Indonesia Jaring Wisman dari Jepang

Senin, 28 September 2015 - 16:19 WIB
Indonesia Jaring Wisman...
Indonesia Jaring Wisman dari Jepang
A A A
JAKARTA - Menteri Pariwisata Arief Yahya menjaring wisatawan mancanegara dari Jepang. Alasannya menjadikan Jepang target promosi wisata Indonesia umumnya mereka ingin mencari nuansa wisata yang baru di Indonesia.

"Bukankah soal, Jepang sudah punya segalanya? Pantai jernih, langit biru, pulau-pulau berpasir putih, Sun set, sun rise, dan komunikasi transedental dengan “Matahari”? Mereka punya destinasi Okinawa. Setelah bosan dengan suasana megapolitan Tokyo, kultural Kyoto, volcano Fuji dan Osaka? Soal makanan atau kulineri apalagi? Tradisi mengolah makanan di yang memiliki 6.852 pulau itu, jauh lebih detail, bernuansa tradisional, variatif dan punya karakter," kata Menpar.

Menurutnya, berdasarkan data kunjungan wisatawan mancanegara dengan originasi Jepang termasuk top five ke Indonesia. Jepang nomor lima, setelah Singapore, Malaysia, China, dan Australia. Itu fakta yang tidak bisa dihindarkan.

Tahun 2014 lalu, dari 9,4 juta wisman yang masuk, 500.000 diantaranya adalah orang Jepang. Tahun 2015 ini, dengan proyeksi 10 juta wisman, Jepang ditarget naik menjadi 525.000 wisman.

“Saya yakin, arus wisman dari Jepang makin deras mengalir,” ucap Arief Yahya dalam keterangan resminya yang diterima Sindonews, Senin (28/9/2015).

Dari bulan Januari sampai Juli 2015, total wisman yang inbound sudah mendekati 5.5 juta pasang mata. Turis asal negeri yang lagu kebangsaannya berjudul Kimigayo itu sudah 264.000 wisatawan.

“Saya semakin yakin karena komitmen pemerintah begitu kuat, hubungan industri begitu erat dan sejarah Jepang-Indonesia sudah cukup kaya dengan pengalaman,” jelasnya.

Dalam istilah marketing, Jepang adalah pasar utama, pasar potensial, yang punya prospek ke depan. Hanya dibutuhkan sentuhan promo yang tepat, maka wisman asal Jepang akan lebih banyak yang bisa ditarik ke Indonesia.

Kedua, lanjut Arief Yahya, spending of money wisman Jepang itu tinggi, di atas rata-rata USD 1.200 per orang per hari. Standar hidup mereka sudah tinggi, ekonomi negerinya memang sudah top 10 dunia, maju dan kaya. Selama ini, kiblat liburan mereka ke Eropa dan AS, itu karena belum tersentuh oleh informasi Wonderful Indonesia.

“Karena itulah, meyakinkan kepada pasar Jepang itu menjadi sangat vital dan logis,” jelas mantan Dirut PT Telkom Indonesia itu.

Ketiga, jarak tempuh Jepang-Indonesia dalam rentang wakti 6-7 jam itu masih ideal, tidak terlalu jauh. “Angka-angka perjalanan sekitar itu masih nyaman untuk traveling. Mirip-mirip dengan Beijing, Hongkong, Korea Selatan, Taiwan, Dubai UEA, dan beberapa kota di Tiongkok. Karena itu, kami terus mencari peluang mitra penerbangan yang bisa menaikkan connectivity. Darimana akses mereka untuk datang-pergi. Itu yang sedang kami diskusikan, dengan airlines,” urai Arief.

Keempat, JATA Tourism Expo 2014 diikuti 47 provinsi, 151 negara dengan mencatat rekor 157.589 pengunjung di convention hall itu. JATA tahun 2015 pada 24-27 September ini diperkirakan lebih banyak lagi, dengan coverage media yang lebih besar lagi.

“Dengan era digital saat ini, dan Jepang adalah negeri digital, maka kami semakin yakin, JATA Tourism Expo 2015 adalah panggung bursa pariwisata yang efektif untuk pasar Asia Pacific dan Eropa dengan konsep B to C, Business to Community,” kata Arief.

Selama ini di Indonesia, Jepang lebih bermain di teknologi, otomotif, dan manufacturing. “Kami menawarkan services dan hospitality, untuk menaikkan volume kerjasama yang sudah terjalin rapi selama ini. Ada dua skema, yakni investasi pariwisata saja, seperti perhotelan, tetapi hasilnya hanya berasal dari operasional saja, plus minus 15%," jelasnya.

Skema kedua, lanjutnya gabungan antara developer atau properti, pengembangan kawasan, yang hasilnya bisa 20% lebih per tahun. Jika dirata-rata, paling konservatif bisa mendapatkan margin 30% per tahun. Di Indonesia, properti masih paling seksi. Dijemur saja per tahun bisa 20%.

Kelima, terkait gaya hidup. Salah satu favourit olahraga bagi orang Jepang mapan, adalah bermain golf, dan Indonesia adalah surganya golfer.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6540 seconds (0.1#10.140)