SMS Gelar The 2nd Nusacrafts Lifestyle Exhibition
A
A
A
TANGERANG - Summarecon Mal Serpong (SMS) menggelar pameran Nusacrafts Lifestyle Exhibition yang diprakarsai oleh Asosiasi dan Eksportis Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) sejak 4—15 November 2015. Acara tersebut telah dilakukan untuk yang kedua kalinya.
Menurut Ketua ASEPHI Thamrin Bustami mengatakan, acara The 2nd Nusacrafts Lifestyle Exhibition diikuti oleh 50 pengusaha kerajinan UKM dari Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Pekalongan, Bandung, Bali, Lombok, Papua, Bekasi, Banten Tasikmalaya, Garut dan DKI Jakarta.
Produk yang ditampilkan, menurut dia, tak kalah menarik dengan produk luar negeri. Berbagai jenis accessories and jewellery, batik and embroidery, suvenir, gift item, tas, sepatu, sandal, home decor and interior yang berkualitas tersedia dengan harga terjangkau.
“Kami membalutnya dengan dekorasi booth dan stand yang unik, seperti dari phon kelapa yang dikemas dengan adat Bali dengan kreatif oleh Bina Ripta Utama Organizer sebagai pelaksana pameran yang professional sehingga pameran ini terlihat cantik dan rapi,” ujar Thamrin, seusai pembukaan pameran.
Pada opening ceremony yang dibuka oleh Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar itu juga menghadirkan tarian selamat datang Tari Sekar Jagat dan tari Legong Mesatya dari daerah Bali serta aneka demo unik dan edukatif lainnya seperti demo seni pahat khas Bali, demo seni ukir kayu khas suku Asmat Papua. Tak hanya itu dalam acara tersebut juga ditampilkan demo berbagai produk dari komunitas daur ulang.
“Tujuan kami mengadakan ini di pusat perbelanjaan mewah untuk memberikan kesempatan kepada pengusaha kecil dan pengrajin Indonesia untuk menampilkan produk-produk unggulan dari daerah masing-masing,” papar Thamrin.
Selain itu, kata Thamrin, hal itu juga berguna untuk memberikan pilihan kepada masyarakat untuk memilih dan mengetahui bahwa produk pengrajin Indonesia tak kalah bersaing hasilnya dengan produk luar negeri. “Mindset masyarakat kita harus kita bawa ke sana (melihat produk Indonesia). Karena sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk membantu pengrajin yang ada di pelosok demi memperkuat perekonomian bangsa,” tutur dia.
Thamrin mengacungi jempol kepada manajemen SMS dan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar yang ikut ambil bagian untuk mengajak masyarakat untuk merubah mindsetnya agar menggunakan produk lokal. ASEPHI sadar, bahwa harga sewa di mal untuk pengrajin tak mungkin terjangkau jika dibandingkan dengan pengusaha yang menjual produk impor. “Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Pak Bupati lewat dorongannya, dan pihak SMS yang mau memberikan subsidi dalam menyediakan tempat ini untuk kami berpromosi,” ucap dia.
General Manager SMS Medy Suteja mengatakan, pihaknya tak akan menyia-nyiakan kesempatan jika ada pamera seperti itu. Sebab, dia menilai produk seperti ini memiliki pasar tersendiri. Sebenarnya, kata dia, pameran seperti ini sama dengan festival kuliner yang setiap tahun selalu digelar oleh SMS. Terlebih, saat ini mal bukan hanya tempat untuk berbelanja, tetapi juga untuk berbagai aktivitas.
“Artinya ini adalah salah satu bagian. Ini ada yang menantikan, sama seperti festival kuliner, secara financial memang tidak seperti yang lain, tetapi ini memiliki value yang bagus buat kami,” katanya.
Sedangkan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dalam sambutannya berharap, pusat perbelanjaan memiliki kewajiban untuk menggelar kegiatan tradisional. Tak hanya menampilkan kebudayaan asing, dan itu dia harapkan dapat dilakukan berkesinambungan. “Saya berharap ada kesamaan,” ujar dia.
Menurut Ketua ASEPHI Thamrin Bustami mengatakan, acara The 2nd Nusacrafts Lifestyle Exhibition diikuti oleh 50 pengusaha kerajinan UKM dari Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Pekalongan, Bandung, Bali, Lombok, Papua, Bekasi, Banten Tasikmalaya, Garut dan DKI Jakarta.
Produk yang ditampilkan, menurut dia, tak kalah menarik dengan produk luar negeri. Berbagai jenis accessories and jewellery, batik and embroidery, suvenir, gift item, tas, sepatu, sandal, home decor and interior yang berkualitas tersedia dengan harga terjangkau.
“Kami membalutnya dengan dekorasi booth dan stand yang unik, seperti dari phon kelapa yang dikemas dengan adat Bali dengan kreatif oleh Bina Ripta Utama Organizer sebagai pelaksana pameran yang professional sehingga pameran ini terlihat cantik dan rapi,” ujar Thamrin, seusai pembukaan pameran.
Pada opening ceremony yang dibuka oleh Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar itu juga menghadirkan tarian selamat datang Tari Sekar Jagat dan tari Legong Mesatya dari daerah Bali serta aneka demo unik dan edukatif lainnya seperti demo seni pahat khas Bali, demo seni ukir kayu khas suku Asmat Papua. Tak hanya itu dalam acara tersebut juga ditampilkan demo berbagai produk dari komunitas daur ulang.
“Tujuan kami mengadakan ini di pusat perbelanjaan mewah untuk memberikan kesempatan kepada pengusaha kecil dan pengrajin Indonesia untuk menampilkan produk-produk unggulan dari daerah masing-masing,” papar Thamrin.
Selain itu, kata Thamrin, hal itu juga berguna untuk memberikan pilihan kepada masyarakat untuk memilih dan mengetahui bahwa produk pengrajin Indonesia tak kalah bersaing hasilnya dengan produk luar negeri. “Mindset masyarakat kita harus kita bawa ke sana (melihat produk Indonesia). Karena sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk membantu pengrajin yang ada di pelosok demi memperkuat perekonomian bangsa,” tutur dia.
Thamrin mengacungi jempol kepada manajemen SMS dan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar yang ikut ambil bagian untuk mengajak masyarakat untuk merubah mindsetnya agar menggunakan produk lokal. ASEPHI sadar, bahwa harga sewa di mal untuk pengrajin tak mungkin terjangkau jika dibandingkan dengan pengusaha yang menjual produk impor. “Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Pak Bupati lewat dorongannya, dan pihak SMS yang mau memberikan subsidi dalam menyediakan tempat ini untuk kami berpromosi,” ucap dia.
General Manager SMS Medy Suteja mengatakan, pihaknya tak akan menyia-nyiakan kesempatan jika ada pamera seperti itu. Sebab, dia menilai produk seperti ini memiliki pasar tersendiri. Sebenarnya, kata dia, pameran seperti ini sama dengan festival kuliner yang setiap tahun selalu digelar oleh SMS. Terlebih, saat ini mal bukan hanya tempat untuk berbelanja, tetapi juga untuk berbagai aktivitas.
“Artinya ini adalah salah satu bagian. Ini ada yang menantikan, sama seperti festival kuliner, secara financial memang tidak seperti yang lain, tetapi ini memiliki value yang bagus buat kami,” katanya.
Sedangkan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dalam sambutannya berharap, pusat perbelanjaan memiliki kewajiban untuk menggelar kegiatan tradisional. Tak hanya menampilkan kebudayaan asing, dan itu dia harapkan dapat dilakukan berkesinambungan. “Saya berharap ada kesamaan,” ujar dia.
(alv)