny Herbert dari Inggris, Bertrand Gachot asal Prancis, dan Volker Weidler dari Jerman, mobil bernomor 55 itu start dari urutan 19. Dua Mazda 787B lain dengan nomor 18 dan 56 berada di urutan 23 dan 30. Di awal balapan, mobil dengan nomor 55 sudah menyodok ke posisi ke tiga.
Beberapa putaran kemudian, sudah berada di posisi ke dua di belakang Mercedes-Benz C11 yang dikemudikan Michael Schumacher, Fritz Kreutzpointner dan Karl Wendlinger. Ketika balapan sudah berlangsung 22 jam, C11 terpaksa masuk pit karena mengalami masalah mesin. Pada pit-stop terakhir, Herbert minta untuk tetap mengemudikan mobil tersebut dan membawa 787B melewati garis finish pertama kali sebagai juara.
Namun di akhir lomba, Herbert mengalami kelelahan dan dehidrasi sehingga ia tidak ikut naik podium bersama Weidler dan Gachot. Peristiwa dramatis inilah yang kemudian dicoba ditangkap oleh Gerry Judah lewat tugu tersebut. Tugu yang berpilin mebutuhkan ketelitian dan ketepatan yang tinggi. Setidaknya hal tersebut sepadan dengan filosofi Mazda yang memang mengedepankan ketelitian teknologi dan ketepatan produksi dalam membuat mobilmobil terbaik.
Wahyu sibarani
(bbg)