Polusi Udara Pengaruhi Kesuburan Wanita
A
A
A
LOS ANGELES - Sebuah penelitian di Amerika Serikat (AS) mengungkapkan, bahwa polusi udara bisa menyebabkan masalah kesuburan pada wanita. Penelitian ini pun melibatkan lebih dari 36 ribu responden wanita dari tahun 1993 sampai 2003.
Peneliti meneliti polusi udara dari asap kendaraan di lingkungan rumah para responden. Selama penelitian diketahui terdapat 2.500 kasus mengenai masalah kesuburan.
Dilansir dari Fox News, hasil penelitian ini menunjukkan, wanita yang tinggal dekat dengan jalan raya atau radius 199 meter, berisiko mengalami masalah kesuburan dibandingkan mereka yang tinggal jauh dari jalan raya.
"Risiko yang sedikit. Tapi, peningkatan risiko dapat menyebabkan masalah kesehatan global yang besar," papar peneliti di The Center for Research in Environmental Epidemiology dan Barcelona Institute for Global Health, Mark Nieuwenhuijsen.
Penelitian ini fokus pada infetilitas primer atau wanita yang mencoba hamil selama satu tahun tanpa hasil. Selanjutnya, fokus penelitian ini pada infertilitas sekunder pada pasangan yang berusaha dengan konsepsi setelah melewati satu kehamilan.
Hasilnya, wanita yang tinggal dekat jalan raya 5% berisiko mengalami infertilitas primer. Sementara infertilitas sekunder dialami 21% wanita yang tinggal dekat jalan raya dibandingkan mereka yang tinggal jauh dari jalan raya.
Seorang peneliti di Cleveland Clinic Ohio, Dr Sajal Gupta mengatakan, bahwa hasil penelitian ini menjelaskan polusi memiliki efek negatif. Menurutnya, wanita yang menderita infertilitas harus berhati-hati, terutama jika mereka di daerah yang tinggi partikulat ambien.
"Relokasi ke daerah dengan kontaminasi rendah partikel merupakan alternatif mencegah dampak negatif pada kesuburan," ujar Dr Sajal.
Peneliti meneliti polusi udara dari asap kendaraan di lingkungan rumah para responden. Selama penelitian diketahui terdapat 2.500 kasus mengenai masalah kesuburan.
Dilansir dari Fox News, hasil penelitian ini menunjukkan, wanita yang tinggal dekat dengan jalan raya atau radius 199 meter, berisiko mengalami masalah kesuburan dibandingkan mereka yang tinggal jauh dari jalan raya.
"Risiko yang sedikit. Tapi, peningkatan risiko dapat menyebabkan masalah kesehatan global yang besar," papar peneliti di The Center for Research in Environmental Epidemiology dan Barcelona Institute for Global Health, Mark Nieuwenhuijsen.
Penelitian ini fokus pada infetilitas primer atau wanita yang mencoba hamil selama satu tahun tanpa hasil. Selanjutnya, fokus penelitian ini pada infertilitas sekunder pada pasangan yang berusaha dengan konsepsi setelah melewati satu kehamilan.
Hasilnya, wanita yang tinggal dekat jalan raya 5% berisiko mengalami infertilitas primer. Sementara infertilitas sekunder dialami 21% wanita yang tinggal dekat jalan raya dibandingkan mereka yang tinggal jauh dari jalan raya.
Seorang peneliti di Cleveland Clinic Ohio, Dr Sajal Gupta mengatakan, bahwa hasil penelitian ini menjelaskan polusi memiliki efek negatif. Menurutnya, wanita yang menderita infertilitas harus berhati-hati, terutama jika mereka di daerah yang tinggi partikulat ambien.
"Relokasi ke daerah dengan kontaminasi rendah partikel merupakan alternatif mencegah dampak negatif pada kesuburan," ujar Dr Sajal.
(nfl)