Aku akan Menikah, tapi Aku Bergairah dengan Pria lain
A
A
A
JAKARTA - Berikut kami sajikan kembali rubrik konsultasi yang dilansir dari kanal life and style situs The Times of India.
Kali ini, seorang klien wanita dari Dr Samir Parikh yang sebentar lagi akan melakoni pernikahan, justru merasa bimbang dan ragu dengan dirinya sendiri.
Pertanyaan klien:
“Aku cinta dan sayang dengan seorang pria, tapi akan menikah dengan pria yang lain.”
“Ya, aku telah berkencan dengan keduanya dan aku merasa pria yang satu, yang akan aku nikahi adalah memang yang harus terikat denganku seumur hidup, karena dia lebih stabil.”
“Tapi jauh di dalam lubuk hati, aku merasakan terdapat banyak gairah untuk pria yang satu lagi. Saat ini aku sangat kebingungan.”
“Karena aku sekarang sudah bertunangan, namun terlibat kencan dan tetap memikirkan yang lain. Dan pria ini juga terus mengejarku. Apa yang harus aku lakukan?”
Jawaban oleh Dr Samir Parikh:
* Pernikahan adalah komitmen yang harus dilihat terbaik dari perspektif jangka panjang, ketimbang menyerah kepada sebuah dorongan, gerak hati atau sebuah hasrat/gairah.
* Memang, gairah merupakan aspek penting dari hubungan romantis yang sehat, tapi itu juga terikat waktu dan kemungkinan untuk secara bertahap bisa memudar.
* Yang lebih penting seiring berjalannya waktu adalah kompatibilitas, keintiman dan rasa komitmen.
* Ketika memutuskan pada siapa untuk menikah, juga pertimbangkan rasa Anda sendiri, dalam hal ini kenyamanan dan kepercayaan dengan pasangan Anda.
* Pada akhirnya nanti, pria yang mana ingin Anda nikahi adalah sebuah keputusan yang hanya bisa dibuat oleh Anda.
* Tetapi alangkah baiknya mempertimbangkan semua aspek hubungan Anda dengan mereka berdua sebelum Anda membuat keputusan.
* Pada saat yang sama, jika Anda merasa seperti pria lain ini mengejar Anda dan membuat Anda merasa tidak nyaman. Justru itu akan menjadi ide yang bagus untuk mengekspresikan ketidaknyamanan Anda atas perilaku dia dan jadi sebuah alasan tepat guna memintanya berhenti melakukannya di masa depan.
- Dr Samir Parikh adalah Psikiater Konsultan dengan Fortis Healthcare di India.
Kali ini, seorang klien wanita dari Dr Samir Parikh yang sebentar lagi akan melakoni pernikahan, justru merasa bimbang dan ragu dengan dirinya sendiri.
Pertanyaan klien:
“Aku cinta dan sayang dengan seorang pria, tapi akan menikah dengan pria yang lain.”
“Ya, aku telah berkencan dengan keduanya dan aku merasa pria yang satu, yang akan aku nikahi adalah memang yang harus terikat denganku seumur hidup, karena dia lebih stabil.”
“Tapi jauh di dalam lubuk hati, aku merasakan terdapat banyak gairah untuk pria yang satu lagi. Saat ini aku sangat kebingungan.”
“Karena aku sekarang sudah bertunangan, namun terlibat kencan dan tetap memikirkan yang lain. Dan pria ini juga terus mengejarku. Apa yang harus aku lakukan?”
Jawaban oleh Dr Samir Parikh:
* Pernikahan adalah komitmen yang harus dilihat terbaik dari perspektif jangka panjang, ketimbang menyerah kepada sebuah dorongan, gerak hati atau sebuah hasrat/gairah.
* Memang, gairah merupakan aspek penting dari hubungan romantis yang sehat, tapi itu juga terikat waktu dan kemungkinan untuk secara bertahap bisa memudar.
* Yang lebih penting seiring berjalannya waktu adalah kompatibilitas, keintiman dan rasa komitmen.
* Ketika memutuskan pada siapa untuk menikah, juga pertimbangkan rasa Anda sendiri, dalam hal ini kenyamanan dan kepercayaan dengan pasangan Anda.
* Pada akhirnya nanti, pria yang mana ingin Anda nikahi adalah sebuah keputusan yang hanya bisa dibuat oleh Anda.
* Tetapi alangkah baiknya mempertimbangkan semua aspek hubungan Anda dengan mereka berdua sebelum Anda membuat keputusan.
* Pada saat yang sama, jika Anda merasa seperti pria lain ini mengejar Anda dan membuat Anda merasa tidak nyaman. Justru itu akan menjadi ide yang bagus untuk mengekspresikan ketidaknyamanan Anda atas perilaku dia dan jadi sebuah alasan tepat guna memintanya berhenti melakukannya di masa depan.
- Dr Samir Parikh adalah Psikiater Konsultan dengan Fortis Healthcare di India.
(sbn)