Penyuka Busana Bercorak Etnik Tradisional
A
A
A
Namun, Whulan, sapaan akrabnya, senantiasa menjaga tampilan dan cukup detail memilih busana yang hendak dikenakan dalam acara formal. Di tiap penampilannya, Whulan terlihat gemar menggunakan busana yang mengangkat unsur etnis tradisional Indonesia.
Pada dasarnya aku tipikal wanita yang menyukai gaya kasual dalam keseharian. Seperti kebanyakan perempuan lain, aku juga amat menyukai segala hal yang bernuansa monokrom. Atasan putih, celana hitam, dan jaket sudah menjadi my go-to-outfit . Pada saat saya ingin sedikit dressed-up , sepatu stiletto menjadi opsi pertama.
Tidak lupa sentuhan etnik pada aksesori yang juga menjadi atribut andalan saya. Oh ya, saya pun tak bisa hidup tanpa jam tangan kesayangan,” ujar Whulan kepada KORAN SINDO di sela-sela acara gala premier film Bidadari Terakhir di kawasan XXI Epicentrum, Jakarta, belum lama ini. Sesuai jenis busana kesukaannya, Whulan tentu menyukai pula rancangan desainer yang mengangkat unsur etnik tradisional Nusantara dalam karya mereka.
Rupanya, dari sanalah ia mulai terinspirasi untuk membangun bisnis busana bernuansa etnik. “Seperti Barli Asmara dan Biyan. Dedikasi mereka untuk Indonesia begitu tinggi. Itulah yang saya lakukan sekarang dengan menjalankan bisnis lini pakaian ready-to-wear bertajuk Whulandary Collection, di mana seluruh koleksi menggunakan 100% bahan dari Indonesia seperti batik dan songket.
Modelnya pun akan amat versatile sehingga semua kalangan umur bisa memakainya,” ujar Whulan. Menurut model berdarah Minangkabau ini, banyak anak muda zaman sekarang belum terbiasa menjadikan batik sebagai bagian dari gaya keseharian mereka. “Perlahan-lahan saya ingin mengubah batik menjadi pakaian andalan untuk sehari-hari. Keinginan ini muncul sebagai bentuk kecintaan saya terhadap budaya tradisional Indonesia.
Coba aplikasikan sedikit sentuhan Indonesia lewat atribut kita. Tidak selalu dengan pakaian, tapi bisa juga melalui aksesori,” ujarnya. Ketika ditanya mengenai aktivitasnya dalam berbelanja untuk memenuhi kebutuhan busana, Whulan mengaku lebih suka shopping via online store. “ Salah satu alasannya karena kemacetan di Jakarta. Jadi, mending belanja online , pilih keperluan kita dari internet.
Barangnya datang ke rumah, dan kita enggak perlu keluar,” beber perempuan yang terinspirasi sosok Kendall Jenner sebagai “panutan” untuk urusan gaya busana. Alasan lain adalah, beberapa barang justru hanya bisa didapat kalau dibeli di situs online. “Kita sering ketemu barang yang tidak dijual di tempat biasa, makanya saya suka shopping online ,” sebutnya. Namun, sikap hati-hati harus dikedepankan saat berbelanja online .
Sebab, tak sedikit situs belanja online yang berani “menipu” untuk mengambil keuntungan lebih. “Kita harus pilih situs online terbaik yang bisa dipercaya. Karena kadang ada kekecewaan, yang kita lihat di foto merah, sampai ke rumah pink . Jadi mesti hati-hati,” ujarnya.
Thomasmangalla
Pada dasarnya aku tipikal wanita yang menyukai gaya kasual dalam keseharian. Seperti kebanyakan perempuan lain, aku juga amat menyukai segala hal yang bernuansa monokrom. Atasan putih, celana hitam, dan jaket sudah menjadi my go-to-outfit . Pada saat saya ingin sedikit dressed-up , sepatu stiletto menjadi opsi pertama.
Tidak lupa sentuhan etnik pada aksesori yang juga menjadi atribut andalan saya. Oh ya, saya pun tak bisa hidup tanpa jam tangan kesayangan,” ujar Whulan kepada KORAN SINDO di sela-sela acara gala premier film Bidadari Terakhir di kawasan XXI Epicentrum, Jakarta, belum lama ini. Sesuai jenis busana kesukaannya, Whulan tentu menyukai pula rancangan desainer yang mengangkat unsur etnik tradisional Nusantara dalam karya mereka.
Rupanya, dari sanalah ia mulai terinspirasi untuk membangun bisnis busana bernuansa etnik. “Seperti Barli Asmara dan Biyan. Dedikasi mereka untuk Indonesia begitu tinggi. Itulah yang saya lakukan sekarang dengan menjalankan bisnis lini pakaian ready-to-wear bertajuk Whulandary Collection, di mana seluruh koleksi menggunakan 100% bahan dari Indonesia seperti batik dan songket.
Modelnya pun akan amat versatile sehingga semua kalangan umur bisa memakainya,” ujar Whulan. Menurut model berdarah Minangkabau ini, banyak anak muda zaman sekarang belum terbiasa menjadikan batik sebagai bagian dari gaya keseharian mereka. “Perlahan-lahan saya ingin mengubah batik menjadi pakaian andalan untuk sehari-hari. Keinginan ini muncul sebagai bentuk kecintaan saya terhadap budaya tradisional Indonesia.
Coba aplikasikan sedikit sentuhan Indonesia lewat atribut kita. Tidak selalu dengan pakaian, tapi bisa juga melalui aksesori,” ujarnya. Ketika ditanya mengenai aktivitasnya dalam berbelanja untuk memenuhi kebutuhan busana, Whulan mengaku lebih suka shopping via online store. “ Salah satu alasannya karena kemacetan di Jakarta. Jadi, mending belanja online , pilih keperluan kita dari internet.
Barangnya datang ke rumah, dan kita enggak perlu keluar,” beber perempuan yang terinspirasi sosok Kendall Jenner sebagai “panutan” untuk urusan gaya busana. Alasan lain adalah, beberapa barang justru hanya bisa didapat kalau dibeli di situs online. “Kita sering ketemu barang yang tidak dijual di tempat biasa, makanya saya suka shopping online ,” sebutnya. Namun, sikap hati-hati harus dikedepankan saat berbelanja online .
Sebab, tak sedikit situs belanja online yang berani “menipu” untuk mengambil keuntungan lebih. “Kita harus pilih situs online terbaik yang bisa dipercaya. Karena kadang ada kekecewaan, yang kita lihat di foto merah, sampai ke rumah pink . Jadi mesti hati-hati,” ujarnya.
Thomasmangalla
(ftr)