Permasalahan Gizi Anak Indonesia Masih Perlu Perhatian

Minggu, 24 Januari 2016 - 21:02 WIB
Permasalahan Gizi Anak...
Permasalahan Gizi Anak Indonesia Masih Perlu Perhatian
A A A
JAKARTA - PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada), produsen nutrisi ibu-anak bekerja sama dengan Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (Pergizi Pangan) Indonesia kembali menggelar rangkaian kegiatan 'Karnaval Gizi 2016'. Program ini dilaksanakan untuk memeriahkan Hari Gizi Nasional 2016 yang diperingati setiap 25 Januari.

Salah satu kegiatan Karnaval Gizi adalah fun walk yang diikuti oleh jajaran direksi Sarihusada, perwakilan Departemen Kesehatan, Prof Hardinysah, undangan dan ratusan peserta dari berbagai komunitas ibu dan anak ini tetap berlangsung meriah meski diwarnai derasnya hujan yang mengguyur.

Presiden Direktur Sarihusada, Olivier Pierrdon mengatakan, permasalahan gizi di Indonesia masih memerlukan perhatian yang serius dari semua pihak baik pemerintah maupun swasta dan melalui ‘Karnaval Ayo Melek Gizi’ Sarihusada mengajak seluruh kompenan bangsa untuk bekerjasama meningkatkan perhatian dan mencari jalan keluar dalam mengatasi permasalahan gizi anak Indonesia.

"Kegiatan ini merupakan salah satu sumbangsih Kami untuk mendukung kampanye kesehatan masyarakat melalui pentingnya peningkatan kesadaran dan kepedulian masyarakat akan gizi seimbang dan pola makan sehat," kata Olivier di Taman Menteng Jakarta Pusat, Minggu (24/1/2016).

Pria berkebangsaan Prancis yang mengaku tidak takut dengan ancaman teror bom Thamrin, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu itu mendorong keluarga Indonesia untuk memperbaiki gizi anak Indonesia demi masa depan yang lebih baik.

“Kita harus berani dan perlu terus menerus melakukan serta mendukung segenap komponen bangsa untuk sadar pentingnya gizi seimbang dalam mencegah masalah kekurangan dan kelebihan gizi sejak usia dini dan komitmen kami terus mendukung upaya-upaya perbaikan gizi di Indonesia melalui penyediaan produk nutrisi yang berkualitas dan terjangkau, serta inisiatif edukasi dan sosial untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya asupan gizi,” tambah Olivier.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia Prof Hardinsyah mengatakan, dari hasil laporan riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2013 terungkap bahwa hanya separuh anak Indonesia yang berstatus gizi normal dan sisanya mengalami kurus, pendek, gemuk dan anemia, baik pada usia balita maupun usia sekolah akibat kekurangan dan kelebihan gizi dan tentunya akan mempengaruhi kualitas dan daya saing sumber daya manusia anak bangsa di masa yang akan datang.

"Kami mendukung kampanye ini sebagai upaya untuk turut meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang juga bertujuan memberikan edukasi mengenai gizi seimbang dan mensosialisasikan pesan-pesan gizi kepada masyarakat luas," ujar Prof Hardin.

Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB Bogor itu menjelaskan, data Riskesdas 2013 juga mencatat prevalensi anak balita Indonesia yang mengalami gizi kurang, pendek, dan gemuk berturut-turut adalah 19,6%, 37,2%, dan 11,9%. Sedangkan pada anak usia sekolah (5-12 tahun) prevalensi anak yang mengalami kurus, pendek dan gemuk berturut-turut adalah 11,2%, 30,7%, dan 18,8%.

Selain itu 26.1% penduduk Indonesia tergolong aktivitas fisik kurang aktif dan juga terdapat pula masalah kekurangan vitamin dan mineral. Sekitar 37% ibu hamil, 28,1% anak balita dan 26,4% anak usia sekolah mengalami anemia.

Head of Corporate Affairs Sarihusada Arif Mujahidin, menjelaskan, berbagai kegiatan dalam rangka peringatan Hari Gizi Nasional, selain diisi dengan kegiatan edukasi gizi dalam acara karnaval gizi di Jakarta juga akan dilanjutkan dengan rangkaian seminar ilmiah populer di tiga kota yakni, Pekanbaru, Bogor dan Surabaya.

"Rangkaian kegiatan peringatan Hari Gizi Nasional 2016 terdiri dari berbagai aktivitas, yang ditujukan untuk melibatkan sebanyak mungkin unsur masyarakat, karena masyarakat memiliki peran penting bagi peningkatan kesadaran akan gizi seimbang," jelas Arif.

Arif menjelaskan, rangkaian kegiatan peringatan Hari Gizi Nasional 2016 oleh Pergizi Pangan Indonesia dan Sarihusada, terdiri dari kegiatan edukasi gizi dalam acara Karnaval Gizi di Jakarta pada 24 Januari 2016, yang mencakup antara lain aktivitas fun walk oleh ibu, anak dan masyarakat, edukasi gizi melalui konsultasi gizi dan permainan gizi, workshop memasak makanan sehat, serta aneka hiburan.

Kegiatan lainnya adalah Seminar Ilmiah Populer di tiga kota yang bekerja sama dengan Pergizi Pangan dan perguruan tinggi gizi setempat. Seminar mengambil tema “Mewujudkan Gizi Seimbang menuju Bangsa Sehat Berprestasi” dengan peserta akademisi, ahli gizi, ahli pangan, pengelola dan pelaksana program gizi dan pangan, tokoh wanita, pemuda dan masyarakat.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5711 seconds (0.1#10.140)