Sukmowati Dewi Populerkan Lagu Tradisional

JARANG ada musisi yang mau memperkenalkan lagu tradisional secara profesional. Alasannya, peminatnya sedikit.

Berbeda dengan Sukmowati Dewi atau dikenal dengan nama panggung Soukma yang baru saja merilis “Self Titled”, album yang berisi lagu-lagu tradisional Indonesia terkenal, seperti Janger (Bali), Cublak Cublak Suweng (Jawa), atau Desaku (Nusa Tenggara Timur).

Penyanyi perempuan dengan karakter vokal serakserak basah ini menggandeng Indro Harjodikoro untuk musiknya. Pada perkenalan album terbarunya di kawasan Kemang, Jakarta, belum lama ini, Soukma menunjukkan lagu daerah tersebut dalam konsep musiknya. “Lagu Panon Hideung (lagu daerah Sunda) itu agak susah dinyanyikannya karena lidah saya itu lidah Jawa,” kata Soukma.

Meskipun demikian, kesulitan tersebut tidak menjadi halangan bagi Soukma untuk mendalami logat dari setiap lagu daerah yang dinyanyikannya. “Saya sampai kirim sampling lagu-lagu tersebut ke setiap vokalis dari daerahnya masing-masing untuk mengoreksi lagulagunya,” ujarnya. Untuk lagu favorit di album ini, Soukma sepakat memilik lagu Desaku . Selain aransemen lagunya dibuat beda, liriknya pun mampu menyentuh setiap hati orang-orang yang mendengarnya, lagu yang memang sudah begitu populer dan akan membuat yang mendengarnya mengingat kampung halaman.

Selain lagu daerah, Soukma juga memasukkan lagu Detak Jantungku bergenre pop. Lagu ini sengaja disiapkan Indro dan Soukma untuk menarik perhatian masyarakat. Lagu ini menggabungkan unsur tradisional dan modern yang menceritakan tentang kehidupan.

Fatturahaman Hakim