Ini Tujuh Negara Yang Tidak Ramah Dengan Turis

Sabtu, 05 September 2015 - 20:53 WIB
Ini Tujuh Negara Yang Tidak Ramah Dengan Turis
Ini Tujuh Negara Yang Tidak Ramah Dengan Turis
A A A
JAKARTA - Para pecinta traveling memang mencari kejayaan atau kenikmatan, sekaligus rasa puas saat menaklukkan sebuah tempat di dunia, yang belum banyak atau bahkan tidak diketahui orang.

Namun pada beberapa tempat tujuan wisata, masih ada yang belum dibuka buat dikunjungi turis atau istilah ringannya, agak tertutup. Para wisatawan bilang ada negara yang tidak bersahabat dengan mereka.

Terlepas bahwa tulisan ini tidak berusaha membuat buruk negara tersebut. Berikut ini tujuh negara yang masuk dalam kategori tidak bersahabat buat para turis sedunia seperti dikutip dari travelversed.

1. Mongolia
Mereka baru saja membuka garis perbatasan negaranya buat turis sekitar 15 tahun lalu. Intinya, pemerintah ingin mendulang pemasukan sebesar mungkin dari sektor pariwisata. Tapi sebuah langkah mundur terjadi ketika grup turis asal Tiongkok yang sedang berkunjung ke Ulan Bator dapat serangan dari grup gerakan Neo-Nazi Khukh Mongol (Blue Mongol).

2. Bulgaria
Sunyi dan kerasnya kehidupan di Eropa Timur salah satunya terjadi di Bulgaria. Sektor pariwisata mereka berjalan perlahan naik setelah ikut dalam Uni Eropa. Namun ini terancam kembali suram. Penyebabnya penyebaran bakteri E-coli dan hepatitis yang
mencemari perairan disepanjang pantai Laut Hitam. Selain itu, ada berita soal serangan rasis terhadap turis yang justru terjadi di kota-kota besar macam Sofia dan Varna. Titik puncaknya terjadi pada 2012 ketika tujuh turis Israel tewas dan 30 lainnya terluka dalam sebuah serangan di Bandara Sarafovo.

3. Slovakia

Dalam film Hostel yang dirilis pada 2005 dan mengambil tempat di Slovakia. Kisahnya mengetengahkan polisi korup yang melalaikan keselamatan maupun keamanan turis. Pemerintah Slovakia pun melontarkan protes formal atas film tersebut yang dapat mengancam industri pariwisata mereka. Tapi ada masalah lain yang tak kalah penting ialah menghilangkan penyakit rasisme dan xenophobia dari warga di sana kepada turis.

4.Pakistan

Negeri mereka seakan jadi rumah dari banyak grup teroris domestik maupun internasional selama bertahun-tahun lamanya. Dan sering munculnya serangan bom di kota-kota maupun pedesaan di sana, jelas mengancam keselamatan turis. Pada 2013 saja, ada sekitar 355 bentuk penyerangan teroris di sana. Bahkan di Karachi, turis seperti tak punya tempat buat jalan-jalan yang aman. Pemerintah Amerika Serikat dan beberapa negara barat lainnya, sepakat melarang warganya berkunjung ke Pakistan.

5. Iran
Walau Iran mencatat jumlah kunjungan 1 juta turis setiap tahun. Kebanyakan dari mereka merupakan warga negara mereka sendiri yang berwisata dari satu kota ke kota lain. Sanksi internasional sejak revolusi 1979 membuat industri pariwisata mereka lumayan sulit. Apalagi kartu kredit dari bank-bank negara barat tidak berlaku di sana. Turis pun harus membawa banyak uang tunai. Dengan begitu, mereka jadi target empuk buat para pelaku kriminal. Alkohol juga dilarang keras di sana, plus harus berpakaian sopan buat para wanita.

6. Latvia

Untuk waktu yang lama. Turis menemukan bahwa jumlah penerbangan dari maskapai-maskapai di sana tidak banyak menyediakan jadwal menuju negara mereka sendiri. Penyambutan warga lokal pun tidak ramah. Banyak bar di kota tua Riga, justru terkenal dengan gudangnya penipuan turis dan wisata seks di bawah umur. Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di beberapa kota di sana dicurangi dan dapat mencuri data kartu kredit. Jadi membawa banyak uang tunai adalah ide terbaik walau lebih rawan dari perampokan.

7. Kuwait

Kuwait adalah negara Islam. Meski mereka lebih terbuka dengan turis dari negara-negara barat ketimbang negara lain di Teluk Persia. Masih saja ada beberapa masalah krusial dalam industri wisatanya. Badai pasir selalu menyelimuti kebanyakan kota-kota besar di sana, yang tentunya akan mengancam kegiatan luar rungan selama siang hari. Walau semakin banyak hotel mewah dibangun setiap tahun. Tapi turis menemukan ketidakpuasan terhadap pelayanan pihak hotel di berbagai hal.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0855 seconds (0.1#10.140)