Video Rumpian Beha Tumbuhkan Kesadaran Lawan Kanker Payudara
A
A
A
JAKARTA - Pembicaraan seputar kanker payudara masih dianggap tabu dan dihindari oleh sebagian masyarakat Indonesia. Akibatnya, kanker payudara menjadi momok menakutkan yang mengintai.
Hal ini juga diperparah dengan kurangnya pemahaman masyarakat Indonesia akan gejala dan risiko kanker payudara yang menyebabkan 70% pasien memeriksakan diri saat sudah memasuki stadium lanjut. Padahal, bila ditangani secara cepat, pasien kanker payudara memiliki harapan hidup sebesar 98%.
"Jangan takut kita mengajarkan anak-anak yang masih SMA itu yang sudah mulai tumbuh (payudara) untuk melakukan SADARI (periksa payudara sendiri). Karena dari yang muda juga bisa kena. Tapi perempuan muda masih banyak yang risih untuk cek payudara sendiri," papar Kepala Pusat Promosi Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, dr Eni Gustina, MPH saat jumpa pers Kanker Payudara Bukan Tabu, Semua Berhak Tahu di Artotel, Jumat (18/12/2015).
Melihat keadaan tersebut, berbagai cara terus dilakukan Kementerian Kesehatan RI. Salah satunya dengan mensosialisasikan melalui film animasi. Dengan tajuk Rumpian Beha, video tersebut menjelaskan fakta-fakta kanker payudara yang diceritakan oleh animasi berbentuk bra.
Menariknya, video tersebut memiliki tiga maskot dengan nama Mami Beha, Jubeha dan Isabeha yang mengajarkan bagaimana cara melakukan SADARI dengan benar. Video tersebut juga bisa diakses di kalahkankanker.com/video/play/rumpian-beha.
"Ini kelihatan lebih familiar dan terus terang saya edarkan ke anak-anak teman. Kirim ke provinsi lewat WA, Line, Facebook. Alhamdulillah sampai sekarang belum diprotes pornografi karena ini bentuknya menarik," kata dia.
Hal ini juga diperparah dengan kurangnya pemahaman masyarakat Indonesia akan gejala dan risiko kanker payudara yang menyebabkan 70% pasien memeriksakan diri saat sudah memasuki stadium lanjut. Padahal, bila ditangani secara cepat, pasien kanker payudara memiliki harapan hidup sebesar 98%.
"Jangan takut kita mengajarkan anak-anak yang masih SMA itu yang sudah mulai tumbuh (payudara) untuk melakukan SADARI (periksa payudara sendiri). Karena dari yang muda juga bisa kena. Tapi perempuan muda masih banyak yang risih untuk cek payudara sendiri," papar Kepala Pusat Promosi Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, dr Eni Gustina, MPH saat jumpa pers Kanker Payudara Bukan Tabu, Semua Berhak Tahu di Artotel, Jumat (18/12/2015).
Melihat keadaan tersebut, berbagai cara terus dilakukan Kementerian Kesehatan RI. Salah satunya dengan mensosialisasikan melalui film animasi. Dengan tajuk Rumpian Beha, video tersebut menjelaskan fakta-fakta kanker payudara yang diceritakan oleh animasi berbentuk bra.
Menariknya, video tersebut memiliki tiga maskot dengan nama Mami Beha, Jubeha dan Isabeha yang mengajarkan bagaimana cara melakukan SADARI dengan benar. Video tersebut juga bisa diakses di kalahkankanker.com/video/play/rumpian-beha.
"Ini kelihatan lebih familiar dan terus terang saya edarkan ke anak-anak teman. Kirim ke provinsi lewat WA, Line, Facebook. Alhamdulillah sampai sekarang belum diprotes pornografi karena ini bentuknya menarik," kata dia.
(alv)