Slank Kombinasikan Rock dan Budaya
A
A
A
BAND Slank terus mengajak anak muda untuk menunjukkan kecinta annya kepada budaya tradisional Indonesia. Kali ini melalui Konser Slank Reog & Roll yang digelar di 10 kota Indonesia.
Kelompok musik yang kental dengan musik rock ini akan menggandeng seniman daerah unjuk gigi. Kaka, Bimbim, Ridho, dan Ivanka memberi kesempatan kepada kesenian daerah untuk lebih dikenal. Pada konsernya nanti, Slank akan memasukkan pementasan tarian dan kesenian, seperti tari kecak, tarian Papua, alunan musik sasando, juga kebudayaan Dayak. “Slank adalah rock n roll band, sedangkan reog itu maskot kebudayaan Indonesia.
Kami dengan bangga mengangkat dan berkolaborasi untuk sesuatu yang Indonesia, memadukan budaya barat dan timur. Jadi, nanti tiap konser akan dibuka oleh tarian dan budaya tradisional dan musisi setem pat. Dalam konser ada dalangnya juga yang membuka di tengah dan menutup pagelaran di setiap kota,” kata Bimbim, drummer Slank seusai jumpa pers kon ser Slank Reog & Roll di Gedung Sapta Pesona Balairung, Kementerian Pariwisata, Jakarta, Senin (14/9).
Hadirnya ragam seni dan budaya dalam konsernya ini lantaran masih banyak orang yang menganggap budaya tradisional itu terbelakang dan kuno. Slank ingin mengubah pandangan itu. “Kami mau bilang tradisional itu cool karena dalam konser Reog & Roll ini kami istilahnya mencoretkan mimpi-mimpi Indonesia di mata Slank lewat karya-karya kita. Misalkan lagu Pulau Biru yang cerita tentang masa depan dan semangat bekerja lewat mars Slankers -nya,” kata Bimbim.
Sayang, konser yang digelar di berbagai daerah ini tidak dapat merangkul seluruh Slankers , sebutan penggemar Slank, secara keseluruhan. Selama ini Slank biasa tampil di lapangan terbuka dengan harga tiket yang terjangkau dan bahkan gratis. Namun, pada konser ini Slank menggelar pertunjukan di ruang tertutup di hotel bintang lima dan mal. Harga tiketnya pun cukup mahal, mulai Rp200.000 hingga Rp800.000. “Konsep konser ini juga buat mengakomodasi fans Slank ber-high heels . Karena semakin ke sini, semakin banyak fans Slank yang seperti itu.
Memang targetnya kelas A, B, C. Tapi kami juga welcome dengan Slankers bendera untuk hadir dalam konser ini, tetapi ya mereka harus membayar tiket konser,” ujar Ivanka. “Ini juga edukasi untuk Slankers agar mereka lebih menghargai karya kami. Jadi, kami juga memberikan edukasi. Kalau mau nonton, ya harus bayar. Gratis tetap nonton, ada tiket juga beli,” tambah Kaka.
Beberapa kota yang akan disinggahi, antara lain Makassar (Four Points Sheraton, 9 Oktober), Medan (Medan International Convention Center, 11 Oktober), (Jakarta, Skenoo Hall, Gandaria City, 16 Oktober), Bandung (Harris Hotel, 23 Oktober), Batam (Batam Swiss Belhotel, 25 Oktober).
Thomasmanggalla
Kelompok musik yang kental dengan musik rock ini akan menggandeng seniman daerah unjuk gigi. Kaka, Bimbim, Ridho, dan Ivanka memberi kesempatan kepada kesenian daerah untuk lebih dikenal. Pada konsernya nanti, Slank akan memasukkan pementasan tarian dan kesenian, seperti tari kecak, tarian Papua, alunan musik sasando, juga kebudayaan Dayak. “Slank adalah rock n roll band, sedangkan reog itu maskot kebudayaan Indonesia.
Kami dengan bangga mengangkat dan berkolaborasi untuk sesuatu yang Indonesia, memadukan budaya barat dan timur. Jadi, nanti tiap konser akan dibuka oleh tarian dan budaya tradisional dan musisi setem pat. Dalam konser ada dalangnya juga yang membuka di tengah dan menutup pagelaran di setiap kota,” kata Bimbim, drummer Slank seusai jumpa pers kon ser Slank Reog & Roll di Gedung Sapta Pesona Balairung, Kementerian Pariwisata, Jakarta, Senin (14/9).
Hadirnya ragam seni dan budaya dalam konsernya ini lantaran masih banyak orang yang menganggap budaya tradisional itu terbelakang dan kuno. Slank ingin mengubah pandangan itu. “Kami mau bilang tradisional itu cool karena dalam konser Reog & Roll ini kami istilahnya mencoretkan mimpi-mimpi Indonesia di mata Slank lewat karya-karya kita. Misalkan lagu Pulau Biru yang cerita tentang masa depan dan semangat bekerja lewat mars Slankers -nya,” kata Bimbim.
Sayang, konser yang digelar di berbagai daerah ini tidak dapat merangkul seluruh Slankers , sebutan penggemar Slank, secara keseluruhan. Selama ini Slank biasa tampil di lapangan terbuka dengan harga tiket yang terjangkau dan bahkan gratis. Namun, pada konser ini Slank menggelar pertunjukan di ruang tertutup di hotel bintang lima dan mal. Harga tiketnya pun cukup mahal, mulai Rp200.000 hingga Rp800.000. “Konsep konser ini juga buat mengakomodasi fans Slank ber-high heels . Karena semakin ke sini, semakin banyak fans Slank yang seperti itu.
Memang targetnya kelas A, B, C. Tapi kami juga welcome dengan Slankers bendera untuk hadir dalam konser ini, tetapi ya mereka harus membayar tiket konser,” ujar Ivanka. “Ini juga edukasi untuk Slankers agar mereka lebih menghargai karya kami. Jadi, kami juga memberikan edukasi. Kalau mau nonton, ya harus bayar. Gratis tetap nonton, ada tiket juga beli,” tambah Kaka.
Beberapa kota yang akan disinggahi, antara lain Makassar (Four Points Sheraton, 9 Oktober), Medan (Medan International Convention Center, 11 Oktober), (Jakarta, Skenoo Hall, Gandaria City, 16 Oktober), Bandung (Harris Hotel, 23 Oktober), Batam (Batam Swiss Belhotel, 25 Oktober).
Thomasmanggalla
(ars)