Cegah Penyakit dengan Konsumsi Udang Air Tawar
A
A
A
JAKARTA - Sebuah studi mengungkapkan, udang air tawar mampu membantu mencegah penyebaran parasit schistosomiasis atau penyakit yang disebabkan parasit lain. Parasit ini disebut-sebut berpotensi mematikan jika bersarang pada tubuh manusia.
"Obat yang diresepkan dokter untuk mengendalikan schistosomiasis sering gagal, karena pertumbuhannya yang sangat cepat. Dengan mengonsumsi udang dan tetap meminum obat akan membantu pengobatan lebih efektif," papar studi tersebut.
Dilansir dari Zeenews, kerap memangsa siput yang memiliki parasit, membuat udang tinggi akan protein. Meskipun siput memiliki parasit yang berbahaya, namun parasit tidak dapat hidup dalam tubuh udang bahkan ia akan mati.
"Temuan ini membuka harapan baru dengan pendekatan yang berbeda untuk mengontrol penyebaran schistosomiasis," ujar rekan penulis studi Giulio De Leo, seorang profesor biologi di Hopkins Marine Station dari Stanford University di Amerika Serikat.
Para peneliti melakukan uji coba pada sebuah desa yang dilintasi sungai dengan menebarkan udang-udang ke dalamnya. Sebelumnya diketahui sungai tersebut merupakan habitat siput yang memang terjangkit schistosomiasis.
Selama 18 bulan, tim peneliti menemukan 80% siput tersebut bebas dari infeksi. Beban penyakit pun turun hingga 50%. Bahkan, kesehatan masyarakat juga lebih baik setelah adanya udang yang hidup di dalam sungai tersebut.
"Jika terus dikembangkan dan dibudidayakan, maka temuan ini akan membantu negara berkembang untuk melawan penyakit yang disebabkan parasit serta meningkatkan perekonomian dalam bidang budidaya udang air tawar," kata Susanne Sokolow dari Marine Station Stanford Hopkins.
Untuk saat ini, obat praziquantel merupakan satu-satunya obat yang dapat mengurangi penyebaran parasit dalam tubuh manusia. Namun, pasokan obat tidak begitu banyak.
"Obat yang diresepkan dokter untuk mengendalikan schistosomiasis sering gagal, karena pertumbuhannya yang sangat cepat. Dengan mengonsumsi udang dan tetap meminum obat akan membantu pengobatan lebih efektif," papar studi tersebut.
Dilansir dari Zeenews, kerap memangsa siput yang memiliki parasit, membuat udang tinggi akan protein. Meskipun siput memiliki parasit yang berbahaya, namun parasit tidak dapat hidup dalam tubuh udang bahkan ia akan mati.
"Temuan ini membuka harapan baru dengan pendekatan yang berbeda untuk mengontrol penyebaran schistosomiasis," ujar rekan penulis studi Giulio De Leo, seorang profesor biologi di Hopkins Marine Station dari Stanford University di Amerika Serikat.
Para peneliti melakukan uji coba pada sebuah desa yang dilintasi sungai dengan menebarkan udang-udang ke dalamnya. Sebelumnya diketahui sungai tersebut merupakan habitat siput yang memang terjangkit schistosomiasis.
Selama 18 bulan, tim peneliti menemukan 80% siput tersebut bebas dari infeksi. Beban penyakit pun turun hingga 50%. Bahkan, kesehatan masyarakat juga lebih baik setelah adanya udang yang hidup di dalam sungai tersebut.
"Jika terus dikembangkan dan dibudidayakan, maka temuan ini akan membantu negara berkembang untuk melawan penyakit yang disebabkan parasit serta meningkatkan perekonomian dalam bidang budidaya udang air tawar," kata Susanne Sokolow dari Marine Station Stanford Hopkins.
Untuk saat ini, obat praziquantel merupakan satu-satunya obat yang dapat mengurangi penyebaran parasit dalam tubuh manusia. Namun, pasokan obat tidak begitu banyak.
(nfl)