11 Kesamaan ini ada pada Orangtua dari Anak-anak Sukses

Selasa, 01 Desember 2015 - 01:25 WIB
11 Kesamaan ini ada...
11 Kesamaan ini ada pada Orangtua dari Anak-anak Sukses
A A A
LONDON - Tidak ada rumus ajaib yang menjamin keberhasilan anak Anda, tetapi ilmu pengetahuan mengatakan ada beberapa hal pada orangtua dari anak-anak yang sukses memiliki kesamaan.

Sebuah penelitian psikologis, telah menunjuk sebuah metode pengasuhan yang dapat membantu memprediksi kesuksesan, seperti dilansir dari situs The Independent berikut ini.

1. Orang tua membuat anak-anak mereka melakukan pekerjaan

"Jika anak-anak tidak mencuci piring, itu berarti orang lain yang melakukan hal itu untuk mereka. Dan mereka terbebas dari tidak hanya bekerja. Tetapi seharusnya mereka belajar dari pekerjaan yang telah dilakukan dan bahwa masing-masing dari kita harus berkontribusi untuk perbaikan keseluruhan," tutur Julie Lythcott-Haims, mantan Dekan mahasiswa baru di Stanford University dan penulis "How to Raise and Adult" selama acara live TED Talks.

Lythcott-Haims percaya anak-anak yang dibesarkan dengan memiliki tugas rumah, nantinya saat menjadi karyawan, dia mampu berkolaborasi dengan baik dengan rekan kerja mereka, lebih empati karena mereka tahu langsung apa namanya berjuang, dan mampu melakukan tugas secara independen.

2. Orangtua mengajarkan anak-anak mereka keterampilan sosial

Sebuah studi selama 20 tahun oleh para peneliti dari Pennsylvania State University dan Duke University, menunjukkan bahwa anak-anak yang kompeten sosial yang bisa bekerja sama dengan rekan-rekan mereka tanpa disuruh, membantu orang lain, memahami perasaan mereka dan menyelesaikan masalah pada mereka sendiri, jauh lebih mungkin untuk mendapatkan gelar sarjana dan memiliki pekerjaan penuh waktu pada usia 25 dibandingkan dengan keterampilan sosial yang terbatas.

Namun, mereka yang memiliki keterampilan sosial yang terbatas juga memiliki kesempatan lebih tinggi untuk mendapatkan ditangkap, pesta minuman keras dan terus disubdisi.

3. Orang tua memiliki harapan yang tinggi

Dengan menggunakan data dari survei nasional 6.600 anak yang lahir pada tahun 2001. Profesor Neal Halfon dari University of California di Los Angeles dan rekan-rekannya menemukan bahwa harapan orangtua untuk anak-anak mereka, memiliki pengaruh yang besar pada pencapaiannya nanti saat dewasa.

4. Orang tua memiliki hubungan yang sehat dengan satu sama lain

Anak-anak dalam keluarga yang konfliknya tinggi, apakah utuh atau bercerai, cenderung lebih buruk daripada anak-anak dari orang tua yang bergaul, menurut ulasan studi dari University of Illinois di Chicago.

5. Orang tua telah mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi

Sebuah studi pada 2014 yang dipimpin oleh psikolog Sandra Tang dari University of Michigan, menemukan bahwa ibu yang selesai sekolah atau perguruan tinggi, lebih mungkin untuk membesarkan anak-anak yang melakukan hal serupa.

6. Orang tua mengajar matematika anak-anak mereka sejak dini

Meta-analisis pada 2007 mengklaim, dari 35.000 anak-anak prasekolah di seluruh AS, Kanada, dan Inggris, menemukan bahwa keterampilan matematika yang telah berkembang sejak masa awal anak, bisa berubah menjadi keuntungan besar.

7. Mereka mengembangkan hubungan dengan anak-anak mereka

Sebuah studi pada 2014, dari 243 orang yang lahir dalam kemiskinan, menemukan bahwa anak-anak yang menerima "pengasuhan sensitif" dalam tiga tahun pertama mereka, tidak hanya melakukan lebih baik dalam tes akademik di masa kecil, tetapi memiliki hubungan sehat dan lebih besar akademis pencapaian 30-an.

8. Orang tua kurang menekan

Menurut penelitian terbaru yang dikutip oleh Brigid Schulte di The Washington Post, jumlah jam yang ibu habiskan waktu dengan anak-anak antara usia 3 dan 11, punya pengaruh sedikit dalam memprediksi perilaku anak, kesejahteraan, atau prestasinya. Apa lagi, "pengasuhan intensif" atau "pengasuhan helikopter" justru kalau tidak hati-hati bisa menjadi bumerang.

9. Orang tua lebih menghargai usaha ketimbang menghindari kegagalan

Selama beberapa dekade, CarolDweck psikolog dari Universitas Stanford, telah menemukan bahwa anak-anak (dan orang dewasa) berpikir tentang keberhasilan dalam salah satu atau dengan dua cara.

Sebuah "mindset yang tetap" mengasumsikan bahwa karakter kita, kecerdasan, dan kemampuan kreatif kodrat statis yang tidak bisa kita ubah dengan cara yang berarti, dan kesuksesan adalah penegasan bahwa kecerdasan yang melekat.

Penilaian tentang bagaimana mereka mengukur melawan kodrat, sama-sama standar tetap. Berjuang untuk sukses dan menghindari kegagalan, menjadi cara mempertahankan rasa menjadi pintar atau terampil.

Sebuah "mindset yang berkembang," di sisi lain, berkembang pada tantangan dan melihat kegagalan bukan sebagai bukti tidak pintar/ahli, tapi sebagai batu loncatan menggembirakan untuk pertumbuhan dan untuk menambah kemampuan yang ada.

10. Ibu bekerja

Menurut penelitian dari Harvard Business School, ada manfaat yang signifikan untuk anak-anak tumbuh dengan ibu yang bekerja di luar rumah.

11. Orang tua memiliki status sosial ekonomi yang lebih tinggi

Menurut peneliti Stanford University Sean Reardon, kesenjangan prestasi antara keluarga berpenghasilan rendah dan tinggi "kira-kira 30 persen menjadi 40 persen lebih besar pada anak-anak yang lahir pada tahun 2001 dibandingkan mereka yang lahir 25 tahun lebih awal."
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1463 seconds (0.1#10.140)