Harapanku Menikah Hancur Bersama Kecurangannya, Tolong Aku

Minggu, 24 Januari 2016 - 20:10 WIB
Harapanku Menikah Hancur...
Harapanku Menikah Hancur Bersama Kecurangannya, Tolong Aku
A A A
JAKARTA - Rubrik konsultasi pekan ini, kembali mengambil permasalahan dari seorang klien wanita dari Dr Seema Hingorrany, seorang Psikolog Klinis dan juga penulis di rubrik ask the expert situs The Times of India.

Sang klien mengaku kalau dirinya hancur, atau boleh dibilang harapannya hidup bersama di masa depan bersama kekasihnya saat ini telah pupus.

Lantas apa penyebabnya dan bagaimana solusinya? Berikut ringkasannya.

Pertanyaan klien:
“Aku menjalin hubungan sejak 5 tahun lalu. Keluarga kita tahu tentang usaha kami untuk menikah. Tapi sejak 2 bulan terakhir, hubungan kami mengalami masalah yang serius.”

“Aku baru mengetahui bahwa ia memiliki kekasih selama berbulan-bulan, padahal ia telah berkomitmen kepadaku.”

“Tingkah lakunya dengan gadis-gadis terus menggangguku. Dia juga telah menyembunyikan kebiasaan buruknya dariku, yaitu kebiasaan minum dan merokok.”

“Semua ini telah datang seperti kilat dari langit bagiku. Aku telah kehilangan kesehatan, aku mengalami gejala histeria.”

“Sebagian besar waktu aku menderita depresi dan kecemasan, aku kehilangan nafsu makan dan aku telah membuat berantakan diriku sendiri.”

“Aku tidak benar-benar tahu apa yang harus aku lakukan sekarang. Dia tidak putus denganku. Dan ia menyangkal kebenaran yang ada.”

“Dalam kewarasanku, adalah praktis untuk meninggalkannya sendirian, aku tahu itu. Tapi aku telah kehilangan pikiranku tanpanya. Please, beri saran terbaik!”

Jawaban oleh Dr Seema Hingorrany:
* Sesungguhnya, Anda sangat melekat pada dirinya, dan pertarungan Anda yang merasa depresi hingga timbulnya kecemasan, adalah sebuah perasaan yang normal Anda akan lalui.

* Perasaan mendalam tentang pengkhianatan dan pelanggaran kepercayaan dapat terjadi kepada setiap orang.

* Saya selalu percaya bahwa premis dasar hubungan apapun adalah kepercayaan, yang diikuti oleh begitu banyak faktor lain dan dalam masalah ini faktor utamanya telah rusak.

* Silahkan berusaha dan berbicara dengan seseorang tentang perasaan Anda, ini akan membantu Anda meluruskan proses berpikir Anda.

* Anda mungkin telah menyita banyak waktu sendirian untuk melepaskan keterikatan dan memproses rasa sakit hati Anda.

* Namun juga harus diingat bahwa, ada kemungkinan bahwa Anda berdua tidak paham buat mengatasi masalah yang saat ini terjadi dalam hubungan Anda berdua.

* Dengan begitu, membiarkannya pergi bersama kasus tersebut, adalah pilihan yang lebih baik dan bijak. Tolong jaga kesehatan Anda.

- Dr Seema Hingorrany adalah Psikolog Klinis dan Penulis di India.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1170 seconds (0.1#10.140)