Aspirin Mampu Obati Kanker
A
A
A
JAKARTA - Sebuah penelitian terbaru membuktikan, aspirin mampu digunakan dalam pengobatan kanker. Obat yang biasa digunakan sebagai pereda nyeri ini, terbukti dapat melawan molekul kanker yang membuat tumor tidak menyerang pertahanan kekebalan tubuh.
Dilansir dari Telegraph, tes laboratorium menunjukkan sel kanker kulit, payudara dan usus, umumnya menghasilkan molekul yang disebut sebagai prostaglandin E23 (PGE2).
Sebelumnya, peneliti telah melakukan uji coba pada seekor tikus dengan memberikan aspirin dan imunoterapi yang bisa memperlambat pertumbuhan kanker kulit ganas.
"Kita telah menambahkan bukti bahwa beberapa kanker memproduksi PGE2 untuk menghindari sistem kekebalan tubuh," papar pemimpin tim peneliti di Francis Crick Institute di London, Inggris, Profesor Caetano Reis e Sousa.
Hasil penelitian ini pun menunjukkan, aspirin dapat membantu imunoterapi kanker agar lebih efektif dan memberikan hasil yang baik kepada pasien. Bahkan, memberikan aspirin merupakan pengobatan yang tidak mengeluarkan banyak biaya.
Sementara itu, kemampuan kanker untuk membuat PGE2 menjadi penyebab pengobatan imunoterapi tidak memberikan hasil yang baik kepada pasien kanker.
"Memberikan obat seperti aspirin kepada pasien ketika melakukan imunoterapi dapat membuat perbedaan besar kepada keuntungan yang mereka dapatkan dari pengobatan," pungkasnya.
Dilansir dari Telegraph, tes laboratorium menunjukkan sel kanker kulit, payudara dan usus, umumnya menghasilkan molekul yang disebut sebagai prostaglandin E23 (PGE2).
Sebelumnya, peneliti telah melakukan uji coba pada seekor tikus dengan memberikan aspirin dan imunoterapi yang bisa memperlambat pertumbuhan kanker kulit ganas.
"Kita telah menambahkan bukti bahwa beberapa kanker memproduksi PGE2 untuk menghindari sistem kekebalan tubuh," papar pemimpin tim peneliti di Francis Crick Institute di London, Inggris, Profesor Caetano Reis e Sousa.
Hasil penelitian ini pun menunjukkan, aspirin dapat membantu imunoterapi kanker agar lebih efektif dan memberikan hasil yang baik kepada pasien. Bahkan, memberikan aspirin merupakan pengobatan yang tidak mengeluarkan banyak biaya.
Sementara itu, kemampuan kanker untuk membuat PGE2 menjadi penyebab pengobatan imunoterapi tidak memberikan hasil yang baik kepada pasien kanker.
"Memberikan obat seperti aspirin kepada pasien ketika melakukan imunoterapi dapat membuat perbedaan besar kepada keuntungan yang mereka dapatkan dari pengobatan," pungkasnya.
(aww)