Sepenggal Mimpi dan Harapan Gadis Muda Pengidap Kanker

Kamis, 18 Februari 2016 - 04:25 WIB
Sepenggal Mimpi dan Harapan Gadis Muda Pengidap Kanker
Sepenggal Mimpi dan Harapan Gadis Muda Pengidap Kanker
A A A
JAKARTA - Sebagai salah satu kepedulian dan kelanjutan dari gerakan Bracelet of Hope, film I Am Hope sekaligus hadir untuk menginspirasi para pecinta film di seluruh Indonesia.

I Am Hope berkisah tentang dinamika perjuangan seorang gadis muda bernama Mia (Tatjana Saphira) yang divonis mengidap penyakit kanker.

Cerita berawal dari ibunda Mia, Madina (Feby Febiola) yang sebelumnya juga divonis kanker dan bagaimana ibunya tetap menekenuni dunia teater sambil berjuang melawan penyakitnya. Namun sayang, akhirnya sang ibu harus menghembuskan nafas terakhirnya di usia Mia yang masih belia.

Sebagai anak semata wayang, Mia harus tinggal berdua dengan ayahnya, Raja (Tio Papusadewo). Kepergian ibu Mia membuat ia dan sang ayah sama – sama merasa trauma, terutama batin Mia yang bergulat dan merasa takut bahwa mimpinya untuk membuat pagelaran teater kandas.

Namun, sebagai penulis, Mia tak sendirian. Ia memiliki teman khayalan sedari kecil, bernama Maia (Alessandra Usman) yang kerap memberikan dukungan dan semangat yang selalu menginspirasi Mia untuk tetap menulis, melalui tantangan demi tantangan untuk mewujudkan mimpinya, sampai di usianya yang ke 23 ia harus menerima kenyataan bahwa ia mengidap penyakit kanker paru–paru.

Tepat di hari ulang tahunnya tersebut, ayah Mia merasa sangat sedih dan terpukul ketika mendengar kabar menyedihkan itu. Ayahnya yang merasa trauma dengan kejadian ibunya, kemudian meminta Mia untuk mengurangi kegiatannya di dunia teater dan fokus pada kesehatannya. Namun, kecintaan Mia terhadap teater nampaknya tidak bisa dibendung lagi.

Dengan dukungan Maia, ia yakin bahwa semakin sedikit waktunya untuk hidup, maka dia akan semakin fokus untuk menggapai mimpinya. Ia tetap bersikeras untuk menyelesaikan naskahnya sambil fokus menjalani kemoterapi demi kesembuhannya.

Disaat naskah Mia selesai dan dia ingin mengirimkannya pada salah satu sutradara terkenal, Mia sempat bertemu dengan aktor bernama David (Fachry Albar) yang membantunya sehingga naskahnya diterima oleh sang sutradara dan siap untuk melakukan produksi pementasan teater.

Hari demi hari mereka lalui bersama. David selalu menemani dan mengantar jemput Mia setiap hari untuk mengurus proyek pementasan teaternya. Hingga pada suatu ketika, rambut mia mulai rontok dan botak, sel kanker dalam tubuh Mia semakin menyebar, sehingga Mia perlu penanganan khusus.

Film ini mengajarkan banyak hal bagi setiap orang yang menontonnya, terutama soal keikhlasan. Keikhlasan yang harus dimiliki oleh setiap orang meskipun ia tengah berada pada posisi terpuruk sekalipun.

Selain itu, film ini juga mengajarkan tentang kepercayaan. Kepercayaan akan keajaiban Tuhan dan kepercayaan terhadap harapan yang dimiliki oleh diri sendiri.

Kemudian, bagaimana kisah kehidupan Mia selanjutnya? Apakah ia berhasil mewujudkan mimpinya untuk menggelar pementasan teater? Bagaimana kelanjutan kisah cinta Mia dengan David?

Film persembahan dari Alkimia Production (Wulan Guritno, Amanda Soekasah dan Janna Soekasah-Joesoef) bersama dengan sutradara Adilla Dimitri ini dapat Anda saksikan di bioskop seluruh Indonesia mulai tanggal 18 Februari 2016.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7999 seconds (0.1#10.140)