Chronic Myeloid Leukemia, Kanker Darah Langka di Dunia
A
A
A
JAKARTA - Dari beberapa jenis kanker darah, Chronic Myeloid Leukemia (CML), merupakan jenis kanker darah yang langka. Kanker ini juga merupakan salah satu penyakit yang mematikan jika tidak ditangani secara cepat dan tepat.
CML merupakan kanker darah dan sumsum tulang dimana tubuh menghasilkan sel darah putih berlebih. Di seluruh dunia, hanya ada 1 atau 2 kasus per 100.000 orang tiap tahun yang didiagnosis mengidap penyakit ini.
"CML itu kurang lebih setiap tahunnya sekitar 15% dari pasien kanker darah secara keseluruhan. Di dunia, prevalensinya 1,6 banding 100 ribu orang. Untuk Indonesia kira-kira 1,7 dibanding 100 ribu orang per tahun," papar dokter spesialis Hematologi Onkologi Medik, dr. Hilman Tadjoedin, dalam acara SEHATi Bicara di Restoran Seribu Rasa, Jakarta, Selasa (22/9/2015).
Meski jenis kanker ini tumbuh relatif lambat dan butuh waktu bertahun-tahun untuk berkembang, namun jika tidak ditangani secara tepat penyakit ini bisa berkembang menjadi leukemia akut. Dengan demikian, pasien akan lebih rentan mengalami kematian dan infeksi serta komplikasi lainnya.
"Sebelum terlambat, kita penting harus tahu gejalanya. Karena gejalanya seringkali tidak terlihat atau menyerupai beberapa jenis penyakit lain. Jadi banyak yang nggak tahu pasti gejalanya," ujar dia.
Gejala CML antara lain, kerap merasa lelah, turun berat badan secara drastis, perut terasa penuh atau begah, berkeringat di malam hari dan adanya tonjolan di bagian perut bawah sebelah kiri. "Gejala ini sangat umum. Jadi kalau sudah merasakan gejala-gejala tadi, harus segera melakukan tes darah tepi," pungkas dia.
CML merupakan kanker darah dan sumsum tulang dimana tubuh menghasilkan sel darah putih berlebih. Di seluruh dunia, hanya ada 1 atau 2 kasus per 100.000 orang tiap tahun yang didiagnosis mengidap penyakit ini.
"CML itu kurang lebih setiap tahunnya sekitar 15% dari pasien kanker darah secara keseluruhan. Di dunia, prevalensinya 1,6 banding 100 ribu orang. Untuk Indonesia kira-kira 1,7 dibanding 100 ribu orang per tahun," papar dokter spesialis Hematologi Onkologi Medik, dr. Hilman Tadjoedin, dalam acara SEHATi Bicara di Restoran Seribu Rasa, Jakarta, Selasa (22/9/2015).
Meski jenis kanker ini tumbuh relatif lambat dan butuh waktu bertahun-tahun untuk berkembang, namun jika tidak ditangani secara tepat penyakit ini bisa berkembang menjadi leukemia akut. Dengan demikian, pasien akan lebih rentan mengalami kematian dan infeksi serta komplikasi lainnya.
"Sebelum terlambat, kita penting harus tahu gejalanya. Karena gejalanya seringkali tidak terlihat atau menyerupai beberapa jenis penyakit lain. Jadi banyak yang nggak tahu pasti gejalanya," ujar dia.
Gejala CML antara lain, kerap merasa lelah, turun berat badan secara drastis, perut terasa penuh atau begah, berkeringat di malam hari dan adanya tonjolan di bagian perut bawah sebelah kiri. "Gejala ini sangat umum. Jadi kalau sudah merasakan gejala-gejala tadi, harus segera melakukan tes darah tepi," pungkas dia.
(alv)