Lagunya Dipakai Kampanye Donald Trump, Adele Marah
A
A
A
NEW YORK - Gerah karena lagunya dipakai untuk kampanye calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS) tanpa izin, Adele pun melontarkan protes keras. Dia meminta para politikus itu, terutama Donald Trump, agar tidak lagi memakai lagunya saat kampanye.
Adele juga menegaskan, dirinya sama sekali tidak pernah memberikan izin bagi siapa pun juga untuk memakai musiknya dengan tujuan kampanye politik. Pernyataan ini dikeluarkan penyanyi Inggris itu setelah lagunya, Rolling in the Deep, dipakai Trump dalam kampanye di Iowa dan Mike Huckabee merilis parodi Hello di YouTube.
“Adele tidak pernah mengizinkan musiknya dipakai untuk kampanye politik,” ujar juru bicara Adele, Benny Tarantini, dalam sebuah email yang dikirim ke Reuters.
Juru bicara itu tidak menyatakan apakah Adele akan melakukan langkah hukum untuk mencegah penggunaan musiknya tanpa izin. Tahun lalu, album terbarunya, 25, menjadi album terlaris di AS.
Trump beberapa kali menggunakan lagu Rolling in the Deep dan Skyfall sebagai musik pengiringnya. Putrinya, Ivanka Trump, memperkenalkan ayahnya itu dalam sebuah acara pada 21 Januari lalu sebelum lagu Rolling in the Deep diputar. Lagu itu juga diputar di kampanyenya di Iowa, akhir pekan lalu.
Aksi Trump itu membuatnya berhadapan dengan para fans Adele yang jengkel kepadanya. Kejengkelan fans itu memuncak terutama ketika capres dari Republikan itu memotong antrean di sebuah konser Adele di Radio City Music Hall pada November lalu.
“Saya tidak percaya Donald Trump langsung masuk ke konser Adele dan saya masih harus antre. @Adele, tolong perbaiki ini,” kicau blogger Matt Bellassai saat itu, seperti dikutip Aceshowbiz.
Beberapa fans juga tidak suka dengan penggunaan lagu Adele di kampanye Trump. “Bukannya Trump seharusnya meminta izin Adele. Semoga Adele keberatan,” kicau seorang fans.
Sejauh ini, bukan hanya Adele yang lagunya dipakai untuk kampanye politik. Sebelumnya, band rock R.E.M. marah pada Trump yang menggunakan lagu hits mereka, It’s the End of the World, pada sebuah event politik September tahun lalu.
Adele juga menegaskan, dirinya sama sekali tidak pernah memberikan izin bagi siapa pun juga untuk memakai musiknya dengan tujuan kampanye politik. Pernyataan ini dikeluarkan penyanyi Inggris itu setelah lagunya, Rolling in the Deep, dipakai Trump dalam kampanye di Iowa dan Mike Huckabee merilis parodi Hello di YouTube.
“Adele tidak pernah mengizinkan musiknya dipakai untuk kampanye politik,” ujar juru bicara Adele, Benny Tarantini, dalam sebuah email yang dikirim ke Reuters.
Juru bicara itu tidak menyatakan apakah Adele akan melakukan langkah hukum untuk mencegah penggunaan musiknya tanpa izin. Tahun lalu, album terbarunya, 25, menjadi album terlaris di AS.
Trump beberapa kali menggunakan lagu Rolling in the Deep dan Skyfall sebagai musik pengiringnya. Putrinya, Ivanka Trump, memperkenalkan ayahnya itu dalam sebuah acara pada 21 Januari lalu sebelum lagu Rolling in the Deep diputar. Lagu itu juga diputar di kampanyenya di Iowa, akhir pekan lalu.
Aksi Trump itu membuatnya berhadapan dengan para fans Adele yang jengkel kepadanya. Kejengkelan fans itu memuncak terutama ketika capres dari Republikan itu memotong antrean di sebuah konser Adele di Radio City Music Hall pada November lalu.
“Saya tidak percaya Donald Trump langsung masuk ke konser Adele dan saya masih harus antre. @Adele, tolong perbaiki ini,” kicau blogger Matt Bellassai saat itu, seperti dikutip Aceshowbiz.
Beberapa fans juga tidak suka dengan penggunaan lagu Adele di kampanye Trump. “Bukannya Trump seharusnya meminta izin Adele. Semoga Adele keberatan,” kicau seorang fans.
Sejauh ini, bukan hanya Adele yang lagunya dipakai untuk kampanye politik. Sebelumnya, band rock R.E.M. marah pada Trump yang menggunakan lagu hits mereka, It’s the End of the World, pada sebuah event politik September tahun lalu.
(alv)