Rudy Habibie Targetkan 10 Juta Penonton
A
A
A
JAKARTA - Kesuksesan Habibie & Ainun membuat MD Pictures memberikan target yang luar biasa bagi prekuelnya, Rudy Habibie. Tak main-main, rumah produksi ini menargetkan bisa meraup 10 juta penonton untuk film yang dibesut Hanung Bramantyo itu.
"Tahun ini film Indonesia harus jadi tuan rumah. Sudah jelas kita pakai sutradara nomor satu, penulisnya juga yang dulu nulis Habibie & Ainun, pemainnya juga top. Semua yang terbaik di industri gabung di dalam film ini. Mudah-mudahan film ini bisa jadi terobosan sesuai yang kami harapkan. Kita bisa buat sejarah baru, bisa buat box office baru. Target kami 10 juta penonton, nggak tahu gimana caranya, harus bisa. This is the beginning of our Indonesian movie industry," papar CEO MD Pictures Manoj Punjabi, belum lama ini.
Target itu memang lumayan besar. Tentu saja, itu akan jadi tantangan tersendiri bagi Hanung, sutradara Rudy Habibie. Sejalan dengan Manoj, dia pun ingin agar film Indonesia bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri.
"Saya belajar banyak dari sejarah Eyang Habibie. Saya jadi sadar, kenapa kita selalu menjadi tamu di negeri sendiri? Fakta yang saya temukan bahwa musuh kita adalah orang yang ada di dalam diri kita sendiri. Jadi bukan karena ada film dari luat (negeri) tapi karena orang Indonesianya sendiri. Saya berharap melalui film eyang ini bisa menunjukkan bahwa kita bisa. Tanpa bantuan orang luar, kita bisa mandiri,” tutur Hanung.
Sementara, sang pemeran utama, Reza Rahadian mengaku masih perlu untuk mendalami karakternya sebagai Rudy. Agar bisa lebih mendalami karakter itu, dia pun banyak berbincang dengan tokoh sentral film ini, BJ Habibie, Hanung—selaku sutradara, Gina S. Noer—penulis naskah film ini, dan Manoj—sebagai produser.
"Proses pendalaman karakter paling ya banyak ngobrol sama eyang, sama Gina. Gimana kira-kira, mau seperti apa, ada pesan khusus nggak? Ke mas Hanung juga, pak Manoj juga yang paling banyak kasih saya PR (pekerjaan rumah). Terus, baca bukunya juga, sama me-recall lagi peran saya sewaktu di Habibie & Ainun," ujarnya kepada Sindonews belum lama ini.
"Tahun ini film Indonesia harus jadi tuan rumah. Sudah jelas kita pakai sutradara nomor satu, penulisnya juga yang dulu nulis Habibie & Ainun, pemainnya juga top. Semua yang terbaik di industri gabung di dalam film ini. Mudah-mudahan film ini bisa jadi terobosan sesuai yang kami harapkan. Kita bisa buat sejarah baru, bisa buat box office baru. Target kami 10 juta penonton, nggak tahu gimana caranya, harus bisa. This is the beginning of our Indonesian movie industry," papar CEO MD Pictures Manoj Punjabi, belum lama ini.
Target itu memang lumayan besar. Tentu saja, itu akan jadi tantangan tersendiri bagi Hanung, sutradara Rudy Habibie. Sejalan dengan Manoj, dia pun ingin agar film Indonesia bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri.
"Saya belajar banyak dari sejarah Eyang Habibie. Saya jadi sadar, kenapa kita selalu menjadi tamu di negeri sendiri? Fakta yang saya temukan bahwa musuh kita adalah orang yang ada di dalam diri kita sendiri. Jadi bukan karena ada film dari luat (negeri) tapi karena orang Indonesianya sendiri. Saya berharap melalui film eyang ini bisa menunjukkan bahwa kita bisa. Tanpa bantuan orang luar, kita bisa mandiri,” tutur Hanung.
Sementara, sang pemeran utama, Reza Rahadian mengaku masih perlu untuk mendalami karakternya sebagai Rudy. Agar bisa lebih mendalami karakter itu, dia pun banyak berbincang dengan tokoh sentral film ini, BJ Habibie, Hanung—selaku sutradara, Gina S. Noer—penulis naskah film ini, dan Manoj—sebagai produser.
"Proses pendalaman karakter paling ya banyak ngobrol sama eyang, sama Gina. Gimana kira-kira, mau seperti apa, ada pesan khusus nggak? Ke mas Hanung juga, pak Manoj juga yang paling banyak kasih saya PR (pekerjaan rumah). Terus, baca bukunya juga, sama me-recall lagi peran saya sewaktu di Habibie & Ainun," ujarnya kepada Sindonews belum lama ini.
(alv)