Aku Jatuh Cinta dengan Sekretarisku. Lanjut atau Tidak ya?

Kamis, 26 November 2015 - 06:25 WIB
Aku Jatuh Cinta dengan...
Aku Jatuh Cinta dengan Sekretarisku. Lanjut atau Tidak ya?
A A A
JAKARTA - Kali ini, rubrik konsultasi di kanal lifestyle dan relationship situs Times of India. Akan membahas pertanyaan seorang klien dari Dr Sameer Malhotra.

Sang klien, yang kali ini kebetulan pria berstatus pegawai punya jabatan di sebuah perusahaan, bertanya soal perasaan galaunya.

Karena dia merasa benar-benar telah jatuh cinta kepada sekretarisnya di kantor. Namun sang atasan belum memiliki istri bahkan anak.

Bagaimana kelanjutan perasaan galau yang sebenarnya dari sang atasan? Lalu apa jawaban atau solusi terbaik dari sang dokter? Berikut ini kutipan konsultasinya.

Pertanyaan klien:

“Aku seorang pria yang belum menikah, usiaku kini sudah 37 tahun. Aku putus dengan kekasihku, setelah untuk waktu yang lama menjalin hubungan. Itu terjadi beberapa tahun yang lalu dan sejak itu aku merasakan pahitnya putus cinta dan patah hati. Lalu aku memutuskan untuk tidak akan pernah mau menikah.”

“Tapi baru-baru ini, aku menyewa seorang sekretaris wanita. Dia telah menjadi teman dan kami lebih dari sekedar rekan. Bahkan, aku pikir aku menyukainya dan dia juga merasakan hal yang sama tentangku.”

“Namun situasinya lebih rumit ketimbang yang terlihat. Untuk memulai dengannya, aku tidak percaya kepada diriku sendiri buat masuk ke dalam sebuah hubungan asmara sekali lagi. Karena akan menyebabkan munculnya gejolak emosional yang pernah aku rasakan.”

“Dan kedua, aku khawatir tentang orang-orang yang berbicara tentang kami di tempat kerjaku. Aku benar-benar bingung sekarang.”

Jawaban oleh Dr Sameer Malhotra:

“Atas nama atau demi etos kerja dan disiplin di kantor Anda, menghormati profesionalisme di tempat kerja. Cobalah untuk tidak keluar dari jaring batas-batas kehidupan profesional dan pribadi Anda.”

“Mencoba untuk menganalisis apa yang salah dalam hubungan Anda sebelumnya. Ini mungkin akan memberi Anda wawasan untuk membantu Anda menghindari mengulangi kesalahan tertentu di masa lalu.”

“Jika Anda berbagi ikatan bersama, mencoba untuk memahami prioritas masing-masing, perspektif, rasa suka dan kepentingan. Hubungan suami istri membutuhkan saling percaya, perawatan, pemahaman, komitmen dan cinta.”

“Karena Anda berada dalam posisi memerintah di kantor dan dia bekerja di bawah Anda, berusaha untuk memahami apakah atau tidak, keputusannya semata-mata didasarkan pada posisi Anda.”

“Jangan tergesa-gesa. Luangkan waktu untuk memahami satu sama lain sebelum mengambil keputusan. Setelah Anda mengambil keputusan setelah pertimbangan, cobalah untuk melihat positif dalam keputusan Anda.”

*Dr Sameer Malhotra adalah Konsultan Senior Psikiatri & Psikoterapi di New Delhi, India.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1839 seconds (0.1#10.140)