Minum Susu Berkalsium Tinggi Picu Penyakit Jantung?
A
A
A
JAKARTA - Ahli jantung intervensi dari rumah sakit Bethsaida Hospitals, Dr dr Raja Adil C Siregar menjelaskan, bahwa penyakit jantung koroner disebabkan oleh adanya penyumbatan koroner oleh kalsium. Penyumbatan pembuluh darah oleh kalsium ini dipicu oleh penumpukan plak lemak terlebih dulu. Hal ini pun kerap memicu kehawatiran sejumlah orang, jika terlalu banyak minum susu berkalsium bisa menyebabkan penyakit jantung koroner.
"Nah, itu tidak ada hubungannya. Kalau tidak ada plak lemak, sebanyak apapun kalsium dalam darah atau tubuh maka tidak akan terjadi sumbatan," papar Raja di Bethsaida Hospitals, Tangerang.
Terbentuknya timbunan kalsium di koroner awalnya dipicu oleh timbunan lemak yang disebut plak. Sementara penimbunan lemak kolesterol disebabkan oleh kerusakan endotel atau dinding pembuluh darah yang bisa disebabkan oleh stres, tekanan darah tinggi, paparan nikotin dan polusi.
"Penimbunan plak lemak memicu mekanisme pemanggilan kalsium untuk mencegah pecahnya lapisan plak yang bentuknya seperti jerawat. Kalsium akan diambil dari mana saja, kalau tidak ada di darah, tubuh bisa memanggil kalsium dari tulang dan bagian tubuh lainnya," beber dia.
Proses terbentuknya plak lemak pun tidaklah sebentar. Menurut Raja diperlukan waktu bertahun-tahun. Meski demikian, keadaan ini tidak memiliki gejala hingga menyebabkan serangan jantung. Oleh karena itu, Raja pun menyarankan pada mereka yang berisiko untuk melakukan pemeriksaan dini.
"Karena penyakit jantung koroner adalah silent killer. Pemeriksaan calcium scoring sangat bermanfaat untuk mendeteksi adanya sumbatan di pembuluh darah koroner jantung, dikarenakan pemeriksaan itu langsung ke anatomi koroner," pungkas dia.
"Nah, itu tidak ada hubungannya. Kalau tidak ada plak lemak, sebanyak apapun kalsium dalam darah atau tubuh maka tidak akan terjadi sumbatan," papar Raja di Bethsaida Hospitals, Tangerang.
Terbentuknya timbunan kalsium di koroner awalnya dipicu oleh timbunan lemak yang disebut plak. Sementara penimbunan lemak kolesterol disebabkan oleh kerusakan endotel atau dinding pembuluh darah yang bisa disebabkan oleh stres, tekanan darah tinggi, paparan nikotin dan polusi.
"Penimbunan plak lemak memicu mekanisme pemanggilan kalsium untuk mencegah pecahnya lapisan plak yang bentuknya seperti jerawat. Kalsium akan diambil dari mana saja, kalau tidak ada di darah, tubuh bisa memanggil kalsium dari tulang dan bagian tubuh lainnya," beber dia.
Proses terbentuknya plak lemak pun tidaklah sebentar. Menurut Raja diperlukan waktu bertahun-tahun. Meski demikian, keadaan ini tidak memiliki gejala hingga menyebabkan serangan jantung. Oleh karena itu, Raja pun menyarankan pada mereka yang berisiko untuk melakukan pemeriksaan dini.
"Karena penyakit jantung koroner adalah silent killer. Pemeriksaan calcium scoring sangat bermanfaat untuk mendeteksi adanya sumbatan di pembuluh darah koroner jantung, dikarenakan pemeriksaan itu langsung ke anatomi koroner," pungkas dia.
(alv)